Latest News

Showing posts with label Bisnis Hobi. Show all posts
Showing posts with label Bisnis Hobi. Show all posts

Sunday, February 26, 2012

Menimang Laba dari Boneka Nan Lucu

Kalau menyebut boneka, pasti Anda membayangkan mainan anak-anak berbentuk figur manusia yang cantik dan menggemaskan. Namun, banyak pula orang yang tetap suka mengoleksi boneka hingga dewasa dan tua. Selain sebagai benda koleksi, banyak pula yang menggunakan boneka sebagai bagian dari dekorasi ruangan.

Dengan pasar yang begitu besar, tak heran bisnis boneka terus berkembang. Irina Suharto telah menikmati sukses dari bisnis boneka ini. "Boneka saya hand made, bukan pakai mesin," ungkap Irina. Selain itu, ada ciri khas yang unik, yaitu boneka yang mencerminkan etnik tertentu, yang tecermin pada aneka ragam baju yang dikenakan si boneka.

Misalnya, ada boneka yang dibalut baju tradisional Meksiko, Belanda, dan Jepang. Tentu saja ada boneka yang mengenakan pakaian daerah Indonesia. Dengan keunikan itu, tak heran kalau boneka buatan Irina mempunyai daya tarik sendiri di pasar boneka. Lantaran peminat lumayan banyak, dia sampai harus merekrut delapan pekerja untuk memenuhi permintaan pasar.

Meski bisa menjadi teman bermain si kecil, boneka etnik kreasi Irina lebih banyak dipakai orang untuk dekorasi, misal dipajang di ruang tamu.

Irina menggeluti bisnis ini sejak pertengahan 2005. Ide bisnis ini muncul dari kegemaran Irina membuat boneka di sela-sela kesibukannya. "Sejak 1996 saya hobi mengutak-atik boneka dan belajar bikin boneka sendiri," ajar Irina.

Marginnya lebih dari 100 persen

Hobi Irina pun berubah menjadi ladang bisnis tatkala seorang teman mengajak Irina ikut pameran dan memajang boneka bikinannya. Ajang pameran pertama yang diikuti Irina adalah pameran di Brunei Darussalam. "Waktu itu saya bawa 100 boneka yang pernah saya buat," pasar Irina.

Tak disangka, lewat pameran tersebut produk Irina mulai dikenal luas dan diminati banyak orang. Maka, dengan modal koleksi boneka yang telah ia buat sebelumnya, Irina mulai berbisnis.

Seiring meningkatnya permintaan, dia merekrut empat pekerja dan kemudian menambah lagi hingga delapan pekerja. "Saya memproduksi boneka berdasarkan pesanan pembeli," katanya.

Kini, total produksi Irina sekitar 100-400 boneka per bulan tergantung permintaan pasar. Boneka tersebut dijual mulai dari Rp 45.000 untuk ukuran 12 cm sampai Rp 350.000 untuk ukuran 45 cm.

Kini Irina menerima pesanan boneka etnik dari sejumlah negara, di antaranya Brunei Darussalam, India, Jepang, Turki, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Mereka mengenal produk Irina lewat pameran-pameran yang secara rutin ia ikuti. Irina juga memajang produknya di outlet yang ia miliki di Jakarta. Sebagian besar pembeli Irina adalah kolektor.

Menurut Irina, peluang pasar boneka etnik cukup besar, bahkan ia belun bisa memenuhi semua permintaan. "Karena saya mau total menjaga kualitas," katanya.

Irina mengaku, omzet rata-rata per bulan Rp 15 juta. Tapi tingkat keuntungan alias marginnya besar, bisa lebih dari 100 persen.

Bagi yang mau menjajal bisnis ini, menurut Irina, cukup menyediakan modal Rp 3 juta dan Anda bisa menghasilkan 100 boneka. Dalam usaha ini memang bukan uang yang utama. Uang hanyalah modal pendamping. Modal utamanya adalah imajinasi untuk membuat desain baju dan karakter boneka. "Selama ini saya mendapat ide dari buku-buku dongeng yang banyak desain baju lucu," kata Irina.

Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2009/04/16/08214281/Menimang.Laba.dari.Boneka.Nan.Lucu

Saturday, February 25, 2012

Peluang usaha dari Hobi desain Pakaian

Pakaian merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, industri pakaian menjadi salah satu ladang mata pencaharian yang sangat menggiurkan. Dari masa kemasa, industri pakaian jadi terus berkembang. Melalui tangan-tangan kreatif dan inovatif, terciptalah berbagai desain pakaian yang menjadi tren di masyarakat. Kini, para desianer dituntut semakin kreatiff untuk membuat berbagai desain pakaian. Persainganpun semakin ketat. Sementara itu, pasar menuntut adanya pakaian berkualitas baik, namun harga yang tetap terjangkau dan pantas.

Jika Anda memiliki hobi mendesain baju, Anda dapat menyalurkan dan mengomersilkannya, sehingga hobi yang bisa memberikan nilai tambah bagi hidup Anda. Bisa jadi hobi mendesain baju yang Anda miliki adalah jalan hidup Anda. Salah satu bentuk usaha yang dapat Anda geluti adalah dengan menjadi desainer Freelance. Prinsip kerjanya, Anda membuat desain, kemudian menjual pada perusahaan-perusahaa konveksi atau distro. Selain itu, Anda juga bisa menjualnya secara individu kepada relasi relasi yang membutuhkan desainer khusus untuk pakaiannya, misalnya desain pakaian pengantin. Adapun jenis busana sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

Persiapan
- Ikuti kursus merancang busana
- Simak tren pakaian dimajalah-majalah mode.
- Siapkan beberapa contoh desain untuk permulaan
- Cari koneksi yang terdiri atas penjahit, pemilik konveksi, pemilik butik, ibu-ibu rumah tangga, dan lain-lain. Anda akan memerlukan relasi yang dapat membantu Anda mewujudkan desain Anda menjadi pakaian jadi atau yang sekedar membeli desain saja.

Memulai Memasarkan Hobi
- Beritahu kenal-kenalan Anda bahwa Anda adalah seorang desainer pakaian yang siap menerima orderan desain
- Ambil kesempatan hari raya, tawarkan panak saudara untuk dibuatkan desain pakaian keluarga. Tawarkan juga pada tetangga-tetangga Anda.
- Jika dikompleks perumahan tempat tinggal Anda ada kelompok pengajian, tawarkan diri untuk membuat seragam pengajian.
- Buat kartu nama, lalu sebarkan pada calon konsumen yang potensial.
- Buatlah contoh beberapa desain Anda yang sudah berbentuk pakaian jadi. Manfaatkanlah jasa penjahit kepercayaan Anda.

Berhitung Modal Awal dan BEP

@Modal Awal
Kursus desain pakaian Rp1.000.000,-
Alat Gambar Rp 700.000,-
Kartu Nama Rp 50.000,-
Total Modal Awal Rp1.750.000,-

@Biaya operasional
Transportasi dan komunikasi Rp.200.000,-
Pembelian majalah-majalah mode Rp.100.000,-
Total biaya operasional perbulan Rp 300.000,-

@Break Event Point
Pendapatan perbulan
(15 desain @ Rp75.000) Rp1.125.000,-
Total Biaya Operasional per Bulan Rp 300.000,-
Laba perbulan Rp825.000�-

BEP = Modal Awal / Laba perbulan = Rp1.750.000,- / Rp 825.000 = 2 Bulan

Tips dan Triks Promosi
- Ikuti berbagai kompetisi desain pakaian. Ini penting untuk melambungkan nama Anda
- Ikuti berbagai komunitas desainer pakaian. Selain menambah ilmu karena dapat saling bertukar informasi, jaringan Andapun akan semakin bertambah Luas.
- Berikan diskon khusus pada pelanggan Anda saat menghadapi event tertentu, misalnya hari raya.
- Manfaatkanlah fasilitas Blog untuk mempromosikan karya desain Anda..
- Ikutilah berbagai pameran busana untuk memperkenalkan karya Anda pada orang banyak.

Sumber : http://peluangpeluangbisnis.blogspot.com/2009/08/peluang-usaha-dari-hobi-desain-pakaian.html

Sunday, February 19, 2012

Tips Menyulap Hobi Menjadi Usaha Yang Menguntungkan

Mungkin anda sudah sering mendengar judul diatas. Ya, banyak sekali pengusaha muda yang sukses dengan mengawali usahanya dari sekedar hobi. Ada yang hobi mengumpulkan barang-barang antik, dan kemudian menjadi pengusaha barang antik. Ada juga yang senang memelihara ikan, kemudian menjadi pengusaha ikan hias bahkan ada ibu rumah tangga yang hobi memasak dan mencoba resep-resep baru kemudian berubah menjadi pengusaha katering terkenal.Hobi memang mudah dilaksanakan. Bahkan kata yang tepat, hobi sulit untuk ditinggalkan. Usaha-usaha yang diawali dari hobi umumnya berubah menjadi kesuksesan. Ini karena mereka mencintai pekerjaannya dan bersemangat untuk terus belajar menyempurnakan kemampuannya.

Tapi tak semua hobi bisa jadi usaha lho, berikut ini ciri-ciri hobi yang dapat dijadikan usaha. Jika ciri-ciri ini ada pada diri anda, maka bersiaplah untuk menjadi pengusaha sukses berikutnya
Istiqomah / terus menerus

Apakah anda memiliki hobi yang tetap menyenangkan walaupun dilaksanakan secara berulang-ulang dan terus menerus? Jika ya, anda telah memiliki satu point untuk menjadikan hobi sebagai usaha. Namun jika anda merasa cepat bosan bila melaksanakan hobi secara terus menerus, maka itu berarti dua indikasi. Yang pertama, itu bukan hobi anda yang kedua anda memang belum bisa menjadikan hobi tersebut sebagai usaha.

Kenapa ciri ini harus ada pada usaha kita? Karena untuk menjadikan hobi sebagai usaha anda dituntut untuk mengejakannya berulang-ulang dan terus menerus. Boleh jadi anda memiliki pelanggan yang berbeda-beda setiap harinya, namun permintaan mereka biasanya hampir sama satu dengan lainnya. Maka kunci pertama menjadikan hobi sebagai usaha adalah sanggup istiqomah atau terus menerus
Berhargakah?

Beberapa hobi mungkin memiliki nilai jual tinggi, namun sebagian yang lain sama sekali tak dibutuhkan oleh pasar. Untuk menilainya, anda harus melakukan penelitian pasar terlebih dahulu. Apakah ada yang berminat dengan hobi anda atau justru malah sebaliknya hobi anda tak memiliki peminat sama sekali. Jika ini yang terjadi, sebaiknya tidak dipaksakan daripada hasilnya nihil nantinya.

Walau begitu, jika anda memiliki kecintaan yang besar terhadap hobi anda dan kemampuan marketing anda bagus, hobi tersebut masih berpeluang lho dalam memperoleh keuntungan. Mc Donald dulu harus menanggung malu karena ditertawakan orang karena menjual donat yang berhias bahkan ada yang tak memiliki lobang. Tapi sekarang, retailnya sudah menyebar hampir ke seluruh dunia.
Mampu Memotivasi

Apakah hobi anda masih mampu memotivasi anda untuk terus menekuninya hingga 10 � 15 tahun mendatang? Hobi yang menarik biasanya memang bisa memotivasi pelakunya bukan hanya 10-15 tahun tapi seumur hidupnya. Jika anda memiliki hobi seperti ini, satu point lagi anda dapatkan.
Tetap Menarik

Usaha yang akan anda laksanakan haruslah tetap menarik walau telah berlangsung puluhan tahun. Jika anda mulai kehilangan ketertarikan pada hobi anda, maka itu adalah awal dari kebangkrutan bisnis anda. Maka cobalah lihat kembali apakah hobi anda begitu menariknya hingga anda takkan kehilangan kecintaan padanya meski telah ditekuni puluhan tahun. Satu point lagi berhak anda miliki jika hobi tersebut mampu membuat anda tertarik puluhan tahun

Bila anda mendapatkan keempat hal diatas pada hobi anda, maka kenapa menunggu lebih lama lagi, segera matangkan konsep dan mulailah menyulapnya menjadi usaha anda. Mungkin sebagai awal masih berupa usaha sampingan. Namun seiring berjalannya waktu dan semakin bertambahnya pelanggan anda, bisa jadi usaha sampingan itu mampu menjadi usaha penopang hidup keluarga.

Satu hal yang ingin kami tekankan disini adalah,�Cintailah pekerjaan anda�. Jika anda cinta pada pekerjaan, maka iapun akan ringan dan menyenangkan bagi anda. Semoga Sukses !!

Sumber : http://bisnisukm.com/menyulap-hobi-menjadi-usaha.html

Friday, January 20, 2012

Raup Laba dari Hobi Memelihara Kelinci Hias

Memelihara kelinci tak sebatas hobi. Bagi yang kreatif bisa jadi bisnis yang menggiurkan. Namanya kelinci hias, semakin menarik dan indah bulu kelinci, kian tinggi harganya. Bahkan, seekornya bisa mencapai Rp 3 juta bahkan lebih.

Adalah Edi, 25, warga Baso, Agam, Sumatra Barat, semula hanya hobi memelihara kelinci. Seiring perjalanan waktu, hobi ini berubah menjadi usaha yang menjanjikan. Meski tidak dipasarkan secara terbuka ke pasar, namun transaksi jual belinya mencapai puluhan juta rupiah.

Sedikitnya 300 ekor kelinci dibudidayakannya. Di antaranya kelinci hias jenis fuzy lop, rex carpet, flams, anggora, serta sejumlah kelinci impor lainnya.

Jenis kelinci rex misalnya. Kelinci yang konon berasal dari Inggris itu warna bulunya lebih mirip macan tutul, karena sejumlah tutul-tutul menghias bulunya. Tidak hanya terlihat lembut, bulu kelinci jenis ini jika diraba serasa meraba permadani berlapis sutra.

Lain lagi dengan pesona kelinci lop dan anggora. Bulunya yang panjang hampir menutup semua mata dan hidungnya itu, juga terlihat sangat lucu sekali.

�Jangankan anak-anak, orang dewasa bahkan orangtua sekalipun pasti tertarik melihat keindahan yang dimiliki hewan peliharaan asal luar negeri itu. Belum banyaknya usaha budidaya kelinci hias itu membuka peluang yang cukup bagus bagi para pemeliharnya,� tuturnya seperti dilansir Padang Ekspres.

Untuk merawat dan membudidayakan kelinci hias ini tidaklah terlalu rumit. Hanya saja dibutuhkan ketelatenan yang tinggi, karena perawatannya berbeda dengan kelinci lokal atau kelinci pedaging. �Kunci sukses beternak kelinci hanyalah ketelatenan saja,� kata Edi.

Untuk bisa menghasilkan kelinci hias dengan kualitas baik, setiap hari kandang-kandang kelinci hias harus dibersihkan dari kotoran. Selain itu, juga diberi vitamin lewat suntikan untuk mencegah berbagai penyakit.

Makanan kelinci hias tak berbeda dengan kelinci pada umumnya, yaitu rumput, dedaunan dan umbi-umbian. Sedangkan untuk makanan tambahan cukup diberikan kosentrat.

Penangkarannya pun sederhana. Indukan betina yang sudah siap kawin, dijadikan satu kandang dengan indukan jantan. Usai dilakukan perkawinan, setiap kandang diberi tanda dan indukan jantan dipisah ke kandang lain. �Sebulan setelah melakukan perkawinan, induk betina akan melahirkan anaknya,� tutur Edi.

Penjualan kelinci hias, sebut Edi, berdasar hobi dan kesukaan pembeli. Harganya pun tidak berpatokan pada besarnya ukuran badan, atau umur kelinci tapi ditentukan oleh keindahannya.

�Jika bobotnya besar, atau umurnya panjang namun warnanya tidak menarik, harganya akan murah. Saya tidak melakukan pemasaran kelinci dengan cara mengobralnya ke pasar, namun hanya menunggu saja di kandang yang telah disediakannya di belakang rumah,� tuturnya.

Sumber : http://www.ciputraentrepreneurship.com/agrobisnis/14012-raup-laba-dari-hobi-memelihara-kelinci-hias.html

Friday, November 25, 2011

Bisnis Burung Jalak Uren Dari Hobi Menjadi Penghasilan Lumayan

Burung Jalak Uren sebagai burung kicau banyak digemari banyak orang, suaranya yang merdu dan elok serta tubuh yang indah membuat burung jakal uren memiliki pesona tersendiri. Tidak heran jika harga burung yang satu ini melangit, apalagi kalau sudah jadi. Burung Jalak uren yang sudah siap berkembang biak atau kira-kira berusia satu tahun dipatok dengan harga 3.5 juta satu pasang. Untuk anakan jalak uren umur 10 hari dijual dengan harga Rp 250 ribu. Sedangkan yang sudah berumur satu bulan mencapai Rp 500 ribu.

Dengan harga yang lumayan tinggi tersebut membuat bisnis penangkaran jalak uren memiliki prospek yang cukup menjanjikan. Umumnya pelaku bisnis ini berangkat dari sekedar hobi, namun karena ketelatenan dan ketekunannya justru membuahkan keuntungan lumayan.

Peluang bisnis penangkaran Jalak uren semakin memiliki tempat karena burung jenis ini semakin langka, sehingga satu-satunya cara untuk melestarikan dan mendapatkannya dilakukan dengan jalan penangkaran. Di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terdapat 150 penangkar burung ocehan tersebut yang tergabung dalam Asosiasi Jalur Sukses Klaten. Hasilnya setiap bulan tidak kurang dari seratus burung ocehan itu menetas dan harganya pun lumayan tinggi.

Salah satu lokasi penangkar burung jalak uren di Klaten adalah Dusun Sendanglebak, Krakitan, Bayat Klaten, Jawa Tenga. di dusun tersebut terdapat 15 penangkar burung jalak uren yang menjadi pemasok ke pasar burung di Klaten, Solo, Jakarta, Bandung, Bali dan Yogyakarta.

Usaha bisnis penangkaran jalak uren ini bisa dilakukan sebagai usaha sampingan untuk menambah penghasilan, karena proses perawatan tidaklah rumit. Selain itu bisnis penangkaran jalak uren ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan area rumah yang tidak terlalu luas.

Selain Jalak Uren di Klaten banyak dijumpai pula penangkaran Jalak Bali, yang harganya jauh lebih mahal. Sepasang induk Jalak Bali dipatok dengan harga 80 juta sedangkan anakan Jalak Bali dijual dengan harga 11 jutaan. Anda tertarik dengan bisnis ini, silahkan coba. (Galeriukm).

Sumber:
http://www.tempointeraktif.com/hg/hobi/2010/09/16/brk,20100916-278561,id.html

Tuesday, November 22, 2011

Memulai Bisnis Sampingan dari Hobi

Memulai bisnis sampingan dari hobi yang dimilikinya, memberikan jalan bagi Nina Zainab untuk memperoleh tambahan income yang cukup besar. Ketertarikannya dengan pembuatan pernak-pernik untuk pernikahan, membuat wanita cantik ini memiliki ketrampilan yang cukup unik yaitu berkreasi dalam pembuatan seserahan pernikahan. Berawal dari itulah, wanita berusia 29 tahun ini mencoba menjalankan bisnis sampingan jasa seserahan.

Usaha sampingan tersebut dimulai Nina, sejak Ia menempuh pendidikan jurusan Fashion Garmen, di Inter Study Jakarta Pusat. Ketika masih menjadi mahasiswi, Nina sering membantu teman-temannya yang sedang mengadakan pesta pernikahan. Dari mulai urusan penataan bunga, dekorasi pernikahan, sampai membuatkan seserahannya. Ternyata dari hobi yang dimilikinya, Nina bisa mendapatkan penghasilan tambahan untuk membiayai kuliahnya sendiri.

Walaupun usahanya sudah dirintis sejak kuliah, namun Nina baru mulai serius menekuni bisnisnya pada tahun 2007. Di sela-sela kesibukannya menjadi seorang staf di sebuah sekolah swasta, wanita yang akrab dipanggil Nina ini masih bisa meluangkan waktunya untuk menjalankan usaha jasa seserahan tersebut. Bermodalkan uang sekitar Rp 2 juta, Nina membeli bahan baku seperti kotak seserahan, plastik mika, serta hiasan lainnya yang berupa bunga maupun pita.

Untuk jasa yang ditawarkannya, Nina mematok harga dari mulai Rp 70.000,00 sampai Rp 300.000,00 untuk satu jenis seserahan. Ia menyesuaikan setiap bentuk dan isi seserahan sesuai dengan budget yang dimiliki calon pengantin. Jika budget yang dimiliki konsumen terbatas, Nina biasanya meminta konsumennya untuk membawa barang-barang bekas yang bisa dimanfaatkan untuk membungkus seserahan. Dari bahan-bahan tersebut, Nina akan mendaur ulangnya menjadi kemasan yang menarik. Contohnya saja seperti kaleng bekas, atau bunga kering yang bisa disemproti cat. Bukan itu saja, Ia juga menggunakan kain perca untuk hiasan maupun bantalan dalam kotak seserahan. Sehingga biaya yang dibutuhkan, tidak terlalu mahal. Walaupun menggunakan bahan-bahan daur ulang, namun hasil seserahan yang dibuat Nina tidak kalah cantik dengan produk seserahan yang ada di pasaran.

Yang terpenting baginya adalah, konsumen yang memesan produk seserahan bisa memperoleh kepuasan. Oleh karena itu sebelum membuatkan pesanan, Nina selalu memperhatikan karakter konsumennya untuk disesuaikan dengan desain seserahan yang akan dibuatkannya. Sehingga konsumen puas dengan desain seserahan yang dipesan.

Meskipun Nina harus menjalankan bisnis jasa seserahan di sela-sela kesibukannya sebagai karyawati, bukan berarti dia tidak bisa fokus menjalankan bisnis tersebut. Buktinya untuk mengembangkan usaha, Ia sengaja menambahkan dua tenaga kerja untuk membantu proses produksi.

Nah, bagi Anda yang tertarik untuk mencoba peluang bisnis sampingan. Anda bisa mengikuti kesuksesan Nina Zainab yang memulai bisnisnya sesuai dengan hobi, di sela-sela kesibukan Anda.

Semoga informasi profil pengusaha untuk pekan ini, bisa memberikan inspirasi bagi Anda yang sedang mencari ide bisnis sampingan dengan modal kecil. Selamat mencoba dan salam sukses.

Sumber : http://bisnisukm.com/memulai-bisnis-sampingan-dari-hobi.html

Monday, November 21, 2011

Mendulang Rupiah Dari Bisnis Hobi Anda

Beberapa waktu lalu masyarakat dibuat terheran heran dengan kegilaan masyarakat akan harga tanaman Anthurium yang luar biasa tinggi. Tidak saja masyarakat awam yang dibuat keheranan akan harga tanaman tersebut yang fantastis, namun juga aparat keamanan juga dibuat repot. Kenapa ? �� ternyata banyak pelaku kriminal beralih target mencari sasaran tanaman sebagai obyek kejahatan mereka.

Fenomena Anthurium sebagai booming hobi peliharaan mahal tidak hanya terjadi sekali ini, sebelumnya masyarakat pernah pula dihebohkan dengan demam ikan arawana, ikan lou han, tanaman aglaonema dsb.

Fenomena diatas menunjukkan bahwa masyarakat kita secara ekonomi banyak yang berkemampuan lebih meskipun populasinya tidak besar. Belajar dari demam anthurium dapat kita simak bahwa dari permintaan akan jenis anthurium yang luar biasa besar dapat sebagai penggerak ekonomi masyarakat setempat, contohnya di Kabupaten Karanganyar � Jawa Tengah. Disana banyak lahir orang-orang kaya baru dari hasil budidaya anthurium. Rumah-rumah warga banyak disulap dari rumah kayu reyot menjadi rumah tembok atau rumah satu lantai menjadi rumah bertingkat. Rumah dengan mobil-mobil baru dihalamannya juga banyak ditemui disana. Jadi sebenarnya bisnis hobi bukanlah bisnis ecek ecek kalau serius digarap, dan akan mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat.

Tips bisnis hobi

Namun perlu disadari bahwa masyarakat konsumen penghobi tanaman/hewan mahal adalah tidak banyak jumlahnya namun budget yang disediakan oleh mereka adalah luar biasa besar. Jadi bila anda berminat berbisni hobi sebagai pendulang uang, ada beberapa tips yang perlu diketahui agar anda tidak bangkrut karenanya :

* Menjadi anggota komunitas penghobi
Komunitas penghobi tertentu dapat diibaratkan adalah sebuah pasar, dimana ditempat tersebut adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli. Kalau anda menjadi member suatu komunitas berarti anda memasuki pasar yang ramai dan dinamis. Disana banyak manfaat yang dapat kita peroleh, banyak informasi dapat kita gali disana. Dengan semakin berkembangnya dunia maya, tumbuh berkembang berbagai komunitas penghobi baik tanaman atau hewan, permainan/games dsb. Ada komunitas penghobi ikan koi, ikan cupang, tanaman anthurium dlsb.

Dengan bergabung sebagai anggota komunitas tersebut kita mendapat banyak manfaat terutama informasi tentang :
1. Budidaya/pemeliharaan
2. Tips yang bermanfaat
3. Informasi tentang pemasaran (penjual dan pembeli)
4. Jaringan pemasaran
5. Tren yang akan datang

* Cepat tanggap akan trend baru
Dari pengalaman terdahulu, kita dapat belajar bahwa trend hobi umumnya hanya bertahan sesaat dan kemudian digantikan dengan trend berikutnya. Jadi bilamana anda hendak terjun ke bisnis hobi adalah harus bisa melakukan kegiatan usaha baik produksi dan pemasaran dengan cepat, tahu timing produk mana akan booming dan produk mana yang akan surut. Semisal anda hendak berbisnis tanaman hias/produksi, pengetahuan tentang kultur jaringan adalah salah satu keunggulan atau solusi bagi anda agar bisa melakukan produksi secara masal dan cepat.

* Sediakan extra modal untuk trend berikutnya
Hasil penjualan yang anda peroleh harus disisihkan untuk modal mengantisipasi berubahnya trend, misal menyiapkan indukan, benih tanaman/hewan, sarana produksi yang diperkiraan akan menjadi trend berikutnya. Jadi bilamana trend yang sekarang sudah surut dan diganti trend yang lainnya, anda sudah siap menawarkan produk baru ke pasar.

* Sediakan tempat jualan / toko
Tempat jualan tidak perlu harus dalam bentuk toko konvensional namun bisa juga dalam bentuk toko virtual di dunia maya. Dengan berjualan di internet maka anda dapat menghemat biaya, karena biaya yang dikeluarkan hanya biaya sewa domain, hosting dan biaya pemasaran. Keuntungan lainnya adalah jangkauan pemasaran akan menjadi luas tidak seperti halnya di toko konvensional.

Potensi bisnis di dunia hobi baik tanaman ataupun hewan adalah sangat besar. Dengan karakteristik bahwa bisnis hobi adalah pada awalnya barang yang ditawarkan adalah barang ekslusif dengan jumlah supply yang sedikit, namun karena margin keuntungannya besar maka segera datang banyak pemain menawarkan produk yang lagi in tsb, sehingga akan segera cepat terjadi kejenuhan dan harga jualnya akan cepat turun. Bagaimanapun usaha pada sektor hobi dapat mendatangkan peluang sebagai pengais rejeki yang tidak kecil. Kunci kesuksesan dalam bisnis ini sangat tergantung pada kecermatan dan kecepatan anda dalam merespon pasar trend tersebut termasuk menyiapkan jaringan pemasaran yang baik.

Sumber : http://pengelolaankeuangan.wordpress.com/2008/11/26/mendulang-rupiah-dari-bisnis-hobi-anda/

Friday, November 18, 2011

Tips Menyulap Hobi Menjadi Usaha Yang Menguntungkan

Mungkin anda sudah sering mendengar judul diatas. Ya, banyak sekali pengusaha muda yang sukses dengan mengawali usahanya dari sekedar hobi. Ada yang hobi mengumpulkan barang-barang antik, dan kemudian menjadi pengusaha barang antik. Ada juga yang senang memelihara ikan, kemudian menjadi pengusaha ikan hias bahkan ada ibu rumah tangga yang hobi memasak dan mencoba resep-resep baru kemudian berubah menjadi pengusaha katering terkenal. Hobi memang mudah dilaksanakan. Bahkan kata yang tepat, hobi sulit untuk ditinggalkan. Usaha-usaha yang diawali dari hobi umumnya berubah menjadi kesuksesan. Ini karena mereka mencintai pekerjaannya dan bersemangat untuk terus belajar menyempurnakan kemampuannya.

Tapi tak semua hobi bisa jadi usaha lho, berikut ini ciri-ciri hobi yang dapat dijadikan usaha. Jika ciri-ciri ini ada pada diri anda, maka bersiaplah untuk menjadi pengusaha sukses berikutnya.

Istiqomah / terus menerus
Apakah anda memiliki hobi yang tetap menyenangkan walaupun dilaksanakan secara berulang-ulang dan terus menerus? Jika ya, anda telah memiliki satu point untuk menjadikan hobi sebagai usaha. Namun jika anda merasa cepat bosan bila melaksanakan hobi secara terus menerus, maka itu berarti dua indikasi. Yang pertama, itu bukan hobi anda yang kedua anda memang belum bisa menjadikan hobi tersebut sebagai usaha.

Kenapa ciri ini harus ada pada usaha kita? Karena untuk menjadikan hobi sebagai usaha anda dituntut untuk mengejakannya berulang-ulang dan terus menerus. Boleh jadi anda memiliki pelanggan yang berbeda-beda setiap harinya, namun permintaan mereka biasanya hampir sama satu dengan lainnya. Maka kunci pertama menjadikan hobi sebagai usaha adalah sanggup istiqomah atau terus menerus.

Berhargakah?
Beberapa hobi mungkin memiliki nilai jual tinggi, namun sebagian yang lain sama sekali tak dibutuhkan oleh pasar. Untuk menilainya, anda harus melakukan penelitian pasar terlebih dahulu. Apakah ada yang berminat dengan hobi anda atau justru malah sebaliknya hobi anda tak memiliki peminat sama sekali. Jika ini yang terjadi, sebaiknya tidak dipaksakan daripada hasilnya nihil nantinya.

Walau begitu, jika anda memiliki kecintaan yang besar terhadap hobi anda dan kemampuan marketing anda bagus, hobi tersebut masih berpeluang lho dalam memperoleh keuntungan. Mc Donald dulu harus menanggung malu karena ditertawakan orang karena menjual donat yang berhias bahkan ada yang tak memiliki lobang. Tapi sekarang, retailnya sudah menyebar hampir ke seluruh dunia.

Mampu Memotivasi
Apakah hobi anda masih mampu memotivasi anda untuk terus menekuninya hingga 10 � 15 tahun mendatang? Hobi yang menarik biasanya memang bisa memotivasi pelakunya bukan hanya 10-15 tahun tapi seumur hidupnya. Jika anda memiliki hobi seperti ini, satu point lagi anda dapatkan.

Tetap Menarik
Usaha yang akan anda laksanakan haruslah tetap menarik walau telah berlangsung puluhan tahun. Jika anda mulai kehilangan ketertarikan pada hobi anda, maka itu adalah awal dari kebangkrutan bisnis anda. Maka cobalah lihat kembali apakah hobi anda begitu menariknya hingga anda takkan kehilangan kecintaan padanya meski telah ditekuni puluhan tahun. Satu point lagi berhak anda miliki jika hobi tersebut mampu membuat anda tertarik puluhan tahun

Bila anda mendapatkan keempat hal diatas pada hobi anda, maka kenapa menunggu lebih lama lagi, segera matangkan konsep dan mulailah menyulapnya menjadi usaha anda. Mungkin sebagai awal masih berupa usaha sampingan. Namun seiring berjalannya waktu dan semakin bertambahnya pelanggan anda, bisa jadi usaha sampingan itu mampu menjadi usaha penopang hidup keluarga.

Satu hal yang ingin kami tekankan disini adalah,�Cintailah pekerjaan anda�. Jika anda cinta pada pekerjaan, maka iapun akan ringan dan menyenangkan bagi anda. Semoga Sukses !!

Sumber : http://bisnisukm.com/menyulap-hobi-menjadi-usaha.html

Thursday, November 17, 2011

Hobi Bisa Menjadi Salah Satu Cara Untuk Memulai Usaha

Saat ini kita lihat fenomena banyaknya kaum perempuan bahkan ibu-ibu di pedesaan yang menjadi TKW (Tenaga Kerja Wanita) Ke luar seperti Arab Saudi, Hongkong, Malaysia dan negara lainnya. Padahal sudah banyak kasus buruk yang menimpa TKW kita terjadi di luar negri dan sangat memperhatikan seperti penganiayaan oleh majikan, pemotongan gaji yang terlampau besar dari agen, perlindungan hukum yang terlalu lemah dan lainnya.Selain itu, ada permasalahan yang lebih prinsip lagi yaitu mereka terpaksa meninggalkan suami dan anak-anaknya.

Tetapi kelihatannya hal ini tidak menyurutkan langkah kaum wanita di pedesaan untuk pergi menjadi TKW. Tawaran penghasilan yang besar, iming-iming dari mereka yang sukses membawa uang banyak kembali ke kampung dan terutama yaitu sulitnya mencari pekerjaan di kampung menjadi alasan para kaum wanita di pedesaan menjadi TKW. Apakah benar kalau peluang di kampung lebih sempit di bandingkan perkotaan, sehingga harus berbondong-bondong ke kota bahkan ke luar negeri?

Tanah air kita kaya lho..bahkan ada pepatah tongkat kayu dan batu pun bisa jadi tanaman. Penduduknya juga padat sehingga potensi pasar di depan kita sangat besar. Mereka itu perlu banyak hal untuk kebutuhan hidupnya dari makanan, sandang, pangan, pendidikan dan lain-lain. Semua kebutuhan hidup manusia itu berpotensi menjadi peluang usaha.

Jadi peluang dan ide usaha itu bisa muncul dimana-mana dan tidak hanya menjadi monopoli warga perkotaan saja, tetapi bisa saja muncul di daerah terpencil sekalipun. Tinggal kita mengamati, apa saja kebutuhan warga setempat yang bisa dipenuhi oleh kita. Atau potensi apa yang bisa digali dari alam setempat untuk dijadikan ide usaha.Kalau perlu jajaki juga kemungkinan eskpor produk ke perkotaan atau tempat lain yang membutuhkan. Misalnya buat aneka snack yang dijual ke toko kue atau supermarket di kota,bahkan diekspor ke luar negeri. Kendala yang paling banyak dihadapi oleh kaum ibu untuk berwirausaha adalah bagaimana menemukan ide usaha yang cocok bagi dirinya. Padahal tidak usah jauh-jauh mencari ide usaha, karena kita bisa mengembangkan hobi yang kita minati menjadi ide usaha. Benar nggak sih?

Setiap orang entah di perkotaan atau pedesaan pasti mempunyai hobi dan kegemaran. Ada yang hobinya memasak, membaca, menulis, merawat tanaman dan lain-lain. Biasanya hobi memberikan manfaat yang menyenangkan bagi kita yaitu menghibur dan menghindari diri dari stress. Maka bila kita sudah menekuni hobi maka bisa lupa waktu bahkan ada pula yang rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar asalkan hobinya tersalurkan. Wah barabe juga bila hobi yang ditekuni malah menghabiskan uang. Bukankah akan lebih enak kalau kita bisa ubah hobi ini dari menghabiskan uang menjadi mendatangkan uang !!!!! Hobi tersalurkan, uangpun didapat.

Lalu apakah memang mungkin hobi yang kita jalani bisa mendatangkan uang? jelas bisa dong. Coba kita lihat, bila hobi bercocok tanam yang bisa dikembangkan di kampung kan mendatangkan penghasilan kalau hasil tanaman dijual di kota. Atau hobi memelihara ikan, burung dan ternak sangat berpotensi bila hasilnya di pasarkan. Katanya sih usaha yang dimulai dari hobi akan bisa berkembang dengan baik. Ini bukan pendapat semata-mata lho, tetapi didukung juga dengan riset dari pengamat wirausaha dari Amerika Serikat yaitu Thomas Stanley. �Dia menyatakan dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa 86% orang yang sukses dalam usaha dan karir karena mencintai dan meminati bidang usaha yang digelutinya.�

Faktor lain yang mendukung kenapa usaha dari hobi bisa berkembang dengan baik juga karena kita paham dan tahu seluk-beluknya. Keahlian tentunya tidak datang begitu saja tetapi karena kita rajin memupuk hobi dan akhirnya tahu seluk beluknya secara detail dan otomatis kita berpotensi menjadi yang terbaik di bidang itu.

Hobi tidak sekedar kenangan semata tetapi bisa dikembangkan menjadi bisnis. Lalu bagaimana caranya? Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, yaitu :

Pertama, tekuni hobi sehingga kita bisa menjadi ahli yang terbaik di bidang itu. Misalnya, bila mempunyai hobi memasak maka bercita-citalah menjadi juru masak yang handal. Caranya? Tentunya luangkan waktu yang lebih banyak untuk mengasah ketrampilan bidang memasak atau menambah pengetahuan dengan mengikuti kursus memasak. Banyaklah membaca buku seputar memasak dan lakukan praktek terus-menerus agar masakan yang kita hasilkan bisa layak jual dan disukai orang.

Kedua, carilah peluang dari hobi yang kita tekuni apakah bisa berpotensi bisnis atau tidak. Percuma juga kan bila hobi yang kita tekuni tetapi ternyata tidak mempunyai prospek bisnis. Jadi lakukan survey pasar kecil-kecilan apakah produk yang kita hasilkan cukup diminati pasar. Pada dasarnya semua hobi bisa dikomersialisasi, asalkan kita tahu dimana celahnya untuk menjaring peluang dari hobi tersebut. Bahkan hobi belanja pun bisa jadi peluang usaha. Di luar negri, ada pusat pembelanjaan, terutama bagian fashion, yang menyediakan �pembelanja pribadi�, yaitu konsultan yang mendampingi konsumen ketika belanja. Mereka yang memberi pertimbangan baik-buruk, pantas tidak pantas untuk konsumennya yang ragu dengan model baju yang dipilihnya.

Ketiga, belajar dari mentor-mentor yang sudah sukses di bidangnya. Di manapun tempatnya pasti ada orang yan sudah sukses menjalankan usaha yang kita tekuni, maka tidak ada salahnya untuk menghubungi orang tersebut untuk belajar bagaimana menghasilkan karya yang baik. Selain itu bila kita bisa menjalin hubungan dengan mentor yang terbukti sukses, kita tentu lebih termotivasi untuk mengikuti jejaknya. Dan yang lebih penting lagi, produk yang kita hasilkan akan dinilai oleh orang yang cukup berkompeten sehingga kita bisa mengadakan evaluasi terus menerus.

Keempat, bergabunglah dalam komunitas atau asosiasi bisnis yang mewadahi hobi yang ditekuni. Misalnya hobi memasak bisa bergabung pada club memasak yang biasanya diadakan oleh majalah tertentu. Saat ini klub-klub seperti itu juga berkembang sampai ke daerah lho. Banyak manfaat yang bisa di dapatkan bila aktif dikomunitas bisnis, diantaranya bisa dapat info terbaru untuk meningkatkan kualitas produk kita, bisa juga dari info pelanggan baru, rekanan baru atau permodal.

Kelima, rajinlah melakukan promosi dan penawaran produk atau jasa yang kita miliki. Caranya, dengan melakukan penawaran yang intensif hasil karya kita ke lingkungan terdekat kita. Bisa teman, tetangga, anggota klub bisnis atau bisa juga melakukan penawaran ke toko-toko terdekat.

Ide usaha bertebaran di mana-mana baik di kota maupun di desa. Bila kita memulai hobi dengan didasari kecintaan kita, serta motivasi yang tinggi untuk memberi manfaat sebesar-besarnya, maka insya Allah bisa berhasil.

Sumber : http://bisnisukm.com/hobi-sebagai-peluang-usaha.html

Thursday, November 10, 2011

Sukses Bisnis Barang Koleksi

Hobi koleksi Mas Abi teman seangkatan saya, bermula sejak kelas satu SMP, gara-gara hadiah sebuah album perangko yang sudah ada isinya sebagian dari sang kakek yang philatelist (pengumpul perangko). Sejak itulah kegemaran mengumpulkan perangko Abi berkembang apalagi dapat dorongan dari ayahnya yang juga seorang philatelis. Koleksi Abi menjadi tambah lengkap sejak dapat warisan album koleksi sang kakek sewaktu beliau meninggal.

Hobinya berlanjut sampai dia kuliah, bahkan sewaktu kuliah dia gabungkan hobinya tersebut dengan bisnis, jual beli perangko antar philatelist, hasilnya biaya kuliah dapat dia cari sendiri dari keuntungan bisnis perangkonya. Hal ini terus berlanjut sampai sewaktu Abi sudah bekerja. Pernah suatu ketika secara iseng waktu dia bepergian ke Singapura, membawa beberapa lembar perangko yang kebetulan berlebih.

Di Singapura barang tersebut ditawarkan ke toko perangko setempat ternyata harganya sangat bagus, walhasil dengan menjual perangko yang di bawanya ongkos pulang pergi ke Singpura plus beli oleh-oleh dapat ditutup, bahkan berlebih. Dia secara lebih aktif berbisnis perangko dan hasilnya dengan kegiatan tersebut dia berhasil membeli rumah dan berpenghasilan sampingan yang lebih tinggi dari gajinya. Karenanya dia putuskan berhenti dari bekerja dan menekuninya bisnis tersebut sampai sekarang.

Yanto, senang akan mata uang sejak dia menyaksikan sepulang kerja dari kantornya seorang pedagang mata uang di trotoar jalan yang banyak dikerumuni orang. Secara iseng dia dekati dan bertanya tentang bisnisnya, ternyata sangat menarik dan memberi keuntungan. Karena tertarik dia mulai belajar dan mencoba bisnis tersebut, ternyata sangat besar potensinya.

Setelah dirasa mantap, dia memutuskan konsentrasi dalam bisnis tersebut dan keluar dari kantornya sebuah bank swasta. Dia tekuni bisnis mata uang baik Indonesia dan asing serta mempelajari seluk beluk mata uang Indonesia khususnya. Kegiatan tersebut dia jalankan sampai sekarang dengan hasil nyata, sebuah rumah di real estate, kendaraan roda empat dan penghasilan yang tidak kalah besar dibanding dengan gajinya sewaktu dia kerja di bank swasta, bahkan sekarang mempunyai sebuah toko khusus di mall ternama dengan omzet jutaan setiap bulannya. Keduanya tertarik dan menekuni dan menjadikan hobi koleksinya sebagai profesi utamanya. Sebenarnya semua orang sejak kecil,mempunyai naluri kegemaran mengumpulkan dan menyimpan barang sudah ada. Anak-anak senang sekali mengumpulkan mainan, remaja senang menyimpan barang kesukaannya. Kegemaran ini dikenal sebagai hobi koleksi.

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, hobi diartikan sebagai kegemaran atau kesenangan istimewa pada waktu senggang, dilakukan secara terus menerus tetapi bukan pekerjaan utama. Hobi koleksi kegemaran mengumpulkan dan menyimpan barang.. Sebagaimana hobi lainnya dewasa ini hobi koleksi merupakan salah satu hobi yang cukup populer dan banyak penggemarnya, tidak saja koleksi barang yang sudah jamak atau umum, tetapi juga barang langka dan belum dikenal. Dari hobi koleksi muncul beberapa jenis profesi, antara lain bisnis barang koleksi, sehingga kegiatan tersebut tidak saja sekedar kegiatan sambilan tetapi menjadi utama. Dewasa ini tidak jarang profesi utama seseorang bermula dari hobi koleksi. Tidak sedikit yang menjadikannya sebagai usaha utama dan sumber mata pencaharian yang sukses.

Semua barang dapat dijadikan obyek koleksi. Istilah kerennya kumpulan barang yang dirawat dan diatur secara rapi dikenal sebagai koleksi, penekun hobi koleksi dikenal dengan sebutan kolektor. Koleksi apapun dapat dijadikan bisnis atau diperjual belikan yang menghasilkan uang. Koleksi berharga dan bernilai tinggi, bergantung pada jenis, kondisi serta kualitas barang.

Koleksi bisa berupa barang lama yang sudah tidak diproduksi lagi, seperti barang antik bersejarah, relief candi, arca-arca, keris pusaka dan lain-lain. Barang lawas produksi lama tetapi masih diproduksi, seperti barang seni lukisan, patung, keramik, cindera mata, manik-manik, jam, boneka, mainan anak, gantungan kunci, asesori dan lain-lain. merupakan salah satu pilihan sebagai obyek koleksi. Umumnya yang dicari adalah barang lawas karena jumlahnya sudah terbatas sehingga bernilai tinggi.

Profesi apa yang dapat tercipta berkaitan dengan hobi koleksi?. Banyak macam diantaranya profesi sebagai perantara, pengepul, pedagang serta membuka galeri dan pelelangan barang koleksi. Perantara merupakan jembatan penghubung pemilik atau penjual dan peminat atau pembeli barang koleksi. Pengepul adalah penerima dan pembeli barang koleksi dari para perantara dan pemilik, sedang pedagang adalah penjual barang koleksi. Tidak jauh bedanya dengan pedagang adalah pemilik galeri dan pelelangan barang koleksi. Mengingat manfaat hobi koleksi, tidak ada salahnya kalau kegiatan tersebut dapat digalakkan kepada masyarakat umum, khususnya anak-anak, para pelajar, remaja, dan mahasiswa.

Hal ini dapat dimulai dari lingkup keluarga dengan membimbing dan mengarahkan kegemaran anak-anak mengoleksi barang-barang yang disukainya. Memberi petunjuk memilih barang yang berkualitas baik serta merawat dan menyimpan dengan tekun merupakan salah satu upaya pemupukan hobi koleksi anak-anak. Di sekolah mungkin hobi koleksi dapat dijadikan salah satu kegiatan ekstra kulikuler (ekskul).

Demikian juga di perkumpulan remaja seperti pramuka, karang taruna sampai ke universitas-universitas. Tidak hanya itu, kiranya hobi koleksi sudah waktunya untuk dimasyarakatkan, digalakkan dan dipopulerkan karena hal tersebut dapat dipakai sebagai salah satu solusi bagi penciptakan lapangan kerja misalnya memanfaatkan hobi koleksi sebagai profesi utama yaitu bisnis barang koleksi. Bagi yang ingin lebih mengetahui kiat-kiat agar bisnis barang koleksi sukses, insyaalah dalam waktu dekat akan terbit buku: �Sukses bisnis barang koleksi�.

Sumber : http://www.penulismuda.com/

Tags

Aksesori Blog (3) Analisa Bisnis (4) Bisnis Hobi (10) Bisnis Jasa (7) Bisnis Kerajinan (12) Bisnis Kosmetik (1) Bisnis Makanan (13) Bisnis Money Game (1) Bisnis online (10) Bisnis Retail (6) Bisnis Rumahan (5) Bisnis Sampingan (7) Bisnis Sektor Agro (6) Bisnis sektor Ternak (1) Bisnis Souvenir (6) Bisnis Waralaba (6) Cara Sukses Bisnis (6) Character building (9) Definisi Pemasaran (3) Domain and Hosting (6) Efektivitas Pemasaran (4) Entrepreneurship (9) Etika Bisnis (6) Etos Kerja (9) Ide Bisnis (4) Inspirasi Bisnis (5) Internet Marketing (8) Jiwa Wirausaha (10) Kebutuhan Manusia (4) Kegagalan Usaha (4) Kepemimpinan (9) Kesalahan Pemasaran (4) Kiat Bisnis (2) Kiat Pemasaran (4) Kiat sukses (8) Kiat sukses Wirausaha (5) Kisah Sukses Wirausaha (8) Komunikasi Pemasaran (5) Konsep Pemasaran (5) Kreativitas Bisnis (4) Kunci Sukses Bisnis (6) Manajemen Bisnis (7) Manajemen Kepemimpinan (1) Manajemen Keuangan (6) Manajemen Konflik (7) Manajemen Mutu (6) Manajemen Mutu DikTi (1) Manajemen Organisasi (6) Manajemen pemasaran (6) Manajemen Pengawasan (7) Manajemen Risiko (6) Manajemen SDM (7) Manajemen Strategi (4) Media Pemasaran (5) Model Bisnis (6) Monetizing Site (8) Motivasi Bisnis (6) Motivasi Diri (1) Panduan blog (6) Panduan Wirausaha (1) Peluang Bisnis (3) Peluang Usaha (7) Peluang Usaha Agro (4) Peluang Usaha Hobi (5) Peluang Usaha Jasa (5) Peluang Usaha Kerajinan (4) Peluang Usaha Kuliner (8) Peluang Usaha Salon (3) Percaya diri (9) Perencanaan Bisnis (9) Perencanaan Pemasaran (8) Perilaku Konsumen (5) Persaingan Bisnis (4) Produktivitas Kerja (5) Rahasia Sukses (4) Ranking Blog (6) Risiko Bisnis (5) Sistem Pemasaran (4) Strategi Bisnis (9) Strategi Pemasaran (12) Studi Kelayakan Bisnis (4) Tingkatkan produktivitas (5) Tips Bisnis (11) Tips Memulai Wirausaha (5) Tips Pemasaran (5)