Latest News

Showing posts with label Peluang Usaha. Show all posts
Showing posts with label Peluang Usaha. Show all posts

Thursday, July 5, 2012

Cerdas Melihat Peluang, Fulus pun Datang

Peluang usaha kini kian banyak, bak jamur di musim penghujan. Namun, kita harus cerdas memilih usaha yang akan kita geluti. Salah pilih, alih-alih mendapat untung, yang ada malah �buntung�. Bagi Anda yang memang belum berpengalaman dalam bisnis, waralaba atau pun peluang usaha/BO (Business Opportunity) bisa menjadi pilihan.

Dulu, mungkin orang merasa malu atau menganggap berdagang adalah pekerjaan yang tak bergengsi, sekadar cari untung. Namun, beberapa tahun terakhir ini, antusiasme masyarakat untuk berdagang semakin tinggi. Ini karena masyarakat sadar bahwa berdagang itu bisa juga murah dan cepat, juga untuk membuka lapangan kerja.

Jika kita lihat di sekeliling kita, semakin banyak bisnis waralaba atau pun BO. Dari yang berbentuk gerobakan di pinggir jalan, hingga toko di mall. Waralaba ini pada mulanya sama seperti kita yang membuka usaha dari nol. Karena usahanya produktif dan konsumen semakin banyak, pengusaha tentu akan memanfaatkannya dengan cara memperluas usaha. �Hanya saja kalau dia berusaha mengandalkan modal sendiri itu kan lama. Nah, perluasan usaha ini caranya dengan kemitraan,� ujar Istijanto Oei, pengajar dan konsultan bisnis di Prasetiya Mulya Business School.

Kemudahan bagi pembeli

Waralaba bisa dikatakan sebagai transaksi bisnis. Pengusaha yang awalnya hanya menjual produk/jasa kepada konsumen, akhirnya juga berjualan bisnis ke franchisee (pembeli). Bisnis yang booming sejak 2005 ini nyatanya menarik minat calon pembeli. Bagaimana tidak? Pembeli akan sangat terbantu dengan membeli usaha dari franchisor (penjual). Istilahnya, pembeli tak harus susah payah membuka usaha dari nol, cukup menjalankan yang sudah ada.

Pembeli - yang mungkin adalah pebisnis pemula - pun diuntungkan dengan waralaba, yaitu bisa meminimalkan risiko. Tentu kita tahu bahwa membuka usaha itu banyak risikonya. Paling buruk, tak laku. Faktor tak laku itu pun banyak. Misalnya, karena mereknya yang belum terkenal, membuat orang ragu-ragu untuk membeli. Nah, dengan waralaba ini, pembeli terbantu dengan merek waralaba yang cenderung sudah diterima pasar. �Bisa nebeng merek ya,� kata Is.

Tak hanya nebeng merek, pembeli pun diuntungkan dengan pasokan manajemen dari penjual. Ya, pembeli juga diajarkan tentang manajemen yang berlaku dalam waralaba tersebut. Pembeli cukup menyediakan uang modal dan bangunan, segala keperluan bisnis sudah di tangan. Sebagai pembeli, kita bisa langsung menjalankannya. Atau, bila tak memiliki bangunan, bisa memilih peluang usaha yang menggunakan gerobak.

Dari sekian banyak keuntungan bagi pembeli yang disebutkan tadi, waralaba acapkali dijadikan investasi. �Karena investasi 'kan intinya tidak terlalu banyak terlibat. Waralaba juga hampir sama,� kata Is. Namun, sejauh mana bisa dikatakan sebagai investasi? Tentu harus melihat jenis dan merek waralaba itu sendiri. Bila kita memilih jenis dan merek yang kurang tepat, yang ada kita hanya �gigit jari�.

Tak cukup �ongkang-ongkang�

Waralaba atau pun BO sebenarnya sangat cocok untuk orang yang tak berpengalaman, cenderung ingin menghindari risiko, atau modalnya pas-pasan. Namun, tetap harus hati-hati memilih. Jangan memilih karena harganya yang murah, tapi dilihat juga track record bisnisnya, termasuk kondisi keuangan bisnis penjual. �Kalau ada cabang yang sampai tutup, hati-hati. Kalau perlu kita cross check ke lapangan,� saran Is.

Jika dilihat lagi, prospek waralaba di Indonesia tampaknya masih populer untuk kuliner. Mengapa? Karena makanan dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, kita juga harus pintar memilih bisnis kuliner yang akan kita kelola. Tak bisa sembarang, sebisa mungkin kita mencari yang unik.

Selain itu, pendidikan anak usia dini juga bisa menjadi alternatif. Tak lupa, bisnis laundry. �Sekarang saya lihat laundry itu tumbuh pesat, terutama didukung banyaknya apartemen, tempat kos,� ujar Is.

Lalu, bagaimana mengelola bisnis waralaba atau pun BO? Cukupkah sekadar duduk, tanpa usaha lebih? Bisa dicontohkan Simply Fresh Laundry yang didaulat sebagai pelopor waralaba laundry kiloan di Indonesia. Bisnis yang dirintis Agung Nugroho Susanto pada 2006 ini terbilang cukup dapat diterima masyarakat.

Agung yang memulai usahanya dari nol pun mewanti-wanti bahwa ada paradigma yang salah di Indonesia, yaitu dengan waralaba kita bisa santai-santai atau �ongkang-ongkang kaki�. Padahal, justru dengan waralaba inilah kita dilatih bagaimana menjadi entrepreneur yang berhasil. Tentu saja waktu, tenaga, dan energi benar-benar cukup tersita.

Layaknya siklus hidup manusia, bisnis pun demikian. Ada kalanya meraup keuntungan, ada kalanya minim keuntungan, bahkan tak menutup kemungkinan nombok. Untuk bisnis waralaba ini, tentu dukungan dari penjual sangat berarti bagi pembeli. Baik dukungan manajemen, maupun terkait iklan.

Umumnya, waralaba atau pun BO membantu para pembeli dengan memasang iklan perusahaan. Namun, bila pembeli mau menambahkannya dengan beriklan sendiri, itu juga bagus untuk mendongkrak penjualan. Intinya, kita perlu kreativitas dan inovasi dalam mengembangkan usaha.

Sebenarnya, banyak cara untuk bisa sukses berbisnis melalui waralaba atau pun BO. Menurut Sukandar, Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), tingkat keberhasilan mengembangkan usaha disebabkan beberapa faktor. Faktor itu di antaranya terkait dengan kepakaran/pengalaman (60%), hobi (40%), kerja tim (40%), kebiasaan (35%), onovasi (25%), juga meniru bisnis yang sudah ada (20%). �Kalau kita hobi misalnya, kita akan menyenangi pekerjaan kita, kita jadi lebih semangat. Ada passion-nya.�

Agaknya benar juga ucapan Confucius, �Choose a job you love and you will never have to work a day of your life�. Sudah terbayang usaha apa yang ingin Anda jalankan?

Sumber : http://intisari-online.com/

Friday, February 24, 2012

Cara Mencari Peluang Usaha Terbaik Bagi Pemula

Berminat berbisnis? atau memiliki usaha? Pertanyaan ini banyak bergelayut di pikiran para pekerja. Keinginan memiliki kebebasan financial sering membuat mereka berkhayal memiliki sebuah usaha yang dapat menopang seluruh kebutuhan hidupnya. Namun ketika dihadapkan pada realita mereka untuk menentukan usaha / bisnis apa yang akan mereka masuki, lebih banyak mereka menggeleng, �aduh saya tidak tahu harus usaha / bisnis apa�. Yang terbaik adalah kita mencari peluang usaha yang terbaik terutama untuk pemula. Kenapa pemula? ya jelas, karena kita masih berstatus pekerja, bukan pengusaha.

Sedikit berbagi tanpa bermaksud menggurui saya akan membagi tips cara mencari peluang usaha terbaik untuk pemula dengan melalui 2 langkah yaitu:

Kenali diri anda, (membaca peluang dari diri kita sendiri)

Tidak seperti proses intropeksi pada diri ketika kita berbuat salah, tapi mengenali siapa diri kita sehingga pantas berusaha apa, dan apa yang saya dapat perbuat. Kenali diri anda dengan melihat lebih dalam kedalam diri secara objektiv, siapkan kertas dan jawab pertanyaan ini.

1. Apakah saya menarik? (wajah dan tubuh)
2. Apakah saya pandai bergaul
3. Apakah saya pandai menerangkan / menjelaskan
4. Apakah saya terampil?
5. Apakah saya senang di berada diluar ruangan?

Cukup 5 pertanyaan, jika jawaban kita mayoritas adalah ya, maka usaha yang paling tepat adalah usaha perdagangan atau usaha sektor jasa. Usaha ini dapat di perluas seperti usaha direct selling, MLM, usaha salon, jasa konsultan dan lain-lain. Be Creative.

Namun sebaliknya jika mayoritas jawaban anda adalah tidak, maka usaha yang di pilih lebih kearah usaha manufacture, produksi, ataupun profesional untuk special purpose (para profesional yang menangani suatu bidang yang spesifik, seperti konsultas IT, Konsultan sistem dan lain-lain.

Kenali Lingkungan Anda (Membaca peluang usaha dari lingkungan)

Ketika anda mengenali lingkungan bukan lagi anda bertanya, namun data yang kita pergunakan, baik data hasil pengamatan maupun laporan profesional seperti data statistik. Salah satu contoh dalam mengenali lingkungan.

Tumbuh suburnya minimarket di sekitar lingkungan tempat tinggal : artinya lingkungan telah menuntut kepraktisan, kebersihan, kelengkapan, kepastian dan kenyamanan. Situasi ini memberikan peluang usaha baru. misalnya usaha cuci salon mobil door to door, �loh apa hubungannya dengan minimarket?�. Yup. hubungannya bukan pada salon mobilnya tapi pada masyarakat kita yang menuntut kemudahan, kedekatan dan kepraktisan. Usaha salon mobil konvensional, menuntut pelanggan untuk data, namun usaha salon mobil inovatif malah berbuat sebaliknya dengan mendatangi pelanggan.

Membaca lingkungan anda harus kretif, inovatif, tanpa itu tidak ada peluang usaha yang terbaca dan menjadi peluang usaha yang terbaik untuk kita.

Sumber : http://binaukm.com/2011/07/cara-mencari-peluang-usaha-terbaik-bagi-pemula/

Sunday, June 12, 2011

Cara Menciptakan Peluang Usaha

Setiap orang yang akan memulai wirausaha biasanya berangkat dari pertanyaan peluang usaha apa yang kira-kira menguntungkan. Proses menggali ide untuk menemukan peluang usaha yang cocok ini terkadang menjadi kendala tersendiri bagi setiap pemula. Namun sesungguhnya Peluang usaha bisa kita ciptakan sendiri tanpa kita harus merasa bingung mencarinya. Sebagian orang terbukti sukses menciptakan peluang usaha sendiri.

Agar dapa memiliki kemampuan menciptakan peluang usaha sendiri, ada beberapa sikap yang penting untuk dikembangkan oleh wirausahawan. Beberapa sikap yang perlu dikembangkan agar bisa menciptakan peluang usaha tersebut antara lain:

* Peka, Mempunyai rasa peka yang tinggi terhadap problematika di lingkungan sekitar merupakan keuntungan tersendiri bagi Anda yang ingin menciptakan peluang usaha. Misalnya saja miris melihat timbunan sampah plastik, kertas dan lain sebagainya atau tergugah akan meningkatnya jumlah pengangguran di lingkungan sekitar kediaman Anda. Dari dua kasus itu, kesempatan untuk menciptakan peluang usaha sudah terbuka lebar. Dari sampah tak terpakai, Anda dapat memulai memanfaatkannya menjadi kerajinan atau produk bermanfaat. Seiring berkembangnya usaha itu, Anda pun bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi para pengangguran yang ada di sekitar Anda.

* Jeli, diperlukan kejelian untuk menciptakan peluang usaha. Jeli di sini adalah mampu melihat potensi bisnis yang ada di depan mata. Itu termasuk kemampuan menganalisis bisnis yang telah ada atau yang sedang trendi sekarang ini. Kemampuan ini bisa digunakan sebagai modal utama untuk membuka peluang usaha dan menjadi motivasi untuk menggeser market leader atau melengkapi bisnis dari market leader tersebut.

* Kreatif, Kreatifitas merupakan salah satu sarana untuk mencapai kesuksesan. Begitu pula halnya di dunia bisnis. Dengan mengembangkan kreatifitas yang Anda miliki, ciptakan sebuah peluang usaha yang unik atau belum pernah ada sebelumnya. Bila usaha itu diterima dengan baik oleh masyarakat dan menjadi trend tersendiri maka cap sebagai pionir akan terus melekat pada diri Anda.

* Percaya diri, Hilangkan semua keraguan atau ketakutan semu yang tak mendasar bila ingin menciptakan peluang usaha. Apapun hasilnya nanti toh Anda telah mempersembahkan kinerja yang terbaik. Dan perlu diingat, kegagalan bukanlah hal yang memalukan dalam dunia usaha tapi justru menjadi sebuah cambuk untuk terus berusaha serta berjuang lebih keras lagi. Karena itu, tumbuhkan rasa percaya diri dan yakinkan diri bahwa Anda bisa melakukannya dengan baik.

Dengan memiliki dan mengembangkan sikap-sikap tersebut niscaya anda akan mampu menciptakan peluang usaha sendiri, tanpa harus kebingungan mencari peluang usaha apa yang akan ditekuni. Modal usaha berupa materi bukan lagi menjadi persoalan utama. Selamat menemukan peluang usaha anda sendiri. semoga sukses.(Galeriukm).

Sumber: www.ciputraentrepreneurship.com

Thursday, May 26, 2011

Jeli Menemukan Peluang Wirausaha

Bagaimana kita dapat menemukan sebuah peluang usaha? Peluang Usaha terkadang datang dari hal-hal yang tidak terduga. Akan tetapi keberhasilan sebuah usaha bisnis tidak lepas dari kejelian seseorang menangkap peluang usaha yang mungkin mendatangkan keuntungan dan keberhasilan dalam bisnis. Peluang usaha terkadang ada tidak jauh-jauh dari sekitar kita, misalnya saja di sekitar kita ada banyak barang bekas yang tidak terpakai. Barang bekas tidak terpakai ternyata bisa diolah menjadi aneka kerajinan tangan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Gedebok pisang yang merupakan bahan yang seolah tidak bisa dimanfaatkan ternyata bisa diolah menjadi aneka kerajinan tas, sandal dan souvenir.

Banyak hal yang bisa kita sulap menjadi sebuah peluang usaha yang menjanjikan, kuncinya adalah kreativitas dan kejelian kita menangkap peluang itu. Ada kalimat bijak mengatakan �Peluang akan datang sejauh mana kita siap menerima peluang itu�. Selanjutnya dari mana kita bisa melihat kemungkinan peluang usaha? Bagaimana memulai menangkap peluang usaha? pertanyaan yang lazim kita ajukan. Sumber pertama tentu berasal dari informasi yang masuk dalam diri kita. Informasi mengenai trend kebutuhan dan minat konsumen akan satu produk tertentu, informasi mengenai kebijakan-kebijakan pemerintah yang berimbas pada kebutuhan masyarakat dan kondisi-kondisi lain. Kemampuan dan kejelian menangkap peluang usaha merupakan modal dasar bagi keberhasilan usaha.

Contoh sederhana saat ini pemerintah sedang menggalakkan konversi minyak tanah ke gas elpiji. Dengan kebijakan tersebut kebutuhan masyarakat akan gas elpiji dan hal-hal yang berkaitan dengan kompor gas akan meningkat. Ada peluang usaha dalam bidang penjualan gas elpiji, kompor gas dan asesorisnya, peluang usaha service kompor gas secara berkala dan lain-lain. Informasi semacam inilah yang memicu kita menemukan peluang usaha baru. Intinya kita harus rajin membuka mata dan telinga terhadap informasi-informasi terkini. Selain itu kita juga harus jeli melihat sisi-sisi yang belum tergarap oleh orang lain, sisi yang memiliki tingkat persaingan rendah tetapi memiliki peluang luas (Analisis SWOT).

Pada awalnya orang akan sulit menemukan peluang-peluang usaha baru, tetapi bagi orang yang sudah terlatih dan terbiasa akan mudah menemukan peluang usaha baru disamping usaha lama yang terus berkembang. Usaha-usaha dalam skala kecil terkadang disepelekan orang karena potensi keuntungan yang kecil, tetapi sebenarnya jika ditekuni akan membuahkan hasil yang menjanjikan.

Informasi merupakan sumber ide menemukan peluang usaha, pertanyaan selanjutnya dari mana kita memperoleh informasi tersebut? Zaman sekarang sangat mudah sekali kita memperoleh informasi dan pengetahuan tentang banyak hal. Media massa dan media elektronik memberikan informasi yang cukup up to date dan beraneka ragam. Internet juga merupakan sumber informasi yang hampir-hampir tidak terbatas, selain website yang memberikan informasi peluang usaha, bergabung pada mailing list dan forum-forum wirausaha juga akan menambah wawasan kita menemukan usaha baru.

Banyak ide peluang usaha baru muncul dari orang-orang sukses di sekitar kita. Bergaul dan berinteraksi dengan orang sukses terkadang memberikan inspirasi peluang usaha baru, meski ide itu tidak sama dengan usaha yang digeluti denga orang tersebut. Orang sukses merupakan contoh yang baik bagi kita untuk memulai menemukan usaha. Menyimak perjalanan orang sukses sangat penting bagi kita untuk memulai usaha baru. Contoh sederhana, bila kita mengunjungi sebuah peternakan yang sukses bisa menumbuhkan inspirasi bagaimana mengolah kotoran ternak menjadi pupuk yang sangat bermanfaat bagi dunia pertanian. Pengolahan kotoran ternak menjadi pupuk menjadi alternatif peluang usaha baru mengingat saat ini mulai digemari pertanian organik. Pertanian dengan meminimalkan penggunaan bahan-bahan kimia dalam proses produksi pertanian. Karena itu asahlah kemampuan menangkap peluang usaha sebagai modal dasar dan investasi tidak terhinga dalam mengembangkan usaha.Sumber : http://galeriukm.web.id/

Wednesday, May 25, 2011

Menggapai Peluang Wirausaha

Sebagaimana kata pepatah yang sering kita dengar, bahwa peluang adalah emas yang sangat bernilai, sehingga terlalu sayang jika kita membiarkan peluang itu berlalu. Mungkin sebagian besar kita memiliki keinginan untuk menjadi wirausahawan yang sukses. Hal itu wajar dan sebuah cita-cita yang sebaiknya terus dipelihara dan dikembangkan karena sebenarnya banyak peluang wirausaha disekitar kita yang dapat kita jadikan sebagai usaha industri baru kita.

Terkadang sering kita berpikir bahwa untuk menemukan suatu peluang usaha yang brilliant adalah setara dengan cara kita untuk berani memulai berwirausaha. Bagimana hal ini dapat dikatakan setara? Jawabannya sebenarnya adalah sederhana, jika kita tidak mencoba untuk memanfaatkan peluang usaha yang ada dipikiran kita, lantas bagaimana kita akan mengetahui apakah peluang usaha yang kita rencanakan tersebut benar-benar akan sukses atau tidak.

Memang tidak mudah bagi seseorang untuk berani mengambil sebuah peluang wirausaha dan mempraktekannya dengan cara berani memulai berwirausaha atas peluang usaha yang telah diperkirakan tersebut. Terlebih lagi hal ini akan menjadi sangat berat bagi kita yang tidak didukung dengan keadaan, seperti modal usaha yang pas-pasan, tanggung jawab terhadap keluarga yang sedemikian besar, dll.

Berikut ini adalah beberapa informasi sederhana cara jitu memberanikan diri kita untuk memulai memanfaatkan peluang wirausaha yang ada untuk berwirausaha dengan sukses dan berhasil:

1. Melakukan riset pasar. Sebelum kita memulai untuk berwirausaha, maka hal utama yang harus kita lakukan adalah dengan cara melakukan riset pasar dengan kata lain mengumpulkan data sebanyak mungkin berkaitan dengan pasar yang akan kita bidik. Beberapa data yang harus dicerna dengan baik diantaranya adalah tingkat persaingan, kompetisi harga, dan karakteristik dari konsumen yang diincar. Intinya, lakukan riset dilapangan apakah jenis usaha kerja yang akan rintis apakah akan berhasil bertahan atau sebaliknya.

2. Menyusun rencana untuk memulai usaha dengan benar. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah target market bisnis, target pendapat awal per bulan, rencana jangka panjang, biaya operasional dan sebagainya yang sesuai dengan jenis usaha kita.

3. Memahami dan mematuhi aturan, baik dari yang telah kita buat sendiri atau jenis peraturan lainnya yang diluar wewenang kita (missal peraturan daerah). Pasti kita tidak mau kan, usaha yang capek-capek kita kembangkan harus colaps atau harus ditutup gara-gara kita melanggar kebijakan peraturan tertentu.

4. Dan terakhir lakukan strategi pemasaran dengan tepat sasaran. Untuk hal ini biasanya memerlukan waktu yang relatif tidak singkat untuk menguji apakah teknik pemasaran yang kita terapkan berhasi atau tidak.

Ke-empat points diatas sifatnya masih terlalu teori, karena dalam penerapannya membutuhan penjabaran dan banyak variable lainnya yang berpengaruh dan harus dianalisis lebih mendalam lagi. Namun pada intinya, sekali lagi jika kita ingin mengetahui apakah peluang wirausaha yang kita rencanakan akan berhasil atau tidak adalah dengan cara memberanikan untuk mulai berwirausaha atas ide-de usaha yang telah kita miliki.

Saturday, May 21, 2011

Peluang Usaha Ramah Lingkungan Di Saat Menipisnya Sumber Energi

Energi sudah menjadi salah satu kebutuhan wajib dalam kehidupan masyarakat. Persoalannya, sumber daya energi saat ini terus menipis. Kini, orang berlomba-lomba mencari alternatif sumber energi yang ramah lingkungan. Salah satunya briket sawdust dari serbuk kayu.

Kekayaan sumber daya alam di Indonesia membuat bangsa ini sangat bergantung pada sumber energi yang tidak dapat diperbaharui. Contohnya, kebutuhan terhadap minyak tanah untuk kebutuhan rumahtangga, seperti memasak dan penerangan.

Sejak zaman baheula, masyarakat kita sangat bergantung pada bahan bakar yang berasal dari fosil itu. Memang, untuk menekan laju konsumsi minyak tanah, sejak beberapa tahun lalu pemerintah menggelar program konversi penggunaan minyak tanah ke bahan bakar gas elpiji. Namun, cepat atau lambat, sumber energi ini juga akan habis.

Nah, salah satu produk yang bisa menjadi sumber energi alternatif terbarukan tanpa merusak lingkungan adalah briket sawdust. Briket yang terbuat dari serbuk kayu ini bisa menjadi solusi alternatif untuk memasak. Menurut Agus Setiawan, pemilik CV BJ, distributor briket sawdust di Bandung, Jawa Barat, briket ini adalah produk ramah lingkungan. Pasalnya, briket sawdust terbuat dari limbah penggergajian kayu, yang biasanya tidak digunakan lagi.

Selain berasal dari limbah yang didaur ulang, briket sawdust juga tidak mengeluarkan asap alias smokeless. So, udara di lingkungan sekitar rumah tetap bersih. Keunggulan lainnya, kata Agus, briket sawdust yang bahan bakunya berasal dari kayu keras bisa menghasilkan kalori cukup tinggi. Berkisar 7.000-8.000 kalori.

Sementara, kalau dari bahan kayu lunak menghasilkan 6.500 kalori. Dengan kalori sebesar itu, briket sawdust dapat menghasilkan energi panas yang tinggi. Selain itu, briket ini juga tidak berbahaya lantaran tidak mudah terbakar. Untuk bisa diolah sebagai sumber energi buat memasak, hanya butuh waktu pembakaran selama 20 menit. "Bau yang dihasilkan dari pembakaran pun khas, dan cenderung ke wangi makanan," katanya.

Dengan berbagai keunggulan tersebut, jangan heran, jika briket sawdust sangat diminati oleh pasar ekspor, terutama Korea Selatan. Simak saja komentar Latifah, salah satu produsen briket sawdust di Jakarta. Dia bilang, briket sawdust lebih menyasar pasar ekspor ketimbang pasar domestik. Pasar terbesarnya adalah Korea dan Jepang.

Tingginya permintaan briket sawdust di sana lantaran kedua negara Asia itu bercuaca dingin. "Briket sawdust biasanya digunakan untuk bahan bakar penghangat ruangan rumah," ujar Latifah. Dia bilang, dalam sebulan mampu memproduksi briket sawdust sebanyak 40 ton. Kemudian, produk itu dijual ke Korea seharga Rp 5.000 per kilogram. Dus, omzet yang bisa diraupnya mencapai Rp 100 juta per bulan.

Agus menimpali, sebagian besar penduduk di Korea menggunakan briket sawdust sebagai bahan bakar untuk memasak barbeku. "Orang Korea sangat menggemari barbeku. Di sana, setiap lima rumah terdapat restoran yang menggunakan briket sawdust sebagai bahan bakar kompornya," imbuhnya.

Keistimewaan lain briket sawdust untuk memanggang terletak pada baunya yang khas. Bau kayu dari briket yang terbakar mirip dengan wangi daging asap. Ini yang membuat orang di Korea lebih senang menggunakan briket sawdust ketimbang bahan bakar lainnya.

Agus bercerita, setiap pekan masih rutin mengirim briket sawdust ke Korea. Saban bulan, ia bisa mengekspor 200 ton. Harga briketnya Rp 3.000�Rp 4.500 per kilogram. Sehingga, dia bisa meraup omzet sekitar Rp 700 juta sebulan. Eko Purnomo, pemilik CV Purnomo Indonesia, juga menikmati gurihnya bisnis briket sawdust. "Di tahun lalu, perusahaan saya pernah mengekspor briket sawdust ke Korea satu kontainer atau 24 ton per bulan," katanya.

Ia membanderol briketnya US$ 4,2 per boks dengan berat 8 kg. Pasokan briket didatangkan dari sejumlah produsen di seputaran daerah Jawa Timur. Sayang, sejak awal tahun ini Eko harus menghentikan bisnisnya sementara waktu. Sebab, dia kehilangan pembeli (buyer) dan belum menemukan buyer baru.

Meski permintaan bagus dan prospek tampak cerah, bukan berarti bisnis ini tidak memiliki kendala. Kendalanya, menurut Eko, adalah minimnya bahan baku. Pendapat ini diamini Agus. Kebutuhan serbuk gergaji untuk industri briket sawdust cukup banyak. Sebanyak 1.000 ton serbuk gergaji menghasilkan 250 ton briket sawdust.

Hama adalah salah satu momok terbesar bagi petani. Selama ini solusi penanggulangan hama adalah dengan pestisida. Namun, bahan kimia pembunuh hama juga berbahaya bagi manusia dan juga alam sekitarnya. Pestisida organik dapat menjadi jalan keluar dari masalah ini. Sayang, secara ekonomis harga pestisida organik masih cukup memberatkan petani.

Sementara itu, serangan hama amatlah meresahkan petani. Kehadiran hama bakal merusak tanaman dan menggagalkan panen. Selama ini, pestisida menjadi senjata ampuh pengusir hama.

Sayang, pemakaian pestisida bisa menimbulkan masalah baru. Kebanyakan pestisida mengandung bahan-bahan kimia yang justru membahayakan tanah dan, bahkan, manusia.

Kini, para petani tak perlu pusing dengan dilema tersebut lantaran sudah ada pestisida organik yang tidak menimbulkan kerusakan tanah. Pestisida itu berasal dari tumbuhan dan mudah terurai (biodegradable) sehingga tidak akan mencemari lingkungan.

Salah satu produsen pestisida organik adalah Bilqis Sejahtera. Staf Marketing Bilqis Sejahtera Syahri Alamsyah mengatakan, penggunaan pestisida organik tidak menimbulkan efek samping pada lingkungan. "Pestisida ini termasuk produk ramah lingkungan," kata Syahri.

Produk pestisida organik yang bernama Bio Pestisida ini menggunakan bahan dasar tumbuhan. Namun, Syahri enggan menyebut jenis tumbuhan yang menjadi bagan utama Bio Pestisida.

Syahri mengklaim, perusahaannya membuat pestisida dengan formula yang memiliki kandungan organik. Campuran bahan tersebut akan memiliki kemampuan membunuh hama, namun tidak berbahaya bagi tanah dan tanaman. "Di dalam tanah, Bio Pestisida akan segera terurai menjadi H2O," kata Syahri.

Bio Pestisida ini mampu memusnahkan hama keong mas. Keunggulan produk ini adalah mampu membunuh keong mas hanya dalam hitungan menit.

Hebatnya, pembasmian keong mas ini tak hanya hama yang hidup di atas permukaan tanah. Keong mas yang ada di dalam tanah dengan kedalaman 20 centimeter juga ikut keok!

Harga jual Bio Pestisida di pasaran Rp 25.000 per liter. Syahri mengatakan, pelanggan produk ini tersebar di beberapa daerah di Jawa. Peminat terbesar berasal dari petani di daerah Banyumas dan Kerawang.

Syahri mengatakan, perusahaan ini memproduksi Bio Pestisida hanya jika ada pesanan. Kalau sedang ramai, pesanan bisa mencapai sebanyak 800 liter dalam sebulan. Alhasil, Syahri bisa meraup omzet mencapai Rp 20 juta per bulan. Namun, jika sepi, dalam beberapa bulan bisa jadi tak ada pesanan sama sekali.

Memang, Syahri mengakui peminat Bio Pestisida masih sedikit. Produk ini masih belum populer di kalangan petani. Belum lagi, harga produk ini lebih mahal dari-pada harga pestisida kimia yang beredar di pasaran. "Harganya dua kali lipat lebih mahal daripada pestisida biasa. Makanya kebanyakan petani masih memilih pestisida kimia," ujar Syahri.

Karena itu, Syahri pun masih belum begitu yakin atas prospek bisnis ini. Memang, dari segi lingkungan, produk ini jelas memiliki prospek yang cerah sebagai produk ramah lingkungan. Petani yang memiliki kesadaran mengenai kelestarian lingkungan tentu akan memilih produk ini ketimbang produk kimia.

Hanya saja, sebagai produk pestisida, lagi-lagi akan tergantung pada cuaca. Kalau cuaca dan lahan pertanian bagus, tentu saja produk ini tak akan laku. Tapi kalau yang terjadi sebaliknya, Syahri yakin pasar akan menyerap produknya. "Selain itu, perlu edukasi masyarakat supaya sadar pentingnya menjaga kelestarian lingkungan," kata Syahri.

Ada juga pestisida organik hasil produksi Muhammad Muryono dari Surabaya, Jawa Timur. Dia mengembangkan pestisida ini dari ekstrak limbah tembakau dari pabrik rokok. Muryono telah menjual pestisida tersebut sejak tiga tahun terakhir.

Muryono telah melakukan penelitian atas pestisida organik buatannya. Sejauh ini pestisida tersebut terbukti ampuh mengatasi hama-hama yang menyerang daun, misalnya ulat gaya. Namun, tingkat keberhasilan setiap daerah bisa berbeda-beda.

Harga jual pestisida organik ini Rp 25.000-Rp 50.000 per liter. Berdasarkan riset Muryono, lahan seluas 1 hektare dengan 15.000-20.000 tanaman tembakau butuh empat sampai lima liter pestisida organik setiap musimnya. Petani menyebar pestisida ini di awal dan akhir musim panen.Dengan bahan dasar lima kilogram debu tembakau, dengan masa pengerjaan satu hari, Muryono bisa memproduksi sekitar tiga liter ekstrak sebagai bahan dasar pestisida. Ampas hasil ekstraksi tersebut juga dapat menjadi pestisida apabila dicampur dengan pupuk.

Muryono yang aktif mengajar di Institut Teknologi Surabaya ini mengatakan, keunggulan semua jenis pestisida organik karena meninggalkan residu yang sedikit. Memang, alasan pemakaian pestisida organik itu meminimalisir residu dengan target zero residu alias tidak ada sama sekali residu yang tertinggal.

Selain itu, keunggulan pestisida organik adalah tidak mempengaruhi keseimbangan rantai makanan. Selama ini keseimbangan rantai makanan sering terganggu karena ternyata pestisida tidak hanya membunuh hama, tapi juga agen-agen hayati lain. Akibatnya, alur rantai makanan terganggu.

Namun ada juga kekurangan pestisida organik. Karena sifatnya yang nonkimiawi maka tidak dapat langsung membunuh hama dengan sekali aplikasi. "Jadi harus aplikasi berkali-kali biar hama bersih," kata Muryono. Sejauh ini Muryono mengaku belum menemukan efek negatif dari aplikasi pestisida organik yang berlangsung berkali-kali. Berminat mencoba?

Tuesday, May 17, 2011

Jeli Melihat Peluang Usaha Di Sekitar Kita

Suatu kenyataan yang tidak terelakkan ketika memulai sebuah usaha adalah bagaimana melihat peluang dan memutuskan untuk mengambil peluang tersebut. Pada dasarnya, peluang itu ada di sekitar kita, tetapi seringkali tidak terlihat, tertutup. Tertutup oleh mata hati kita. Kecemasan, keraguan, ketidakpercayaan yang ada pada diri kita, sehingga sumber daya tidak terlihat secara baik. Mengapa hal ini terjadi? Karena kita merasa tidak mempunyai �apa-apa� sehingga sumber daya yang ada dalam diri kita atau di sekeliling �kita� tidak terlihat.

Peter Drucker mengatakan bahwa ada 7 aspek yang dapat dijadikan sumber peluang untuk berinovasi. Apakah itu?
1. Yang tak terduga
2. Ketidakselarasan
3. Inovasi berdasarkan kebutuhan proses
4. Perubahan struktur industri/ struktur pasar
5. Perubahan demografi
6. Perubahan persepsi, mood, dan makna
7. Pengetahuan yang baru, baik saintifik maupun non saintifik.

Sumber peluang 1: Yang tidak terduga
Banyak hal yang merupakan sumber peluang yang tidak terduga. Hal ini mengisyaratkan bahwa walaupun manusia dapat merencanakan dengan sebaik-baiknya, maka kemungkinan �terjadi� sesuatu di luar skenario bisa terjadi. Yang tidak terduga merupakan lokus control di luar diri kita. Satu contoh positif, bahwa yang tidak terduga akan membawa peluang usaha atau mungkin berinovasi? Ada cerita, seseorang melakukan perjalanan di luar pulau Jawa untuk memberikan pelatihan SDM pada sebuah perkebunan. Salah satu jenis komoditinya adalah teh. Berdasarkan cerita dari staf yang ikut pelatihan tersebut dikatakan bahwa komoditi teh selama ini terus merugi, kecuali satu hal yaitu ketika terjadi krisis moneter dimana rupiah terdepresiasi. Krisis menoter bagi sebagian pihak merupakan �petaka� tetapi hal ini justru menjadi yang tak terduga dalam meraih keuntungan. Tetapi baru sebatas meraup keuntungan dan belum dalam tataran berinovasi.

Sumber peluang 2: Ketidakselarasan
Ketidakselarasan antara harapan konsumen dengan produk/jasa. Ketidakselarasan adalah suatu rentang/gap antara yang seharusnya dengan yang terjadi. Dalam berwirausaha banyak sekali situasi yang menunjukkan ketidakselarasan. Lima tahun yang lalu, yang dapat naik pesawat terbang adalah mereka kelas atas saja. Setelah dilakukan deregulasi, dimana swasta dapat mengembangkan perusahaan jasa penerbangan, maka bermuncullanlah berbagai maskapai penerbangan. Dimana peluangnya? Yang pertama, wilayah Indonesia sangat luas dan terdiri dari kepulauan, maka bisnis di bidang perhubungan udara sangat menjanjikan. Persoalannya adalah bagaimana masyarakat dapat menikmati layanan pesawat terbang dengan harga yang terjangkau? Bermuncullah maskapai penerbangan yang lebih berorientasi pada kebutuhan dalam memberikan layanan dan bukan berorientasi kenikmatan, sehingga berbagai fasilitas dipangkas demi efisiensi, seperti tidak disediakan makan, di bandara Soekarno Hatta tidak perlu menyewa �garba� tetapi cukup jalan kaki atau naik bus.

Sumber peluang 3: Inovasi berdasarkan kebutuhan proses
Inovasi di sini menyempurnakan proses yang sudah ada, menggantikan satu mata rantai proses yang lemah, atau merancang kembali proses yang lama yang sudah ada. Layanan satu atap yang dipelopori oleh pemerintah daerah Kabupaten Sidoarjo dan disusul oleh Pemkab Sragen adalah contoh pemangkasan waktu untuk memperoleh ijin usaha di dua wilayah tersebut. Kecepatan dalam memberikan ijin ini berkorelasi positif dengan jumlah investor yang menanamkan modalnya. Dalam hal ini proses yang dirasakan tidak perlu � dipangkas � disederhanakan.

Sumber peluang 4: Perubahan struktur industri/struktur pasar
Oleh karena waktu menjadi sangat berharga, maka konsep one stop service menjadi strategi bisnis yang banyak dilakukan oleh pelaku pasar. Sekarang ini, jasa dokter tergabung dalam layanan kesehatan yang lain yaitu laboratorium medik dan apotik, sehingga dalam satu waktu pasien mendapatkan serangkaian dari layanan kesehatan.
Demikian juga dengan konsep mall atau plaza yang menyediakan ruang-ruang untuk seluruh kebutuhan manusia dari supermarket, peralatan elektronik, sampai dengan layanan kebugaran dan kesehatan.

Sumber peluang 5: Perubahan demografi
Perubahan demografi didefinisikan sebagai perubahan penduduk dalam jumlah, struktur umur, komposisi, jenis pekerjaan, status penghasilan, status pendidikan � merupakan sumber peluang yang paling mudah diramalkan.
Masyarakat Yogyakarta dikenal mempunyai angka harapan hidup yang paling tinggi di atas rata-rata nasional. Dengan demikian manula di tahun-tahun yang akan di Yogyakarta jumlahnya akan semakin meningkat. Kebutuhan khusus untuk manula seperti layanan kesehatan menjadi sumber peluang inovasi.
Demikian juga dengan struktur masyarakat Indonesia sekarang ini didominasi oleh keluarga kecil yaitu 2-3 anak tiap keluarga. Hal ini memberikan dampak pada kebutuhan rumah yang lebih kecil sehingga perumahan atau real estat dengan ukuran kecil dan dana terjangkau menjadi trend di kota-kota besar.

Sumber peluang 6: Perubahan persepsi, mood, dan makna
Perubahan persepsi merupakan sumber peluang inovasi. Dengan meningkatnya sebagian daya beli masyarakat maka persoalan makan bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan �dasar� saja. Masyarakat membutuhkan suasana nyaman. Oleh karenanya, di beberapa wilayah tumbuh rumah makan berkelas internasional atau menggunakan konsep alami dengan harga yang cukup mahal.
Demikian juga dengan konsep kecantikan bagi wanita. Menurut persepsi wanita, wanita yang cantik adalah yang berkulit putih. Hal ini ditangkap oleh berbagai rumah kecantikan dengan memberikan layanan memutihkan wajah.

Sumber peluang 7: Pengetahuan yang baru
Beberapa perusahaan dengan devisi penelitian dan pengembangan, secara terus menerus mengembangkan produk/ layanan yang baru. Pengembangan berdasarkan riset ini membutuhkan waktu lama dan biasa yang besar

Tags

Aksesori Blog (3) Analisa Bisnis (4) Bisnis Hobi (10) Bisnis Jasa (7) Bisnis Kerajinan (12) Bisnis Kosmetik (1) Bisnis Makanan (13) Bisnis Money Game (1) Bisnis online (10) Bisnis Retail (6) Bisnis Rumahan (5) Bisnis Sampingan (7) Bisnis Sektor Agro (6) Bisnis sektor Ternak (1) Bisnis Souvenir (6) Bisnis Waralaba (6) Cara Sukses Bisnis (6) Character building (9) Definisi Pemasaran (3) Domain and Hosting (6) Efektivitas Pemasaran (4) Entrepreneurship (9) Etika Bisnis (6) Etos Kerja (9) Ide Bisnis (4) Inspirasi Bisnis (5) Internet Marketing (8) Jiwa Wirausaha (10) Kebutuhan Manusia (4) Kegagalan Usaha (4) Kepemimpinan (9) Kesalahan Pemasaran (4) Kiat Bisnis (2) Kiat Pemasaran (4) Kiat sukses (8) Kiat sukses Wirausaha (5) Kisah Sukses Wirausaha (8) Komunikasi Pemasaran (5) Konsep Pemasaran (5) Kreativitas Bisnis (4) Kunci Sukses Bisnis (6) Manajemen Bisnis (7) Manajemen Kepemimpinan (1) Manajemen Keuangan (6) Manajemen Konflik (7) Manajemen Mutu (6) Manajemen Mutu DikTi (1) Manajemen Organisasi (6) Manajemen pemasaran (6) Manajemen Pengawasan (7) Manajemen Risiko (6) Manajemen SDM (7) Manajemen Strategi (4) Media Pemasaran (5) Model Bisnis (6) Monetizing Site (8) Motivasi Bisnis (6) Motivasi Diri (1) Panduan blog (6) Panduan Wirausaha (1) Peluang Bisnis (3) Peluang Usaha (7) Peluang Usaha Agro (4) Peluang Usaha Hobi (5) Peluang Usaha Jasa (5) Peluang Usaha Kerajinan (4) Peluang Usaha Kuliner (8) Peluang Usaha Salon (3) Percaya diri (9) Perencanaan Bisnis (9) Perencanaan Pemasaran (8) Perilaku Konsumen (5) Persaingan Bisnis (4) Produktivitas Kerja (5) Rahasia Sukses (4) Ranking Blog (6) Risiko Bisnis (5) Sistem Pemasaran (4) Strategi Bisnis (9) Strategi Pemasaran (12) Studi Kelayakan Bisnis (4) Tingkatkan produktivitas (5) Tips Bisnis (11) Tips Memulai Wirausaha (5) Tips Pemasaran (5)