Latest News

Featured
Featured

Gallery

Technology

Blogger news

Games

Recent Posts

Wednesday, September 18, 2013

10 Tip Memulai Usaha Kecil dan Meraih Sukses

Kalau Anda melihat Bill Gates atau Mark Zuckenberg, pasti Anda tergiur dengan kekayaan mereka yang luar biasa. Tapi sadarkah Anda, bahwa mereka juga memulai semuanya dari usaha kecil mereka. Dan tak satupun dari mereka yang menduga bakal mencetak keberhasilan seperti sekarang.

Perusahaan pemula yang berubah menjadi perusahaan sukses bernilai miliaran bahkan triliunan, dalam dunia bisnis tak bedanya dengan pemenang lotere. Meletakkan semua uang Anda dan berharap mendapatkan jackpot, Anda justru bakalan terpuruk.

Berikut 10 aturan untuk memulai usaha kecil. Daftar ini lebih untuk membuat Anda menyadari kenyataan yang ada, ketimbang gila-gilaan mengejar impian terdahsyat Anda dalam berbisnis.

Lebih realistis.
Saat membuat model bisnis, coba lihat ke sekeliling dan cari contoh sukses dari model bisnis yang Anda kehendaki, lalu pelajari. Bila Anda tak dapat menemukan, entah Anda yang luar biasa jenius, atau model bisnis Anda tidak bakal berhasil di dunia nyata.

Jangan menginvestasikan uang sendiri.
Karena kebanyakan bisnis adalah perjalanan yang berisiko, carilah partner. Jadi, jika semuanya tidak berjalan semua rencana, Anda tidak bakal bangkrut karena dana start-up tadi, dan tidak dikejar utang.

Perbudak diri sendiri.
Jika Anda tidak bersedia bekerja keras, lembur, melupakan keuntungan pribadi dan kesehatan, maka wirausaha bukan untuk Anda. Pada awalnya, Anda pasti tidak akan mampu membayar karyawan, sekalipun karyawan yang murah. Jadi, karyawan Anda, adalah Anda sendiri.

Hargai waktu.
Beri nilai uang pada waktu Anda, misalnya Rp20 ribu perjam. Ini akan membantu saat Anda harus mengambil keputusan: Bila sebuah toko mengenakan biaya Rp10 ribu untuk pengiriman setiap minggu, dan Anda membutuhkan waktu 2 jam untuk pergi ke toko tersebut sendiri, maka bayar terus ongkos kirim dari perusahaan tersebut, karena lebih murah. Ini mungkin bertentangan dengan aturan ke 3, tapi bahkan budak sekalipun juga memiliki nilai ekonomi.

Rekrut karyawan dengan baik.
Tanpa memedulikan ukuran usaha Anda, pada akhirnya Anda akan merekrut karyawan dari luar. Untuk itu, lakukan proses rekrutmen dengan hati-hati, tanpa tergesa-gesa, dan perlakukan hal tersebut sepenting saat Anda memulai usaha. Sangat disayangkan sikap pemilik usaha yang punya visi untuk usahanya, tapi merekrut karyawan yang justru menghalanginya meraih visi tersebut.

Jual kelebihannya, bukan harganya.
Saat Anda memulai usaha, sudah sewajarnya Anda frustasi memasarkannya.Tapi, jika Anda bersaing pada harga, Anda pada akhirnya kan menjual dengan harga pas-pasan atau bahkan di bawah modal. Kuasai keahlian berkomunikasi dengan pelanggan, untuk menjelaskan bahwa harga produk Anda lebih tinggi karena memiliki nilai yang lebih baik.

Ketahui angka dasar.
Mengetahui berapa banyak uang yang Anda butuhkan untuk menjalani usaha � mulai dari sewa toko, listrik, asuransi karyawan, sampai harga tinta printer, kertas, dan pajak. Lalu bagi semua itu dengan berapa hari dalam setahun Anda akan buka, dan� itulah angka dasar � jumlah minimum pendapatan yang Anda butuhkan setiap hari. Jika Anda tidak pernah berpikir tentang angka dasar, coba pikir ulang.

Gunakan teknologi terbaru.
Teknologi anyar seperti aplikasi dan penyimpaanan data dengan cloud technology sangat murah dan membuat perusahaan kecil dapat bersaing dengan perusahaan besar. Manfaatkan teknologi rendah biaya yang ada di pasaran.

Perlakukan vendor dengan baik.
Perlakukan vendor dan suplier Anda sebaik mungkin, seperti halnya Anda memperlakukan para pelanggan. Mereka bisa saja memberikan diskon berdasarkan besarnya volume pemesanan Anda, atau bahkan demi menjaga hubungan baik, serta berharap ada peningkatan volume di masa mendatang. Hubungan yang baik membuat mereka juga dapat memahami keterlambatan pembayaran, bahkan memberikan pengiriman gratis.

Jadilah yang terbaik.
Anda tidak boleh setengah-setengah.Setiap hal yang Anda lakukan untuk klien harus lah yangterbaik. Apapun yang Anda buat dan jual, haruslah yang terbaik. Lakukan itu terus menerus, dan kekuatan word of mouth akan menyebar.
(Sumber: The Washington Post/Slate Magazine)

Sumber :
http://www.readersdigest.co.id/uang/investasi.dan.bisnis/10.tip.memulai.usaha.kecil.dan.meraih.sukses/004/001/52

Wednesday, August 21, 2013

Faktor Penyebab Kegagalan Usaha

Ketika anda memulai bisnis baru, hal yang paling dikhawatirkan adalah kegagalan. Tapi jika anda sudah menyadari risiko bisnis pada awal sebelum memulai usaha, tentunya anda akan dapat menghindari kegagalan usaha dengan antisipasi dan pemecahan masalah terencana, sesuai dengan tingkat risiko yang dihadapi.

Memulai Bisnis

Untuk memulai bisnis, setidaknya anda harus melakukan beberapa analisa terlebih dahulu, berkaitan dengan faktor pasar, finansial dan risiko. Faktor internal juga tidak kalah penting, sebagai penunjang keberhasilan bisnsi baru anda yakni tentang ide atau konsep dasar dan tujuan bisnis yang akan dijalankan, harus jelas agar lebih terencana.

Mempelajari faktor risiko sangat penting sebelum memulai bisnis, maksimalkan daftar risiko yang mungkin akan timbul. Memang, tidak ada bisnis tanpa risiko, semakin besar bisnis yang anda jalankan, maka semakin tinggi pula risiko yang akan dihadapi.

Menurut statistik yang dipublikasikan oleh Small Business Administration (SBA), tujuh dari sepuluh perusahaan baru akan mampu bertahan hidup setidaknya dua tahun dan 51 persen diantaranya bertahan hidup setidaknya lima tahun. Statistik ini jauh dari penelitian sebelumnya, bahwa 50 persen usaha baru akan gagal dalam tahun pertama dan 95 persen gagal dalam kurun waktu lima tahun.

Ada sedikit kemajuan keberhasilan dalam memulai usaha baru yang lebih baik, meskipun persentase kegagalan lebih signifikan untuk bisnis baru. Ada tiga faktor utama penyebab kegagalan usaha yang sangat umum biasa terjadi pada usaha baru.

Faktor Penyebab Kegagalan Usaha

1. Faktor Manajemen

Keputusan manajemen yang dibuat selama periode perintisan dari usaha baru dapat menjadi faktor kunci dalam keberhasilan atau kegagalan dari suatu perusahaan. Menurut sistem kategorisasi kegagalan yang dikemukakan oleh Dun and Bradstreet, manajemen yang buruk bertanggung jawab atas 90% dari kegagalan bisnis (Dun & Bradstreet Corporation, 1981).

Beberapa studi yang meneliti peran tim manajemen atau individu dalam memainkan tahap formatif perkembangan bisnis baru. Banyak variabel yang relevan dalam menunjang kesuksesan bisnis, khususnya, mengidentifikasi ide bisnis yang �jelas dan luas� serta luasnya visi perusahaan telah disimpulkan menjadi faktor manajemen yang penting (Bruno & Leidecker, 1988; Duchesneau & Gartner, 1990; Grossi, dkk, 2000).

Banyak perusahaan memulai bisnis tanpa ide yang jelas, tentang apa bisnis yang dijalankan, atau mereka telah mendefinisikan dalam istilah yang terlalu sempit, yang dapat menghambat pertumbuhan dan ekspansi.

Dalam sebuah studi oleh Duchesneau dan Gartner (1990), berdasarkan data kuantitatif dan kualitatif yang dikumpulkan, bahwa 13 perusahaan bisnis baru dari 26 perusahaan gagal di bawah tujuh tahun. Sementara separuh lainnya mengalami perberkembangan. Artinya 50 persen usaha baru akan mengalami kegagalan.

2. Faktor Finansial

Sebuah kesalahan fatal yang umum dalam kegagalan bisnis adalah tidak memiliki dana operasi yang cukup. Untuk memulai bisnis baru, anda harus menyiapkan dana yang besar, setidaknya untuk jangka waktu 6 bulan, dihitung tanpa pemasukan. Biasanya, bisnis baru pada tahun pertama adalah masa yang paling sulit. Jika anda tidak mampu mengatasi masalah finansial, maka dapat dipastikan bisnis baru anda tidak akan mampu bertahan pada tahun pertama.

3. Faktor Pasar

Ini adalah faktor eksternal yang diluar kendali anda. Tetapi anda dapat mengatur pasar dengan melakukan pendekatan yang tepat. Pasar sangat menentukan keberhasilan bisnis anda. Diperlukan riset pasar yang cermat sebelum memulai bisnis.

Banyak faktor yang mempengaruhi pasar, antara lain tingkat permintaan, persaingan, kualitas produk atau jasa, dan lokasi. Kesalahan yang umum yang biasa dilakukan oleh bisnis baru adalah mereka justru terlalu banyak menarik konsumen baru, tetapi tidak mampu mempertahankan pelanggan. Biasanya masalah timbul karena terlalu over ekspansi, sementara bisnis anda tidak mampu menanganinya. Sehingga anda kurang memperhatikan kualitas standar layanan bisnis anda. Dan pada gilirannya, para pelanggan akan meninggalkan anda karena pelayanan yang buruk dan atau tidak berkualitas. Ini berkaitan dengan marketing manajemen. Anda harus mempelajari bagaimana cara menarik pelanggan baru dan juga mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Keduanya harus berjalan selaras.

Sumber :
http://konsultanseojakarta.com/faktor-penyebab-kegagalan-usaha.php

Thursday, August 8, 2013

Lima Kegagalan Dalam Komunikasi Pemasaran

Komunikasi merupakan salah satu kunci utama dalam dunia marketing. Segala macam produk maupun jasa dapat diterima pasar apabila kita menginformasikannya dengan komunikasi yang baik dan menarik. Inilah yang membuat komunikasi pemasaran sangat dibutuhkan untuk menarik perhatian konsumen, meningkatkan minat dan meyakinkan konsumen agar segera mengambil keputusan dan mencari informasi lebih lanjut tentang produk serta jasa yang Anda tawarkan.

Namun sayangnya sampai hari ini tidak semua pelaku bisnis dapat mengkomunikasikan produk mereka dengan baik dan menarik. Sehingga masih banyak pelaku ukm maupun badan usaha lainnya yang mengalami kegagalan dalam memasarkan produk atau jasanya.

Berikut ini lima kegagalan dalam komunikasi pemasaran yang sering dilakukan pelaku bisnis maupun pelaku pasar.

1. Gagal mengenai sasaran
Kegagalan yang paling sering dialami para marketer yaitu produk atau jasa yang ditawarkan kurang mengenai target pasar. Sehingga bisa dipastikan bahwa penawaran yang disampaikan belum berhasil menarik perhatian dan minat konsumen. Karena pada dasarnya produk atau jasa yang ditawarkan tidak dibutuhkan konsumen tersebut. Untuk itu sebelum mengkomunikasikan produk atau jasa Anda ke pasaran, usahakan untuk melakukan riset pasar untuk mengetahui apa saja kebutuhan konsumen dan melibatkan para ahli untuk menciptakan produk atau jasa yang benar-benar berkualitas serta memenuhi tingkat kebutuhan pasar yang telah ditentukan.

2. Kurang meyakinkan target pasar
Sebagian besar konsumen tidak bisa langsung percaya tanpa adanya dukungan bukti nyata. Karena itu untuk mendukung komunikasi pemasaran, Anda dapat melampirkan data-data statistik yang dapat memperkuat penawaran Anda. Misalnya saja seperti melampirkan beberapa data konsumen atau rekan kerja yang pernah menggunakan produk atau jasa Anda. Lengkapi pula dengan testimoni dari mereka agar konsumen semakin yakin dengan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan.

3. Tidak memberikan solusi
Dalam pemasaran produk atau jasa, para pelaku pasar cenderung lebih fokus untuk menginformasikan jenis pelayanan atau produk apa saja yang mereka tawarkan saat ini. Pemasar juga lebih senang menyampaikan kelebihan produk atau jasa yang ditawarkan daripada menyampaikan keuntungan atau benefit yang didapatkan para konsumen. Sehingga banyak konsumen yang tidak tertarik dengan penawaran yang disampaikan, karena dari produk atau jasa tersebut konsumen tidak menemukan sebuah solusi yang mereka butuhkan. Jadi, sebaiknya jangan tawarkan sebuah pelayanan namun jadilah solusi bagi setiap permasalahan konsumen.

4. Komunikasi terlalu berlebihan
Kegagalan berikutnya terjadi karena pelaku pasar menggunakan strategi pemasaran yang berlebihan. Komunikasi pemasaran yang berlebihan hanya akan membuat konsumen merasa bingung, sebenarnya apa inti pesan yang akan Anda sampaikan. Sebab, informasi yang berlebihan hanya akan menyamarkan inti pesan yang akan dikomunikasikan kepada para konsumen. Jadi, lebih baik tawarkan produk atau jasa Anda dengan bahasa yang jelas dan padat. Sehingga konsumen dapat menyerap informasi yang Anda sampaikan dan segera mengambil tindakan.

5. Pesan utama tidak tersampaikan
Jika poin ke-4 membahas tentang komunikasi yang berlebihan, pada poin kelima kita bahas kesalahan para pelaku pasar yang menginformasikan penawaran dengan sangat singkat, sehingga pesan utama dari komunikasi tersebut belum tersampaikan ke konsumen. Dan bisa dipastikan konsumen pun belum paham dengan informasi yang Anda berikan serta butuh penjelasan yang lebih rinci. Komunikasi boleh singkat asal pesan utama yang ingin disampaikan telah dimengerti para konsumen.

Belajarlah dari kegagalan yang pernah Anda alami, dan jangan pernah takut untuk melompat menuju kesuksesan yang lebih tinggi. Semoga informasi strategi pemasaran bisnis untuk pekan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, selamat berkarya dan salam sukses.

Sumber :
http://bisnisukm.com/lima-kegagalan-dalam-komunikasi-pemasaran.html

Wednesday, August 7, 2013

Taktik Dan Strategi Komunikasi Pemasaran

Masyarakat kita pada saat ini telah membangun sejumlah tata nilai yang berlandaskan atas revolusi Industri. Bangun kehidupan bahkan tertata rapi oleh sejumlah ide yang berangkat dari paradigma industri. Para pelaku bisnis dengan demikian mengonsentrasikan kegiatan pada tiga strategi : peningkatan efisiensi produksi yang tinggi (high production efficiency), biaya murah (low cost) dan distribusi masal atas produk (mass distribution). Asumsi dasar yang mereka bangun adalah konsumen hanya senang pada produk yang tersedia dalam jumlah banyak dengan harga murah.

Menyadari kegagalan konsep produksi, maka para pelaku bisnis mengembangkan konsep produk (the product concept). Premis yang dibangun untuk konsep ini menerangkan bahwa konsumen akan menyukai produk yang memiliki kualitas tertingggi (the highest quality), kinerja terunggul (the most qualified performance), atau menawarkan fitur-fitur yang inovatif (innovative features). Para pelaku bisnis yang mengadopsi konsep ini memfokuskan pembuatan produk yang superior, serta mereka terus menerus memperbaiki kualitas (improving quality) dari produk tersebut.

Definisi Komunikasi
Definisi komunikasi adalah suatu proses social yang terjadi antara sedikitnya dua orang,dimana salah seorang mengirimkan sejumlah symbol tertentu pada orang lain. Komunikasi terjadi jika kedua pihak sama-sama dapat mengolah dengan baik symbol yang disampaikan. Simbol itu dapat disebut sebagai pesan, dimana proses penyampainnya dilakukan dengan media, dan terjadi perubahan atau respon terhadap pesan yang disampaikan. Komunikasi tidak selalau dilakukan secara tatap muka tetapi dapat pula dengan menggunakan media, baik dalam konteks komunikasi antar persona atau komunikasi massa.

Inti Marketing Comunication
Marketing communication membahas sejumlah masalah yang saling berkaitan dengan erat, dan mempengaruhi strategi serta aplikasi komunikasi dalam pemasaran. Pokok kajian pembahasan marketing communication adalah berikut ini.

* Strategi Marketing Comunication
Langkah atau jenis kegiatan pemasaran ditentukan oleh teknik-teknik semisal direct marketing,support media,personal selling, dan promosi penjualan. Selain teknik pemasaran itu, perlu juga diperhatikan dan dipertimbangkan bahwa penggunaan visual dan pesan yang tepat adalah syarat utama dari keberhasilan sebuah progam promosi.

* Perencanaan dan Segmentasi Potensial
Segmentasi memiliki ciri khusus yang dibatasi oleh ; usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan batasan geografis. Dari beberapa segmentasi yang dituju, perlu ditetapkan segmentasi yang dianggap potensial. Dalam hal ini segmentasi yang dimaksud memiliki demand yang tinggi.

* Perencanaan Media
Media masa dianggap sebagai media yang dapat menjangkau sasaran secara lebih luas. Media masa elektronik dan cetak memiliki karasteristik yang berbeda-beda, dan tentunya masing-masing media memiliki kelebihan dan kekurangan. Sekalipun penyewaan ruang dimedia masa membutuhkan biaya yang lebih besar tetapi media ini tetap menjadi media acuan dalam penetapan strategi marketing communication.

* Kreatif Pesan dan Visual
Pada media masa seperti media televise, maka efek suara, efek visual, dan isi cerita harus dirancang secara kreatif sehingga memiliki tingkat diferensasi dan daya tarik yang tinggi. Kretivitas dapat menghasilkan suatu karya yang dimiliki karateristik pesan yang kuat. Tujuan menghasilkan pesan yang kuat adalah agar pesan yang disampaikan melalui media itu dapat menarik perhatian khalayak.

* Biaya Komunikasi dan Belanja Iklan
Pada umumnya,anggaran yang dibutuhkan akan berada pada kisaran diatas rata-rata belanja iklan sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan brand position dan memperkuat kepercayaan konsumen terhadap produk yang dimiliki.

* Riset Marketing Comunication
Keberhasilan sebuah strategi marketing communication dapat diukur dengan seberapa besar penjualan sebuah produk atau penghasilan dari pemanfaatan jasa oleh konsumen. Dalam riset marketing communication, tingkat keberhasilan diukur berdasrkan sejauh mana iklan atau kegiatan dapat mempengaruhi tingkat penjualan sebuah produk atau penggunaan sebuah jasa.

* Konsep Bisnis Masa Depan
Pada konteks masa depan akan terjadinya persingggungan antara dua kajian ilmu manajemen yaitu relationship marketing dan markting communication,yang memiliki beberapa unsure yang saling bertolak belakang.

Pemasaran di Era Informasi
Pemasaran adalah sekumpulan rancangan kegiatan yang saling terkait untuk mengenali kebutuhan konsumen dan mengembangkan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga yang tepat dari sebuah produk dan layanan untuk mencapai kepuasan dari konsumen yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan.

Terdapat tujuh aspek dasar yang harus dicapai oleh sebuah organisasi bisnis agar dapat bertahan dalam kompetisi yang ketat saat ini, yaitu:
1. Konsumen tepat sasaran
2. Kualitas produk dan layanan terbaik melalui penguasaan teknologi terbaru
3. Adanya diferensiasi produk dan layanan dengan pesaing
4. Positioning produk dan perusahaan sebagai penggerak pasar
5. Kecepatan penetrasi pasar (local maupun internasional)
6. SDM dengan kualitas tertinggi dan dapat bekerja secara tim
7. Kepemimpinan yang dapat beradaptasi dalam kondisi yang selalu berubah-ubah.

Sumber :
http://elqorni.wordpress.com/2010/08/03/taktik-dan-strategi-komunikasi-pemasaran/

Friday, August 2, 2013

Strategi Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran merupakan suatu dialog yang berkesinambungan antara pembeli dan penjual dalam suatu segmen pasar (Delozier.1976:168). Hal ini menekankan informasi ke dua arah dan persuasi yang menunjang proses pemasaran agar berfungsi secara lebih efektif dan efisien (Nickles.1984:7).

Kotler (1989:40-46) menjelaskan bahwa komunikasi pemasaran merupakan proses pengolahan, produksi, dan penyampaian pesanpesan melalui satu atau lebih saluran kepada kelompok khalayak sasaran, yang dilakukan secara berkesinambungan dan bersifat dua arah dengan tujuan menunjang efektivitas dan efisiensi pemasaran suatu produk.

Proses ini bersinambungan, mulai dari tahap perencanan (desain) produk, distribusi, sampai ke kegiatan promosi (melalui iklan, pemasaran langsung, dan special event) dan tahap pembeli dan pengguna di kalangan konsumen.

Komunikasi pemasaran melalui kegiatan promosi periklanan merupakan salah satu strategi dalam memperkenalkan atau menjelaskan produk yang di pasarkan. Strategi yang sering dipergunakan dalam membidik pasar sasaran adalah adanya pengelompokan pasar/segmen sebagai wilayah calon pembeli/pemakai. Pemilihan kelompok pasar yang spesifik akan lebih mudah mengkomunikasikan produk melalui media periklanan. Ciri atau karakter pada sekelompok segmen pasar merupakan data untuk memudahkan memasarkan produk.

Segmen pasar menjadi acuan dan tujuan utama dari produk yang ditawarkan melalui periklanan. Oleh karena itu dalam merancang desain periklanan harus memahami dan mengenal apa yang terjadi di pasar sebagai tempat pelemparan produk. Menurut Philip Kotler (1990: 164-174), segmentasi pasar adalah memilah-milahkan suatu pasar yang luas ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan faktor geografi, demografi, psikologi, dan behavioristik.

Sumber :
http://pakarbisnisonline.blogspot.com/2009/12/strategi-komunikasi-pemasaran.html

Thursday, August 1, 2013

Pengertian Komunikasi Pemasaran

Tahukah Anda pengertian komunikasi pemasaran? Dibalik melejitnya suatu produk yang dikenal masyarakat, di sana terdapat peran bagian komunikasi pemasaran di suatu perusahaan. Bagian pemasaran ini terus melakukan komunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung kepada para konsumen dengan tujuan untuk mengenal produknya lebih jauh lagi.

Mengingat pentingnya suatu komunikasi dalam pemasaran suatu produk, maka hendaknya kita memahami tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan komunikasi pemasaran.

Pengertian
Pengertian komunikasi pemasaran sendiri yaitu sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual.

Komunikasi pemasaran mempunyai beberapa fungsi, antara lain:
� Konsumen dapat diberitahu atau ditunjukkan bagaimana dan mengapa sebuah produk digunakan. Selain itu juga member tahu dimana serta kapan produk tersebut dihunakan.
� Konsumen dapat mengetahui tentang siapa yang membuat produk tersebut dan apa keunggulan produk tersebut dibandingkan produk lain yang sejenis.

Promosi
Promosi merupakan bagian dari komunikasi pemasaran. Kegiatan promosi bertujuan mencari konsumen dan menjadikannya pelanggan suatu produk perusahaan. Salah satu jenis promosi yang biasa digunakan yakni promosi penjualan.

Promosi penjualan yakni aktivitas menjual suatu produk yang bersifat jangka pendek. Jenis promosi penjualan antara lain :

Komunikasi pemasaran berupa promosi penjualan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, antara lain: sampel, kupon, kemasan harga khusus / paket harga, premi, trading stamp / stiker dagang, demonstrasi, tawaran uang kembali (money-refund affer), promosi dagang, pemajangan di tempat pembeli, pameran dagang, kontes, undian, permainan.

Selain promosi terdapat pula komunikasi pemasaran yang lain. Komunikasi pemasaran tersebut antara lain:

1. Iklan
Merupakan persentasi terhadap suatu barang ataupun jasa yang bukan dilakukan oleh orang secara langsung tetapi berupa promosi gagasan.

2. Pemasaran Langsung
Merupakan pemasaran yang dilakukan melalui media. Media yang digunakan antara lain lewat sms, telepon, fax, email dan lain sebagainya. Biasanya dalam pemasaran langsung ini terjadi dialog langsung untuk meminta tanggapan.

3. Penjualan Pribadi
Dalam penjualan pribadi ini, terjadi interaksi tatap muka dengan satu atau beberapa calon pembeli.

4. Hubungan Masyarakat dan Pemberitaan
Dalam hubungan masyarakat dan pemberitaan ini biasanya dibuat program-program tertentu yang bertujuan untuk mempromosikan barang, atau bisa juga bertujuan untuk memperlihatkan image positif bagi perusahaan kepada masyarakat.

5. Acara Khusus dan Pengalaman
Dalam hal ini perusahaan memberikan sponsor untuk acara-acara yang memiliki kegiatan interaktif di dalamnya.

Sumber :
http://www.anneahira.com/pengertian-komunikasi-pemasaran.htm

Monday, July 29, 2013

Bagaimana Membangun Komunikasi Pemasaran yang Efektif

Saat anda membangun bisnis pada awalnya, bagaimana menurut anda cara membangun persepsi pelanggan tentang manfaat produk yang anda tawarkan pada mereka? Apakah anda akan membuat sebuah kampanye pemasaran yang secara intensif memberikan berbagai informasi tentang produk yang anda tawarkan? Atau anda hanya akan menempuh cara yang sederhana seperti misalnya menyebar brosur atau flyer? Atau jika mempunyai dana lebih mungkin anda akan memasang iklan di berbagai media yang ada seperti televisi, media cetak ataupun radio?

Apapun caranya, yang paling penting adalah bagaimana cara anda mengkomunikasikan bisnis atau produk anda kepada para calon pelanggan tersebut.

Anda bisa saja menggunakan media cetak atau radio untuk membangun persepsi di benak pelanggan. Tidak masalah juga jika seandainya anda hanya menggunakan cara-cara sederhana seperti menyebar brosur, flyer, ataupun memasang poster di pusat keramaian misalnya. Intinya adalah, pesan yang ingin anda sampaikan harus bisa diterima dengan baik oleh calon pelanggan anda.

Nah sekarang, bagaimana caranya mengkomunikasikan pesan dengan efektif agar persepsi yang ingin anda bangun dapat dengan cepat terbentuk di benak calon pelanggan anda? Bahasa seperti apa kira-kira yang membuat pesan anda mudah dipahami?

Paling tidak, ada enam hal yang harus anda perhatikan dalam mengkomunikasikan pesan kepada calon pelanggan agar persepsi mereka dapat cepat terbentuk.

1. Buat pesan anda sesederhana mungkin
Tujuan anda mengkomunikasikan pesan kepada pelanggan adalah agar mereka dapat dengan cepat memahami informasi yang ingin anda sampaikan kepada mereka. Jika pesan yang anda sampaikan terkesan rumit, banyak bahasa teknis, berat dan lain sebagainya, bagaimana mungkin mereka akan memahami produk yang anda tawarkan kepada mereka? Jika mereka sudah tidak paham, tidak akan mungkin terbentuk persepsi yang anda harapkan pada benak mereka.

Karenanya, gunakan bahasa yang sederhana namun jelas dan dapat dimengerti oleh semua kalangan. Buat slogan yang singkat dan berhubungan dengan produk atau jasa yang anda tawarkan. Apakah bahasa yang anda gunakan dapat dimengerti oleh orang dewasa? Bagaimana dengan para lansia? Apakah kaum remaja atau anak-anak juga bisa dengan mudah memahami pesan yang hendak anda sampaikan? Komunikasikan pesan anda sesederhana mungkin dan menjangkau semua kalangan!

2. Fokuskan pada gaya hidup mereka
Dengan menawarkan produk anda kepada para pelanggan, tentu yang pertama kali dipikirkan oleh para pelanggan adalah apa manfaat produk itu bagi mereka?

Produk anda harus mempunyai manfaat yang nyata terhadap kehidupan mereka. Apakah produk tersebut mampu memecahkan masalah sehari-hari yang mereka hadapi misalnya? Atau apakah produk anda bisa meningkatkan karir mereka? Atau mungkin produk yang anda tawarkan bisa memberikan mereka penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan yang mereka terima sekarang?
Berikan manfaat yang nyata dan masuk akal!

3. Tekankan pada nilai yang ditawarkan
Apa maksudnya? Maksudnya adalah jangan terlalu membombardir pelanggan anda dengan informasi-informasi yang lebih bersifat teknis. Secukupnya saja. Mungkin porsinya sekitar 15%. Selebihnya tekankan nilai yang anda tawarkan kepada mereka.

Microsoft awalnya menawarkan solusi PC yang murah dibanding Apple dengan kualitas yang sama. Subway menawarkan sandwich yang besar hanya seharga $5. Hypermart, Giant ataupun Carrefour menawarkan suasana berbelanja yang nyaman dengan harga yang bersaing. Honda dan Yamaha menawarkan sepeda motor yang kuat dan irit. Semua merk diatas menawarkan sebuah nilai kepada pelanggannya.

Sebuah nilai yang baik mampu memberikan kualitas emosional kepada para pelanggannya. Sebuah nilai yang baik mampu memberikan rasa aman, rasa pintar, atau bahkan rasa nyaman yang dirasakan oleh para pelanggan yang menggunakan produk-produk tersebut.

Karenanya, tekankan nilai yang anda berikan kepada pelanggan anda. Dengan begitu, persepsi produk anda akan kuat tertanam di benak mereka. Sekarang, nilai seperti apa yang anda berikan?

4. Ceritakan pengalaman orang lain
Biasanya, orang akan lebih mempercayai pengalaman orang lain yang telah memakai produk anda sebelumnya. Nah, ceritakan pengalaman para pelanggan anda yang telah menggunakan serta merasakan manfaat dari produk yang anda tawarkan. Tunjukkan kepada mereka orang-orang yang telah ataupun sedang menggunakan produk anda. Dalam banyak hal, cerita jauh lebih efektif untuk membentuk persepsi pelanggan.

5. Gunakan kalimat yang menyentuh emosi
Anda pernah mengenal yang namanya Copywriting? Secara singkat, copywriting bisa diartikan sebagai kegiatan menulis yang bertujuan untuk memasarkan dan mengiklankan produk, orang, pendapat, ide dan lain sebagainya dengan menggunakan kata-kata serta ide yang persuasif. Disini kemampuan copywriting yang baik dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah komunikasi yang memikat dan persuasif.

Pelanggan akan lebih cepat mengingat pesan yang anda sampaikan jika menggunakan bahasa yang bersifat membujuk, menyemangati, memotivasi, menggembirakan dan lain sebagainya.

Copywiting yang baik akan menghasilkan pesan yang memukau dan mampu memberikan kesan yang mendalam pada benak pelanggan. Karenanya, rancanglah strategi komunikasi anda sedemikian rupa agar bisa menghasilkan pesan yang memikat para pelanggan.

6. Terus lakukan komunikasi
Jika produk anda ingin selalu berada di depan peta persaingan dan menancap kuat di benak pelanggan, sudah sepatutnya komunikasi yang intensif terus anda lakukan terhadap pelanggan anda.

Galilah terus ide-ide baru dari mereka. Tanyakan pendapat mereka tentang produk saingan anda misalnya. Ajak mereka untuk berpartisipasi dalam pengembangan produk lainnya. Intinya anda harus terus melakukan komunikasi secara berkesinambungan dengan pelanggan anda agar dapat tetap mengetahui keinginan mereka.

Dengan berpatokan pada hal tersebut diatas, anda akan mampu mengkomunikasikan pesan yang anda kehendaki kepada pelanggan dengan efektif dan jelas. Dan jika pesan sudah bisa diterima dengan baik oleh pelanggan anda, secara otomatis persepsi juga akan terbentuk dengan cepat di benak mereka.

Sumber :
http://pengusahakreatif.com/2012/04/11/bagaimana-membangun-komunikasi-pemasaran-yang-efektif

Thursday, July 18, 2013

13 Penyebab Kegagalan Usaha

Kegagalan adalah hal yang lumrah dalam berwirausaha. Statistik membuktikan hampir 50% wirausaha pemula mengalami kegagalan, terutama di lima tahun pertama memutar roda usaha.Namun demikian kegagalan bisa menjadi tonggak awal menuju sukses. Dengan kegagalan, kita dapat belajar dari kesalahan dan lebih mapan pengalaman.

Banyak perusahaan semakin maju setelah didera masalah. Garuda Indonesia contohnya. Di era 2007-an, maskapai penerbangan yang menjadi kebanggaan rakyat Indonesia ini sempat dilarang terbang di wilayah Uni Eropa selama dua tahun karena tingginya angka kecelakaan. Namun larangan tersebut justru memecut Garuda Indonesia untuk terus berbenah hingga akhirnya sukses menyabet penghargaan tertinggi sebagai The Best International Airline.

Garuda Indonesia hanyalah satu dari sekian banyak perusahaan yang berhasil terbang tinggi setelah terjatuh. Meskipun demikian, apakah kita harus selalu mengandalkan kegagalan untuk belajar? Mungkinkah menghindari kegagalan? Jalan termudah untuk menghindari kegagalan adalah dengan cara mengenali kegagalan itu sendiri. Berikut 13 faktor yang kerap menjadi penyebab kegagalan dalam merintis usaha.

1. Tidak Memiliki Visi
Usaha yang dijalankan tanpa tujuan merupakan penyebab terbesar kegagalan. Oleh karenanya, menentukan suatu tujuan, baik untuk jangka panjang, menengah, atau pendek, adalah hal yang sangat penting dilakukan. Terlebih jika dalam menjalankan usaha, kita bekerjasama dengan satu atau beberapa rekan usaha. Menyamakan visi diawal usaha adalah suatu keharusan.

2. Lemahnya Perencanaan
Yang penting jalan dulu deh! Tapi, mau lewat mana? Pake apa? Perlu uang berapa? Disinilah pentingnya peran perencanaan. Perencanaan tidak harus rumit, tidak perlu seperti rencana perusahaan besar. Yang terpenting, bisa dijadikan pedoman untuk mencapai target. Ingat, jika gagal membuat rencana, sebenarnya kita sedang merencanakan sebuah kegagalan.

3. Terlalu Percaya Diri
Tidak semua ide besar akan booming di pasar. Sebelum ditawarkan ke konsumen, akan lebih �aman� jika ide itu diuji dulu kelayakannya melalui sebuah riset atau cukup melakukan jajak pendapat sederhana kepada teman, keluarga, atau tetangga. Biarkan mereka menjawab dengan jujur dan menilai ide yang kita miliki.

4. Miskin Komitmen
Ide yang bernilai milyaran akan menjadi sia-sia jika tidak diimbangi dengan komitmen yang kuat. Banyak wirausaha yang sudah memulai usaha namun tidak memiliki waktu untuk mengelola perusahaan. Imbasnya, usaha mengalami stagnan, sulit berkembang dan akhirnya gagal. Hati-hati juga dengan keberhasilan. Seringkali keberhasilan membuat kita hanyut dalam euforia hingga melupakan komitmen.

5. Keterbatasan Dana
Salah satu penyebab kegagalan ditahun-tahun awal usaha adalah minimnya dana operasional. Seorang pemilik perusahaan, walaupun kecil, harusnya bisa menghitung berapa banyak dana yang dibutuhkan untuk memutar roda usaha selama belum menghasilkan. Siasati kondisi ini dengan struktur manajemen yang ramping, mengurangi pemborosan, meningkatkan efisiensi finansial yang berorientasi mendorong keuntungan.

6. Minimnya Kemampuan Manajerial
Banyak cerita kegagalan yang berakar dari minimnya pengalaman dan keterampilan manajerial seperti tidak mampu membuat perencanaan, salah mengelola keuangan, kurang jeli melihat pergerakan pasar, atau gagal memotivasi karyawan. Untuk mengejar ketinggalan ini, tak ada salahnya mengais ilmu dari berbagai seminar dan pelatihan manajemen. Bertukar pikiran dengan teman yang lebih dulu terjun ke dunia usaha juga dapat dilakukan untuk mendongkrak kemampuan majerial.

7. Strategi Harga Kurang Tepat
Harga merupakan kebijakan penting yang mempengaruhi tingkat penjualan. Salah menetapkan harga bisa berakibat fatal pada kelangsungan usaha. Alih-alih meraup untung banyak, justru sulit mendapatkan pembeli karena harga terlalu tinggi. Begitu pun sebaliknya, jika dipatok terlalu murah, target keuntungan semakin sulit dipenuhi.

8. Meremehkan Pesaing
Kelengahan adalah akses menuju kehancuran. Tengok saja apa yang dialami RIM dengan BlackBerry-nya. Pada 2007, RIM yang saat itu menguasai pasar telepon pintar dengan 9 juta pelanggan di seluruh dunia mengumbar keyakinan bahwa pasar BlackBerry tak akan terkikis oleh kehadiran telepon pintar keluaran Apple. RIM sangat yakin pada salah satu fitur andalan BlackBerry, BBM. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Pangsa pasar telepon pintar yang awalnya dikuasai BlackBerry justru diambil alih oleh iPhone (23%) dan Android (59%). Sedangkan pengguna BlackBerry menyusut drastis hingga tersisa hanya 6% saja.

9. Kurang Promosi
Tak kenal maka tak sayang. Sebaik apapun produk yang kita miliki, akan mubadzir jika tak dikenali konsumen. Promosi adalah keharusan, apalagi jika usaha yang kita lakukan beroperasi di lokasi yang kurang strategis seperti di rumah. Promosi sangat diperlukan bukan hanya untuk membangun awareness dan meningkatkan penjualan saja, namun juga penting untuk melindungi produk dari gempuran pesaing.

10. Rendahnya Mutu Pelayanan
Salah satu kesalahan umum yang sering tejadi adalah terlalu bersemangat mendapatkan pembeli namun kurang memperhatikan mutu pelayanan. Pada gilirannya, pelanggan akan pergi karena kecewa. Kondisi ini sangat berkaitan dengan manajemen pemasaran. Menjaring dan merawat pelanggan harus berjalan seiringan.

11. SDM Bersifat Kekeluargaan
Tidak seharusnya mempekerjakan karyawan atas dasar hubungan keluarga. Cepat lambatnya perputaran roda usaha sangat tergantung dari kualitas SDM yang dimiliki. Sebelum merekrut karyawan, tentukan kriteria SDM yang dibutuhkan. Pastikan mereka yang dipilih hanyalah orang-orang yang kompeten di bidangnya.

12. Arogansi Pemilik Terhadap Keuangan Perusahaan
Nah ini dia! Banyak usaha yang sulit berkembang dan berakhir tragis karena pemiliknya mempunyai hak �suka-suka� atas keuangan perusahaan. Sifat arogansi seperti ini adalah ancaman serius bagi masa depan perusahaan. Saat kepentingan pribadi �menuntut� lebih, jangan pernah sekalipun melirik �kantong� perusahaan. Lindungi perusahaan dari ambisi pribadi dengan menentukan penghasilan untuk diri sendiri, bisa berupa gaji tetap, atau dihitung atas dasar komisi dari omset usaha.

13. Menyerah Terlalu DiniGagal itu biasa. Cepat bangkit setelah jatuh adalah luar biasa. Jangan menyerah! Apakah kita bisa mewujudkan mimpi jika menyerah hari ini? Ayo bangun dan teruslah melangkah. Optimis. Saya harus bisa, harus bisa, bisa!

�Merayakan kesuksesan itu baik, namun belajar dari kegagalan adalah jauh lebih penting� (Bill Gates)

Sumber :
http://b-entrepreneur.sitekno.com/article/109928/13-penyebab-kegagalan-usaha.html

Tuesday, July 16, 2013

10 Penyebab Kegagalan Usaha

Berikut beberapa penyebab umum kegagalan usaha yang perlu diketahui :

1. Kegagalan melakukan riset pasar.
Banyak perusahaan, baik yang berbasis rumahan atau perusahaan besar gagal karena tidak ada yang melakukan riset pasar untuk memasarkan produk atau jasanya.

2. Pasif
Jika anda pasif, anda hanya cocok bekerja untuk orang lain. Kecuali kalau anda dapat langsung mampu mempekerjakan karyawan, sebagai tim tangguh. Anda tidak bisa hanya berharap hanya melakukan semuanya sendiri dari menulis rencana bisnis, manufaktur produk, pemasaran dan penjualan produk.

3. Miskin memanagemen waktu
Kita harus mampu mengatur dan memprioritaskan kepentingan yang harus didahulukan. Kita juga perlu belajar untuk mengatur waktu anda seefektif mungkin.

4. Kurang Serius Mengelola Waktu

5. Tidak mengikuti filosofi 80/20
80% untuk bisnis, dan 20% untuk pelanggan.

6. Tidak Sering Mempromosikan Bisnis
Bisnis kita sebagai beban yang tidak perlu, dari pada investasi. Jadi, Mempromosikan Bisnis kita itu sangat penting.

7. Menghabiskan Terlalu Banyak Modal
Hindari kesalahan biaya mahal yang tidak perlu. Kita tidak boleh menganggap bahwa kita akan memiliki uang tunai dan modal kerja selamanya. Perencanaan keuangan yang buruk, kesalahan memanagemen dana salah satu penyebab umum kegagalan bisnis/usaha.

8. Tidak Membelanjakan Uang Dengan Bijaksana
Kita perlu memahami aturan utamanya usaha. Ada kalanya kita menghabiskan uang untuk menghasilkan uang.

9. Tidak Meminta Bantuan apabila kita membutuhkannya.
Kita harus tetap berada di jalan yang benar dan kembali ke jalan yang benar ketika bisnis kita dirasa sudah tidak bisa di pertahankan lagi.

10. Tidak memiliki rencana darurat untuk menghadapi masalah ekonomi yang sulit

Sumber :
http://3rik97.wordpress.com/2013/04/20/10-penyebab-kegagalan-usaha/
Videos

Tags

Aksesori Blog (3) Analisa Bisnis (4) Bisnis Hobi (10) Bisnis Jasa (7) Bisnis Kerajinan (12) Bisnis Kosmetik (1) Bisnis Makanan (13) Bisnis Money Game (1) Bisnis online (10) Bisnis Retail (6) Bisnis Rumahan (5) Bisnis Sampingan (7) Bisnis Sektor Agro (6) Bisnis sektor Ternak (1) Bisnis Souvenir (6) Bisnis Waralaba (6) Cara Sukses Bisnis (6) Character building (9) Definisi Pemasaran (3) Domain and Hosting (6) Efektivitas Pemasaran (4) Entrepreneurship (9) Etika Bisnis (6) Etos Kerja (9) Ide Bisnis (4) Inspirasi Bisnis (5) Internet Marketing (8) Jiwa Wirausaha (10) Kebutuhan Manusia (4) Kegagalan Usaha (4) Kepemimpinan (9) Kesalahan Pemasaran (4) Kiat Bisnis (2) Kiat Pemasaran (4) Kiat sukses (8) Kiat sukses Wirausaha (5) Kisah Sukses Wirausaha (8) Komunikasi Pemasaran (5) Konsep Pemasaran (5) Kreativitas Bisnis (4) Kunci Sukses Bisnis (6) Manajemen Bisnis (7) Manajemen Kepemimpinan (1) Manajemen Keuangan (6) Manajemen Konflik (7) Manajemen Mutu (6) Manajemen Mutu DikTi (1) Manajemen Organisasi (6) Manajemen pemasaran (6) Manajemen Pengawasan (7) Manajemen Risiko (6) Manajemen SDM (7) Manajemen Strategi (4) Media Pemasaran (5) Model Bisnis (6) Monetizing Site (8) Motivasi Bisnis (6) Motivasi Diri (1) Panduan blog (6) Panduan Wirausaha (1) Peluang Bisnis (3) Peluang Usaha (7) Peluang Usaha Agro (4) Peluang Usaha Hobi (5) Peluang Usaha Jasa (5) Peluang Usaha Kerajinan (4) Peluang Usaha Kuliner (8) Peluang Usaha Salon (3) Percaya diri (9) Perencanaan Bisnis (9) Perencanaan Pemasaran (8) Perilaku Konsumen (5) Persaingan Bisnis (4) Produktivitas Kerja (5) Rahasia Sukses (4) Ranking Blog (6) Risiko Bisnis (5) Sistem Pemasaran (4) Strategi Bisnis (9) Strategi Pemasaran (12) Studi Kelayakan Bisnis (4) Tingkatkan produktivitas (5) Tips Bisnis (11) Tips Memulai Wirausaha (5) Tips Pemasaran (5)