Latest News

Showing posts with label Kegagalan Usaha. Show all posts
Showing posts with label Kegagalan Usaha. Show all posts

Wednesday, August 21, 2013

Faktor Penyebab Kegagalan Usaha

Ketika anda memulai bisnis baru, hal yang paling dikhawatirkan adalah kegagalan. Tapi jika anda sudah menyadari risiko bisnis pada awal sebelum memulai usaha, tentunya anda akan dapat menghindari kegagalan usaha dengan antisipasi dan pemecahan masalah terencana, sesuai dengan tingkat risiko yang dihadapi.

Memulai Bisnis

Untuk memulai bisnis, setidaknya anda harus melakukan beberapa analisa terlebih dahulu, berkaitan dengan faktor pasar, finansial dan risiko. Faktor internal juga tidak kalah penting, sebagai penunjang keberhasilan bisnsi baru anda yakni tentang ide atau konsep dasar dan tujuan bisnis yang akan dijalankan, harus jelas agar lebih terencana.

Mempelajari faktor risiko sangat penting sebelum memulai bisnis, maksimalkan daftar risiko yang mungkin akan timbul. Memang, tidak ada bisnis tanpa risiko, semakin besar bisnis yang anda jalankan, maka semakin tinggi pula risiko yang akan dihadapi.

Menurut statistik yang dipublikasikan oleh Small Business Administration (SBA), tujuh dari sepuluh perusahaan baru akan mampu bertahan hidup setidaknya dua tahun dan 51 persen diantaranya bertahan hidup setidaknya lima tahun. Statistik ini jauh dari penelitian sebelumnya, bahwa 50 persen usaha baru akan gagal dalam tahun pertama dan 95 persen gagal dalam kurun waktu lima tahun.

Ada sedikit kemajuan keberhasilan dalam memulai usaha baru yang lebih baik, meskipun persentase kegagalan lebih signifikan untuk bisnis baru. Ada tiga faktor utama penyebab kegagalan usaha yang sangat umum biasa terjadi pada usaha baru.

Faktor Penyebab Kegagalan Usaha

1. Faktor Manajemen

Keputusan manajemen yang dibuat selama periode perintisan dari usaha baru dapat menjadi faktor kunci dalam keberhasilan atau kegagalan dari suatu perusahaan. Menurut sistem kategorisasi kegagalan yang dikemukakan oleh Dun and Bradstreet, manajemen yang buruk bertanggung jawab atas 90% dari kegagalan bisnis (Dun & Bradstreet Corporation, 1981).

Beberapa studi yang meneliti peran tim manajemen atau individu dalam memainkan tahap formatif perkembangan bisnis baru. Banyak variabel yang relevan dalam menunjang kesuksesan bisnis, khususnya, mengidentifikasi ide bisnis yang �jelas dan luas� serta luasnya visi perusahaan telah disimpulkan menjadi faktor manajemen yang penting (Bruno & Leidecker, 1988; Duchesneau & Gartner, 1990; Grossi, dkk, 2000).

Banyak perusahaan memulai bisnis tanpa ide yang jelas, tentang apa bisnis yang dijalankan, atau mereka telah mendefinisikan dalam istilah yang terlalu sempit, yang dapat menghambat pertumbuhan dan ekspansi.

Dalam sebuah studi oleh Duchesneau dan Gartner (1990), berdasarkan data kuantitatif dan kualitatif yang dikumpulkan, bahwa 13 perusahaan bisnis baru dari 26 perusahaan gagal di bawah tujuh tahun. Sementara separuh lainnya mengalami perberkembangan. Artinya 50 persen usaha baru akan mengalami kegagalan.

2. Faktor Finansial

Sebuah kesalahan fatal yang umum dalam kegagalan bisnis adalah tidak memiliki dana operasi yang cukup. Untuk memulai bisnis baru, anda harus menyiapkan dana yang besar, setidaknya untuk jangka waktu 6 bulan, dihitung tanpa pemasukan. Biasanya, bisnis baru pada tahun pertama adalah masa yang paling sulit. Jika anda tidak mampu mengatasi masalah finansial, maka dapat dipastikan bisnis baru anda tidak akan mampu bertahan pada tahun pertama.

3. Faktor Pasar

Ini adalah faktor eksternal yang diluar kendali anda. Tetapi anda dapat mengatur pasar dengan melakukan pendekatan yang tepat. Pasar sangat menentukan keberhasilan bisnis anda. Diperlukan riset pasar yang cermat sebelum memulai bisnis.

Banyak faktor yang mempengaruhi pasar, antara lain tingkat permintaan, persaingan, kualitas produk atau jasa, dan lokasi. Kesalahan yang umum yang biasa dilakukan oleh bisnis baru adalah mereka justru terlalu banyak menarik konsumen baru, tetapi tidak mampu mempertahankan pelanggan. Biasanya masalah timbul karena terlalu over ekspansi, sementara bisnis anda tidak mampu menanganinya. Sehingga anda kurang memperhatikan kualitas standar layanan bisnis anda. Dan pada gilirannya, para pelanggan akan meninggalkan anda karena pelayanan yang buruk dan atau tidak berkualitas. Ini berkaitan dengan marketing manajemen. Anda harus mempelajari bagaimana cara menarik pelanggan baru dan juga mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Keduanya harus berjalan selaras.

Sumber :
http://konsultanseojakarta.com/faktor-penyebab-kegagalan-usaha.php

Thursday, July 18, 2013

13 Penyebab Kegagalan Usaha

Kegagalan adalah hal yang lumrah dalam berwirausaha. Statistik membuktikan hampir 50% wirausaha pemula mengalami kegagalan, terutama di lima tahun pertama memutar roda usaha.Namun demikian kegagalan bisa menjadi tonggak awal menuju sukses. Dengan kegagalan, kita dapat belajar dari kesalahan dan lebih mapan pengalaman.

Banyak perusahaan semakin maju setelah didera masalah. Garuda Indonesia contohnya. Di era 2007-an, maskapai penerbangan yang menjadi kebanggaan rakyat Indonesia ini sempat dilarang terbang di wilayah Uni Eropa selama dua tahun karena tingginya angka kecelakaan. Namun larangan tersebut justru memecut Garuda Indonesia untuk terus berbenah hingga akhirnya sukses menyabet penghargaan tertinggi sebagai The Best International Airline.

Garuda Indonesia hanyalah satu dari sekian banyak perusahaan yang berhasil terbang tinggi setelah terjatuh. Meskipun demikian, apakah kita harus selalu mengandalkan kegagalan untuk belajar? Mungkinkah menghindari kegagalan? Jalan termudah untuk menghindari kegagalan adalah dengan cara mengenali kegagalan itu sendiri. Berikut 13 faktor yang kerap menjadi penyebab kegagalan dalam merintis usaha.

1. Tidak Memiliki Visi
Usaha yang dijalankan tanpa tujuan merupakan penyebab terbesar kegagalan. Oleh karenanya, menentukan suatu tujuan, baik untuk jangka panjang, menengah, atau pendek, adalah hal yang sangat penting dilakukan. Terlebih jika dalam menjalankan usaha, kita bekerjasama dengan satu atau beberapa rekan usaha. Menyamakan visi diawal usaha adalah suatu keharusan.

2. Lemahnya Perencanaan
Yang penting jalan dulu deh! Tapi, mau lewat mana? Pake apa? Perlu uang berapa? Disinilah pentingnya peran perencanaan. Perencanaan tidak harus rumit, tidak perlu seperti rencana perusahaan besar. Yang terpenting, bisa dijadikan pedoman untuk mencapai target. Ingat, jika gagal membuat rencana, sebenarnya kita sedang merencanakan sebuah kegagalan.

3. Terlalu Percaya Diri
Tidak semua ide besar akan booming di pasar. Sebelum ditawarkan ke konsumen, akan lebih �aman� jika ide itu diuji dulu kelayakannya melalui sebuah riset atau cukup melakukan jajak pendapat sederhana kepada teman, keluarga, atau tetangga. Biarkan mereka menjawab dengan jujur dan menilai ide yang kita miliki.

4. Miskin Komitmen
Ide yang bernilai milyaran akan menjadi sia-sia jika tidak diimbangi dengan komitmen yang kuat. Banyak wirausaha yang sudah memulai usaha namun tidak memiliki waktu untuk mengelola perusahaan. Imbasnya, usaha mengalami stagnan, sulit berkembang dan akhirnya gagal. Hati-hati juga dengan keberhasilan. Seringkali keberhasilan membuat kita hanyut dalam euforia hingga melupakan komitmen.

5. Keterbatasan Dana
Salah satu penyebab kegagalan ditahun-tahun awal usaha adalah minimnya dana operasional. Seorang pemilik perusahaan, walaupun kecil, harusnya bisa menghitung berapa banyak dana yang dibutuhkan untuk memutar roda usaha selama belum menghasilkan. Siasati kondisi ini dengan struktur manajemen yang ramping, mengurangi pemborosan, meningkatkan efisiensi finansial yang berorientasi mendorong keuntungan.

6. Minimnya Kemampuan Manajerial
Banyak cerita kegagalan yang berakar dari minimnya pengalaman dan keterampilan manajerial seperti tidak mampu membuat perencanaan, salah mengelola keuangan, kurang jeli melihat pergerakan pasar, atau gagal memotivasi karyawan. Untuk mengejar ketinggalan ini, tak ada salahnya mengais ilmu dari berbagai seminar dan pelatihan manajemen. Bertukar pikiran dengan teman yang lebih dulu terjun ke dunia usaha juga dapat dilakukan untuk mendongkrak kemampuan majerial.

7. Strategi Harga Kurang Tepat
Harga merupakan kebijakan penting yang mempengaruhi tingkat penjualan. Salah menetapkan harga bisa berakibat fatal pada kelangsungan usaha. Alih-alih meraup untung banyak, justru sulit mendapatkan pembeli karena harga terlalu tinggi. Begitu pun sebaliknya, jika dipatok terlalu murah, target keuntungan semakin sulit dipenuhi.

8. Meremehkan Pesaing
Kelengahan adalah akses menuju kehancuran. Tengok saja apa yang dialami RIM dengan BlackBerry-nya. Pada 2007, RIM yang saat itu menguasai pasar telepon pintar dengan 9 juta pelanggan di seluruh dunia mengumbar keyakinan bahwa pasar BlackBerry tak akan terkikis oleh kehadiran telepon pintar keluaran Apple. RIM sangat yakin pada salah satu fitur andalan BlackBerry, BBM. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Pangsa pasar telepon pintar yang awalnya dikuasai BlackBerry justru diambil alih oleh iPhone (23%) dan Android (59%). Sedangkan pengguna BlackBerry menyusut drastis hingga tersisa hanya 6% saja.

9. Kurang Promosi
Tak kenal maka tak sayang. Sebaik apapun produk yang kita miliki, akan mubadzir jika tak dikenali konsumen. Promosi adalah keharusan, apalagi jika usaha yang kita lakukan beroperasi di lokasi yang kurang strategis seperti di rumah. Promosi sangat diperlukan bukan hanya untuk membangun awareness dan meningkatkan penjualan saja, namun juga penting untuk melindungi produk dari gempuran pesaing.

10. Rendahnya Mutu Pelayanan
Salah satu kesalahan umum yang sering tejadi adalah terlalu bersemangat mendapatkan pembeli namun kurang memperhatikan mutu pelayanan. Pada gilirannya, pelanggan akan pergi karena kecewa. Kondisi ini sangat berkaitan dengan manajemen pemasaran. Menjaring dan merawat pelanggan harus berjalan seiringan.

11. SDM Bersifat Kekeluargaan
Tidak seharusnya mempekerjakan karyawan atas dasar hubungan keluarga. Cepat lambatnya perputaran roda usaha sangat tergantung dari kualitas SDM yang dimiliki. Sebelum merekrut karyawan, tentukan kriteria SDM yang dibutuhkan. Pastikan mereka yang dipilih hanyalah orang-orang yang kompeten di bidangnya.

12. Arogansi Pemilik Terhadap Keuangan Perusahaan
Nah ini dia! Banyak usaha yang sulit berkembang dan berakhir tragis karena pemiliknya mempunyai hak �suka-suka� atas keuangan perusahaan. Sifat arogansi seperti ini adalah ancaman serius bagi masa depan perusahaan. Saat kepentingan pribadi �menuntut� lebih, jangan pernah sekalipun melirik �kantong� perusahaan. Lindungi perusahaan dari ambisi pribadi dengan menentukan penghasilan untuk diri sendiri, bisa berupa gaji tetap, atau dihitung atas dasar komisi dari omset usaha.

13. Menyerah Terlalu DiniGagal itu biasa. Cepat bangkit setelah jatuh adalah luar biasa. Jangan menyerah! Apakah kita bisa mewujudkan mimpi jika menyerah hari ini? Ayo bangun dan teruslah melangkah. Optimis. Saya harus bisa, harus bisa, bisa!

�Merayakan kesuksesan itu baik, namun belajar dari kegagalan adalah jauh lebih penting� (Bill Gates)

Sumber :
http://b-entrepreneur.sitekno.com/article/109928/13-penyebab-kegagalan-usaha.html

Tuesday, July 16, 2013

10 Penyebab Kegagalan Usaha

Berikut beberapa penyebab umum kegagalan usaha yang perlu diketahui :

1. Kegagalan melakukan riset pasar.
Banyak perusahaan, baik yang berbasis rumahan atau perusahaan besar gagal karena tidak ada yang melakukan riset pasar untuk memasarkan produk atau jasanya.

2. Pasif
Jika anda pasif, anda hanya cocok bekerja untuk orang lain. Kecuali kalau anda dapat langsung mampu mempekerjakan karyawan, sebagai tim tangguh. Anda tidak bisa hanya berharap hanya melakukan semuanya sendiri dari menulis rencana bisnis, manufaktur produk, pemasaran dan penjualan produk.

3. Miskin memanagemen waktu
Kita harus mampu mengatur dan memprioritaskan kepentingan yang harus didahulukan. Kita juga perlu belajar untuk mengatur waktu anda seefektif mungkin.

4. Kurang Serius Mengelola Waktu

5. Tidak mengikuti filosofi 80/20
80% untuk bisnis, dan 20% untuk pelanggan.

6. Tidak Sering Mempromosikan Bisnis
Bisnis kita sebagai beban yang tidak perlu, dari pada investasi. Jadi, Mempromosikan Bisnis kita itu sangat penting.

7. Menghabiskan Terlalu Banyak Modal
Hindari kesalahan biaya mahal yang tidak perlu. Kita tidak boleh menganggap bahwa kita akan memiliki uang tunai dan modal kerja selamanya. Perencanaan keuangan yang buruk, kesalahan memanagemen dana salah satu penyebab umum kegagalan bisnis/usaha.

8. Tidak Membelanjakan Uang Dengan Bijaksana
Kita perlu memahami aturan utamanya usaha. Ada kalanya kita menghabiskan uang untuk menghasilkan uang.

9. Tidak Meminta Bantuan apabila kita membutuhkannya.
Kita harus tetap berada di jalan yang benar dan kembali ke jalan yang benar ketika bisnis kita dirasa sudah tidak bisa di pertahankan lagi.

10. Tidak memiliki rencana darurat untuk menghadapi masalah ekonomi yang sulit

Sumber :
http://3rik97.wordpress.com/2013/04/20/10-penyebab-kegagalan-usaha/

Tuesday, November 20, 2012

3 Alasan Kegagalan Pengusaha

Dengan pengalaman saya selama lebih dari 25 tahun bekerja sebagai profesional di Business Development, secara umum saya menemukan bahwa mereka telah berpikir layaknya pengusaha. Inilah yang membuat mereka bisa mencapai puncak profesi mereka. Masing-masing akan mengajarkan pada Anda selama dalam perjalanannya bahwa mereka telah belajar bagaimana berpikir secara berbeda.

Pengusaha sejati berjuang untuk mendapatkan peluang usaha dengan berbagai alasan. Diantaranya yang paling nyata adalah kurangnya modal, kurangnya pemahaman mengenai pemasaran, dan isu personal. Namun, berdasarkan pengalaman dan pengetahuan kewirausahaan, ada tiga alasan penting mengapa seseorang gagal menjadi pengusaha.

Mereka mengaitkan keberhasilan usaha dengan nilai pribadi mereka.

Mereka menolak menetapkan tujuan yang realistik dan membuat rencana bagi dirinya dan usahanya. Mereka tidak siap untuk membayar harga kesuksesan. Pengusaha sejati dengan pemikiran yang tepat akan terus mengembangkan pemikirannya sepanjang waktu. Mereka sudah belajar untuk memahami Peran, Tujuan, dan Konsekwensi.

1. Peran

Pengusaha sukes, adalah mereka yang berjuang keras, telah belajar untuk memisahkan peran dalam kehidupan mereka dari nilai diri atau identitias diri. Mereka memahami bahwa kinerja peran atau kegagalan dalam usaha mereka bukanlah penilaian terhadap mereka selaku individu. Orang yang cenderung menyamakan nilai diri mereka dengan peran identitas akan menjadikan resiko dan mencari jalan untuk memelihara status quo. Dengan kemampuan memisahkan kedua identitas ini memungkinkan mereka untuk mudah mendapatkan resiko daripada resiko yang merugikan, yang merupakan kunci kesuksesan seorang pengusaha. Seseorang yang memiliki resiko kegagalan, mengalaminya, dan belajar darinya, tidak hanya belajar bagaimana membedakan peran identitas mereka dengan identitas diri, mereka juga telah belajar mengenai resiko dan kegagalan. Mereka memahami bahwa kegagalan di awal usaha merupakan bagian dari awal kesuksesan. Mereka mampu menghadapi pengalaman ini, belajar dengan cepat dan bergerak. Ini hal penting dalam kesuksesan pengusaha. Mereka harus bersedia menghadapi dan menangani kegagalan yang terjadi di awal dari waktu ke waktu.

2. Tujuan

Meski banyak yang dikatakan dan ditulis mengenai pentingnya tujuan dan rencana untuk mencapai kesuksesan sebagai seorang pengusaha, hanya ada sedikit orang yang belajar mekanisme penetapan tujuan dan perencanaan kesuksesan. Ini bukanlah tentang rencana, tapi perencanaan yang penting, dan proses penentuan tujuan yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan kepercayaan diri untuk mengambil resiko dan kegagalan. Pengusaha sukses tidak hanya terdorong untuk mencapai tujuannya dan berorientasi pada tujuan, mereka juga belajar untuk melaksanakan proses strategi dan taktis penetapan dan perencanaan tujuan. Dengan visualisasi tujuan, menuliskannya dan memberikan rencana detil untuk pencapaian memberikan kepercayaan diri dan motivasi. Lebih dari sekedar rencana bisnis atau operasional, mereka memiliki tujuan dan rencana untuk semua peran penting dalam kehidupannya. Dari awal mereka sudah belajar jika mereka tidak mengerjakan rencana mereka sendiri, bisa jadi mereka menjadi bagian dari tujuan dan rencana orang lain. Mereka menciptakan arah sendiri, menghadapi posisi sebagai pemimpin yang mengambil resiko, dan membuat penyesuaian yang diperlukan.

3. Konsekwensi

Terakhir, pengusaha memahami adanya konsekwensi yang mereka bayar. Agar berhasil dalam peran apapun di kehidupan, Anda harus siap untuk membayar penuh seketika. Tidak ada kesuksesan instan untuk menjadi seorang pengusaha. Pada kenyataannya, saya mendengar keberhasilan biasanya membutuhkan waktu 15-20 tahun. Salah satu konsekwensi awal yang disering dihadapi adalah membuat mereka memperbaiki diri yang mencakup pertumbuhan dibalik lingkaran hubungan saat ini. Karena kebanyakan orang cenderung mempertahankan zona nyaman psikologis, mereka mulai kehilangan identitas dengan mengambil resiko. Mereka merasa nyaman dengan tipe orang yang kurang lebih sama seperti mereka. Seringkali pengusaha bergerak menuju ke lingkaran yang berbeda yang memahami perjalanan tersebut. Dengan melangkah keluar, dengan menjadi diri sendiri dan menghadapi resiko sendirian. Konsekwensinya, ditemukan tekanan baru dalam hubungan yang sudah lama. Seperti dikatakan sebelumnya bahwa pemimpin , dengan melalui proses pembedaan peran kinerja dari nilai diri, menghadapi resiko, menghadapi berbagai hambatan, berpegang teguh pada tujuan Anda, dan menyesuaikan rencana Anda, siapkah Anda membayar konsekwensi tersebut.

Ada banyak hal yang harus dipelajari oleh pengusaha agar berhasil, termasuk mekanisme harian dalam menjalankan usaha, menghasilkan produk, menyampaikan jasa, menghasilkan pemasukan dan berkaitan dengan orang. Tantangan terbesar dari semua ini adalah mengembangkan pemahaman terhadap diri mereka sendiri. Mereka akan mendapatkan pegangan apa yang mereka inginkan dan apa yang memotivasi mereka. Pengusaha sukses harus belajar mentransformasi pemikiran mereka, memungkinkan mereka untuk menghadapi kegagalan yang ditemui sepanjang jalan.

Sumber : http://adesyams.blogspot.com/2010/01/3-alasan-kegagalan-pengusaha.html

Tags

Aksesori Blog (3) Analisa Bisnis (4) Bisnis Hobi (10) Bisnis Jasa (7) Bisnis Kerajinan (12) Bisnis Kosmetik (1) Bisnis Makanan (13) Bisnis Money Game (1) Bisnis online (10) Bisnis Retail (6) Bisnis Rumahan (5) Bisnis Sampingan (7) Bisnis Sektor Agro (6) Bisnis sektor Ternak (1) Bisnis Souvenir (6) Bisnis Waralaba (6) Cara Sukses Bisnis (6) Character building (9) Definisi Pemasaran (3) Domain and Hosting (6) Efektivitas Pemasaran (4) Entrepreneurship (9) Etika Bisnis (6) Etos Kerja (9) Ide Bisnis (4) Inspirasi Bisnis (5) Internet Marketing (8) Jiwa Wirausaha (10) Kebutuhan Manusia (4) Kegagalan Usaha (4) Kepemimpinan (9) Kesalahan Pemasaran (4) Kiat Bisnis (2) Kiat Pemasaran (4) Kiat sukses (8) Kiat sukses Wirausaha (5) Kisah Sukses Wirausaha (8) Komunikasi Pemasaran (5) Konsep Pemasaran (5) Kreativitas Bisnis (4) Kunci Sukses Bisnis (6) Manajemen Bisnis (7) Manajemen Kepemimpinan (1) Manajemen Keuangan (6) Manajemen Konflik (7) Manajemen Mutu (6) Manajemen Mutu DikTi (1) Manajemen Organisasi (6) Manajemen pemasaran (6) Manajemen Pengawasan (7) Manajemen Risiko (6) Manajemen SDM (7) Manajemen Strategi (4) Media Pemasaran (5) Model Bisnis (6) Monetizing Site (8) Motivasi Bisnis (6) Motivasi Diri (1) Panduan blog (6) Panduan Wirausaha (1) Peluang Bisnis (3) Peluang Usaha (7) Peluang Usaha Agro (4) Peluang Usaha Hobi (5) Peluang Usaha Jasa (5) Peluang Usaha Kerajinan (4) Peluang Usaha Kuliner (8) Peluang Usaha Salon (3) Percaya diri (9) Perencanaan Bisnis (9) Perencanaan Pemasaran (8) Perilaku Konsumen (5) Persaingan Bisnis (4) Produktivitas Kerja (5) Rahasia Sukses (4) Ranking Blog (6) Risiko Bisnis (5) Sistem Pemasaran (4) Strategi Bisnis (9) Strategi Pemasaran (12) Studi Kelayakan Bisnis (4) Tingkatkan produktivitas (5) Tips Bisnis (11) Tips Memulai Wirausaha (5) Tips Pemasaran (5)