Latest News

Showing posts with label Strategi Pemasaran. Show all posts
Showing posts with label Strategi Pemasaran. Show all posts

Thursday, June 21, 2012

Strategi Pemasaran Bisnis Retail

Membicarakan strategi pemasaran, memang tidak akan pernah ada habisnya. Berbagai cara dan usaha bisa dijadikan sebagai strategi untuk memasarkan sebuah produk. Salah satu strategi yang sudah dijalankan masyarakat dari dulu hingga sekarang adalah pemasaran dengan sistem retail atau eceran. Yang dimaksud dengan strategi pemasaran retail atau eceran sendiri adalah segala kegiatan jual-beli yang bertujuan menyalurkan barang kepada konsumen akhir, guna memenuhi kebutuhan pribadi para konsumen.

Sebagian besar pelaku usaha memilih untuk menggunakan strategi pemasaran ini, sebab peluang pasar yang paling potensial datang dari konsumen akhir, yang rata-rata membeli suatu produk untuk keperluan mereka sehari-hari. Tak heran bila saat ini perkembangan bisnis retail juga sangat pesat, lihat saja bisnis toko kelontong, minimarket, hingga bisnis retail yang sudah besar seperti Matahari, Alfamart, Indomart, dan Hero banyak dicari para konsumen.

Tingginya permintaan pasar akan produk retail, membuat sebagian besar pelaku usaha memilih strategi pemasaran tersebut untuk melepas produk mereka ke pasaran. Meskipun cara ini terbilang mudah, namun persaingan pasar bisnis retail sudah sangat tinggi. Maka dari itu bagi Anda yang ingin terjun dalam bisnis retail, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut untuk memenangkan pasar :

Pertama, tentukan target pasar.
Meskipun bisnis retail biasa menawarkan berbagai produk kebutuhan masyarakat, namun sebisa mungkin tentukan target konsumen yang ingin Anda jangkau. Misalnya saja lebih menekankan harga murah untuk menjangkau konsumen menengah kebawah, atau menyediakan produk dengan kualitas terbaik untuk menjangkau sasaran pasar menengah keatas.

Kedua, ciptakan loyalitas pelanggan.
Memiliki konsumen yang loyal, merupakan strategi tepat untuk meningkatkan pemasaran. Bukan hanya itu saja, dengan adanya loyalitas konsumen juga membantu bisnis retail untuk menghadapi persaingan pasar. Ciptakan program-program promosi yang dapat meningkatkan loyalitas konsumen, contohnya saja dengan memberikan kartu diskon bagi para member, atau mengadakan event promosi setiap akhir pekan.

Ketiga, pilih lokasi usaha yang strategis.
Pemilihan lokasi usaha sangat mempengaruhi tingkat penjualan pada bisnis retail. Sesuaikan lokasi usaha dengan bisnis retail yang ingin dijalankan, sebab lokasi usaha juga ikut menentukan potensi pasar. Seperti lokasi yang ada di tengah pemukiman warga, Anda bisa membuka toko kelontong. Sedangkan untuk lokasi usaha yang ada di daerah perkotaan, Anda bisa mencoba bisnis retail dengan minimarket atau supermarket.

Keempat, cantumkan brand pada setiap produk.
Penanaman image kepada para konsumen, menjadi cara jitu untuk memasarkan bisnis retail. Yang perlu diingat adalah brand bukan hanya sekedar nama, jadi cantumkan brand yang telah ditetapkan di setiap produk. Seperti mencantumkan logo disetiap label harga produk, atau mencantumkan logo pada interior ruangan. Sehingga brand tersebut menjadi pembeda bisnis retail Anda dengan bisnis para pesaing.

Kelima, berikan pelayanan prima kepada konsumen.
Jangan abaikan istilah pembeli adalah raja. Istilah ini memberikan masukan kepada para pelaku usaha untuk selalu memberikan pelayanan terbaik bagi para konsumen. Biasakan layani konsumen dengan 3S 1A (sambut, senyum, sapa dan antusias). Lakukan dari hal yang terkecil, seperti menyambut konsumen dengan salam dan mengucapkan terimakasih setelah mereka selesai berbelanja. Cara ini sudah dilakukan pada sebagian kecil bisnis retail, seperti Indomart. Jadi konsumen merasa dihargai ketika berbelanja di tempat Anda, dan tidak segan untuk datang berbelanja kembali.

Karena strategi pemasaran bisnis retail lebih mengacu pada konsumen akhir sebagai potensi pasar, sebaiknya lakukan pemasaran bisnis dengan pendekatan langsung kepada konsumen. Yakinlah bila loyalitas konsumen telah terbentuk, maka yang menjadi agen pemasaran paling efektif bagi bisnis Anda adalah para konsumen tersebut. Oleh karena itu, penuhi kebutuhan konsumen dan biarkan mereka menjadi agen pemasaran Anda. Salam sukses.

Sumber : http://bisnisukm.com/

Friday, December 30, 2011

Menyusun Strategi Pemasaran untuk Usaha Kecil

Konsep marketing merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam menjalankan sebuah usaha. Baik peluang usaha baru maupun usaha yang telah lama dirintis, baik usaha kecil maupun usaha yang telah berkembang sekalipun. Semuanya membutuhkan konsep marketing untuk mengembangkan usaha yang dijalankan. Berbicara tentang konsep marketing, maka sesungguhnya kita sedang membicarakan bagaimana strategi pemasaran produk yang kita jual.

Hal itu pulalah yang dihadapi oleh usaha kecil yang saat ini banyak bermunculan. Merencanakan strategi pemasaran yang tepat untuk menarik minat konsumen pada usaha kecil masih sangatlah sulit. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha kecil tentunya dengan fokus pada strategi pemasaran.

Dengan terbatasnya anggaran marketing yang dimiliki usaha kecil, bukan berarti menjadikan usaha kecil kalah dengan usaha skala besar. Untuk itu kita harus lebih kreatif dengan anggaran biaya yang minim untuk menghasilkan strategi pemasaran yang tepat.

Berikut beberapa cara untuk mengoptimalkan pemasaran dengan anggaran terbatas :
1. Bekerjasama dengan pengusaha atau rekan Anda untuk pemasangan iklan
2. Mencoba mengirimkan penawaran produk kepada pelanggan serta memberikan potongan harga untuk paket pembelian tertentu.
3. Perkenalkan produk dan usaha Anda melalui media gratis, hal ini akan membantu pencarian para konsumen tentang produk yang Anda tawarkan. Misalnya saja publikasi melalui internet.
4. Libatkan lingkungan yang ada disekitar usaha Anda, dalam salah satu kegiatan yang usaha Anda laksanakan. Ini dapat dijadikan sebagai salah satu cara publikasi gratis kepada masyarakat sekitar.

Selain itu beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi pemasaran untuk usaha kecil yaitu sebagai berikut :

1. Konsistensi
Dengan adanya konsistensi terhadap semua area marketingnya, dapat membantu mengurangi biaya marketing dan meningkatkan efektivitas penciptaan merek.

2. Perencanaan
Perencanaan konsep marketing yang akan dijalankan usaha kecil sangat mempengaruhi banyaknya pelanggan yang diperoleh. Oleh karena itu luangkan waktu untuk merencanakan strategi marketing, anggaran marketing, serta konsep lainnya yang berhubungan dengan pemasaran.

3. Strategi
Strategi merupakan dasar untuk kelanjutan kegiatan marketing yang telah direncanakan, misalnya siapa target pasar, bagaimana usaha kecil membidik pelanggan, dan bagaimana cara menjaga konsumen yang ada sebagai pelanggan tetap.

4. Target Market
Mendefinisikan secara tepat pangsa pasar yang dituju, dengan memilih satu atau lebih dari segmen pasar yang akan dimasuki. Target pasar yang jelas akan membuat konsep marketing lebih mudah dilaksanakan.

5. Anggaran
Menghitung anggaran marketing merupakan bagian yang berat dan membutuhkan keakuratan hasil hitungan. Dari anggaran yang dibuat, dapat dipersipkan dana yang akan dibutuhkan untuk pemasaran. Biasanya usaha kecil membuat anggaran dengan tidak terlalu akurat, sehingga terjadi pemborosan.

6. Marketing Mix
Marketing mix biasanya dijelaskan sebagai produk, harga, tempat, dan promosi. Sebagai pengusaha kecil, perlu memutuskan dengan spesifik produk (atau jasa), harga yang sesuai, dimana dan bagaimana Anda akan mendistribusikan produk Anda, dan bagaimana orang lain dapat mengetahui tentang produk yang ditawarkan.

7. Website
Saat ini bisnis apapun termasuk usaha kecil usahakan memiliki website, karena hampir 60% konsumen datang dari informasi dari internet. Sehingga informasi produk melalui website pun sangat mendukung peningkatan jumlah pelanggan yang tertarik dengan produk Anda.

8. Branding
Branding adalah bagaimana konsumen menerima produk dan perusahaan yang membuat produk tersebut. Terkadang usaha kecil selalu melupakan kebutuhan brand atau pengenalan gambar, logo, bahkan produk yang usaha kecil hasilkan.

9. Promosi dan iklan
Promosi dan iklan merupakan konsep marketing yang harus dipertimbangkan pada berbagai bsnis dan produk, termasuk pada usaha kecil. Promosi dan iklan yang baik akan menghasilkan pengakuan brand yang efektif hingga mampu meningkatkan penjualan.

10. Customer Relationship Management
Pengelolaan hubungan dengan pelanggan yang tepat menjadi salah satu hal penting untuk menciptakan konsumen yang loyal dan konsisten. Misalnya saja dengan membuat kartu membership, dan memberikan potongan harga tertentu bagi para member.

Ingat, bahkan sebuah usaha bisa hancur jika strategi pemasaran yang diterapkan tidak tepat. Oleh karena itu, review kembali konsep pemasaran dan rencana strategi pemasaran Anda, agar usaha Anda dapat berkembang lebih cepat dan tepat.

Sumber : http://bisnisukm.com/menyusun-konsep-marketing-untuk-usaha-kecil.html

Tuesday, November 1, 2011

Strategi Pemasaran Produk Dengan Sistem Franchise

Kondisi perekonomian di Indonesia yang semakin membaik, menjadi salah satu pendorong tumbuhnya berbagai macam produk baru yang dipasarkan dengan sistem franchise. Keadaan ini juga yang membuat segala bentuk informasi tentang franchise (waralaba) mulai dicari pasar, karena pada dasarnya masyarakat mulai tertarik untuk memasarkan produk-produknya dengan sistem franchise.

Kecenderungan masyarakat yang saat ini lebih tertarik membeli produk dengan brand franchise, memudahkan para pelaku usaha khususnya franchisor dan franchisee untuk memasarkan produk-produknya. Bahkan adanya anggapan bahwa bisnis franchise identik dengan peluang bisnis yang sudah bisa berjalan dengan baik, memberikan keuntungan tersendiri bagi pembentukan brand image (citra merek) produk yang ditawarkan. Sehingga pelaku usaha tidak salah bila memilih strategi pemasaran produk dengan sistem franchise sebagai strategi jitu penetrasi pasar yang cukup cepat dan luas.

Berikut ini beberapa strategi pemasaran yang dapat Anda gunakan ketika memasarkan produk dengan sistem franchise (waralaba).

1. Memberikan keunggulan produk yang bersaing.
Umumnya konsumen akan memilih produk yang memberikan nilai lebih pada dirinya. Karena itu buatlah produk yang baru dan sulit untuk ditiru para pesaing Anda. Bila perlu gunakan strategi diferensiasi produk dan fokuslah untuk menggarap segmen pasar tertentu guna membidik target konsumen yang ditentukan. Dengan demikian konsumen tidak akan berpaling pada produk lain.

2. Perkuat merek produk Anda
Untuk memenangkan persaingan pasar yang semakin padat, kekuatan brand atau merek produk menjadi modal utama Anda untuk memenangkan persaingan yang ada. Karena itu jagalah citra baik perusahaan Anda dan berikan pelayanan terbaik bagi para konsumen Anda. Strategi ini secara tidak langsung dapat membangun loyalitas konsumen, sehingga pemasaran dapat berjalan dengan sendirinya melalui promosi dari mulut ke mulut para pelanggan Anda.

3. Membuat rencana pemasaran yang kreatif.
Selain memberikan produk dan pelayanan yang terbaik, dalam memasarkan sebuah produk juga membutuhkan pemasaran kreatif untuk menciptakan daya tarik tertentu bagi para konsumen. Langkah ini dapat Anda lihat pada sebagian besar bisnis franchise yang saat ini ada dipasaran. Mereka sengaja menggunakan both (gerobak) menarik, baju seragam, mencantumkan logo dan nama brand yang menonjol untuk menarik minat konsumen. Sehingga bisnis yang dijalankan dengan sistem franchising terlihat lebih menarik dibandingkan bisnis-bisnis non kemitraan.

Dengan strategi pemasaran tersebut, maka kemungkinan produk Anda tenggelam di tengah persaingan pasar semakin kecil. Selanjutnya para pelaku usaha yang menjadi franchisor maupun franchisee dapat terhindar dari kemungkinan gulung tikar yang saat ini banyak dialami pelaku usaha. Selamat mencoba dan salam sukses.

Sumber : http://bisnisukm.com

Tuesday, August 23, 2011

Strategi Pemasaran Bisnis Retail

Membicarakan strategi pemasaran, memang tidak akan pernah ada habisnya. Berbagai cara dan usaha bisa dijadikan sebagai strategi untuk memasarkan sebuah produk. Salah satu strategi yang sudah dijalankan masyarakat dari dulu hingga sekarang adalah pemasaran dengan sistem retail atau eceran. Yang dimaksud dengan strategi pemasaran retail atau eceran sendiri adalah segala kegiatan jual-beli yang bertujuan menyalurkan barang kepada konsumen akhir, guna memenuhi kebutuhan pribadi para konsumen.



Sebagian besar pelaku usaha memilih untuk menggunakan strategi pemasaran ini, sebab peluang pasar yang paling potensial datang dari konsumen akhir, yang rata-rata membeli suatu produk untuk keperluan mereka sehari-hari. Tak heran bila saat ini perkembangan bisnis retail juga sangat pesat, lihat saja bisnis toko kelontong, minimarket, hingga bisnis retail yang sudah besar seperti Matahari, Alfamart, Indomart, dan Hero banyak dicari para konsumen.



Tingginya permintaan pasar akan produk retail, membuat sebagian besar pelaku usaha memilih strategi pemasaran tersebut untuk melepas produk mereka ke pasaran. Meskipun cara ini terbilang mudah, namun persaingan pasar bisnis retail sudah sangat tinggi. Maka dari itu bagi Anda yang ingin terjun dalam bisnis retail, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut untuk memenangkan pasar :



Pertama, tentukan target pasar. Meskipun bisnis retail biasa menawarkan berbagai produk kebutuhan masyarakat, namun sebisa mungkin tentukan target konsumen yang ingin Anda jangkau. Misalnya saja lebih menekankan harga murah untuk menjangkau konsumen menengah kebawah, atau menyediakan produk dengan kualitas terbaik untuk menjangkau sasaran pasar menengah keatas.



Kedua, ciptakan loyalitas pelanggan. Memiliki konsumen yang loyal, merupakan strategi tepat untuk meningkatkan pemasaran. Bukan hanya itu saja, dengan adanya loyalitas konsumen juga membantu bisnis retail untuk menghadapi persaingan pasar. Ciptakan program-program promosi yang dapat meningkatkan loyalitas konsumen, contohnya saja dengan memberikan kartu diskon bagi para member, atau mengadakan event promosi setiap akhir pekan.



Ketiga, pilih lokasi usaha yang strategis. Pemilihan lokasi usaha sangat mempengaruhi tingkat penjualan pada bisnis retail. Sesuaikan lokasi usaha dengan bisnis retail yang ingin dijalankan, sebab lokasi usaha juga ikut menentukan potensi pasar. Seperti lokasi yang ada di tengah pemukiman warga, Anda bisa membuka toko kelontong. Sedangkan untuk lokasi usaha yang ada di daerah perkotaan, Anda bisa mencoba bisnis retail dengan minimarket atau supermarket.



Keempat, cantumkan brand pada setiap produk. Penanaman image kepada para konsumen, menjadi cara jitu untuk pemasaran bisnis retail 250x187 Strategi Pemasaran Bisnis Retailmemasarkan bisnis retail. Yang perlu diingat adalah brand bukan hanya sekedar nama, jadi cantumkan brand yang telah ditetapkan di setiap produk. Seperti mencantumkan logo disetiap label harga produk, atau mencantumkan logo pada interior ruangan. Sehingga brand tersebut menjadi pembeda bisnis retail Anda dengan bisnis para pesaing.



Kelima, berikan pelayanan prima kepada konsumen. Jangan abaikan istilah pembeli adalah raja. Istilah ini memberikan masukan kepada para pelaku usaha untuk selalu memberikan pelayanan terbaik bagi para konsumen. Biasakan layani konsumen dengan 3S 1A (sambut, senyum, sapa dan antusias). Lakukan dari hal yang terkecil, seperti menyambut konsumen dengan salam dan mengucapkan terimakasih setelah mereka selesai berbelanja. Cara ini sudah dilakukan pada sebagian kecil bisnis retail, seperti Indomart. Jadi konsumen merasa dihargai ketika berbelanja di tempat Anda, dan tidak segan untuk datang berbelanja kembali.



Karena strategi pemasaran bisnis retail lebih mengacu pada konsumen akhir sebagai potensi pasar, sebaiknya lakukan pemasaran bisnis dengan pendekatan langsung kepada konsumen. Yakinlah bila loyalitas konsumen telah terbentuk, maka yang menjadi agen pemasaran paling efektif bagi bisnis Anda adalah para konsumen tersebut. Oleh karena itu, penuhi kebutuhan konsumen dan biarkan mereka menjadi agen pemasaran Anda. Salam sukses.



Sumber : http://bisnisukm.com

Thursday, August 11, 2011

Strategi Pemasaran Memulai Dari Yang Kecil

Jangan pernah meremehkan hal-hal yang kecil termasuk dalam masalah pemasaran. Setiap aktifitas pemasaran meski kecil akan memiliki nilai yang besar jika dilakukan dengan benar. Bahkan aktifitas pemasaran hendaknya dimulai dari hal-hal kecil.Konsumen yang belum mengenal produk kita cenderung masih melihat-lihat dan mengenal detail prosuk sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli. Aktivitas pemasaran yang kita lakukan sebaiknya difokuskan supaya calon konsumen membuat keputusan �ya� terhadap apa yang kita tawarkan, meski dari yang kecil terlebih dulu.



Contohnya, untuk meningkatkan penjualan mobil, kita bisa mendatangkan orang ke pameran mobil terlebih dahulu, mengajak test drive secara gratis.



Kemudian, meminta calon pembeli menyebutkan kelebihan mobil yang dipakai dan kalau perlu memintanya dalam bentuk tulisan yang kemudian menandatanganinya. Setelah itu, jika memintanya untuk membeli mobil tersebut, kemungkinan akan terjadi transaksi akan jauh lebih besar ketimbang langsung diminta untuk membeli.



Jadi, yang paling penting adalah berikan calon konsumen kesempatan untuk merasakan terlebih dahulu apa yang ingin Anda tawarkan�tentunya berikan kualitas yang terbaik yang Anda miliki.



Dengan demikian, calon konsumen itu akan semakin mantap dalam membuat keputusannya. Terus dampingi dan berikan informasi yang mereka butuhkan dan buat mereka merasa puas dengan apa yang Anda tawarkan sejak awal.(Galeriukm).



Sumber:

http://economy.okezone.com

Wednesday, July 27, 2011

Co-Creation: Strategi Pengembangan Produk Baru

Sejak 2009, Unilever meluncurkan produk shampoo baru mereka. Baru tapi lama. Baru sebagai produk, tetapi menggunakan brand lama. Teknik yang digunakan adalah co-creation, artinya bersinergi dengan pihak luar perusahaan yang memahami needs and wants customers itself. Kebetulan, untuk kasus shampoo sunsilk ini, pihak tersebut bukanlah end-customers yang menggunakan produk hair care ini, melainkan pakar penata rambut.

Ada tiga tahap dalam pengembangan produk. Pertama, mencari tahu lebih dahulu mengenai needs and wants of market. Ini termasuk pertumbuhan pasar, trend terkini, consumer behavior, sampai pada fitur/benefit apa yang harus disediakan oleh produk/jasa anda. Kedua, pengembangan produk/jasa, termasuk di dalamnya adalah teknologi, desain, tampilan hingga pada pemasaran dan komunikasinya pada market yang dituju. Terakhir, adalah komersialisasi, mulai dari peluncuran produk, distribusi perdana, advertising hingga amount sold unit dan revenue yang merangkak naik dalam industrinya.

Keberadaan ekspertis/ahli dalam proses pengembangan produk perusahaan, dimulai pada eksplorasi market needs and wants. Produk yang ingin menjadi market leader dalam industrinya tentu mengejar market needs and wants yang tidak disadari oleh para kompetitor. Peran ekspertis kemudian berlanjut pada pengembangan produk itu sendiri. Bila di industri farmasi atau makanan, tahap ini dilakukan oleh bagian research and development perusahaan.

Akan tetapi, sesungguhnya tidak harus para ahli yang terlibat dalam metode co-creation ini. Customer biasa pun juga bisa dijadikan sebagai rekan kerja dalam pengembangan produk baru. Hanya saja tidak semua customer bisa menjadi rekan kerja yang baik. Unilever sendiri, melalui internal study yang dilakukan, menemukan bahwa hanya sekitar 1% di antara seluruh customer yang bisa berkontribusi dalam pengembangan produk/jasa perusahaan.

Langkah lain yang bisa dilakukan dalam menghimpun input dari customer adalah melalui suatu interface yang menghubungkan antara customer dengan produsen. Salah satu media yang bisa digunakan dan relatif murah adalah website. Seperti nike dengan website nikeid.com, di sini customer bisa mendesain sepatu sesuai dengan selera. mulai dari warna, model, dan sebagainya.

Era co-creation juga memberikan tuntutan perubahan bagi para peneliti pemasaran. Dalam traditional new product development, pihak ini berperan sebagai pengambil data dari consumer, kemudian menyampaikan kepada produsen. Tapi dalam era co-creation, tuntutan perubahan menghendaki peneliti pemasaran lebih bersikap sebagai jembatan alias �fasilitator�, ketimbang sebagai

Thursday, June 30, 2011

Strategi Marketing Dengan Biaya Murah

Strategi marketing yang baik adalah menghasilkan profit yang sebesar-besarnya dengan biaya yang serendah-rendahnya (Low Cost Marketing). Dalam hal ini yang diperlukan adalah antisipasi kebutuhan pasar dan kreativitas mendesain strategi pemasaran. Pasar senantiasa berubah, cara orang membuat keputusan untuk berbelanja pun berubah dan pesaing pun bertambah banyak. Yang sering terjadi adalah banyak orang yang tidak sadar akan perubahan yang begitu cepat sehingga sudah terlambat untuk berubah.

Menghadapi kondisi pasar yang demikian, strategi marketing yang dilakukan adalah selalu cepat bereaksi, cepat membuat keputusan untuk melakukan efficiency dan fokus kepada konsumen-konsumen yang memberikan margin yang tinggi dan memberi nilai tambah dalam service dan memastikan konsumen puas berbisnis dengan anda.

Banyak peluang untuk meningkatkan profit di bisnis Anda, jika Anda fokus dengan target pasar atau �Niche� yang mampu memberikan profit yang Anda inginkan. Salah satu strategy marketing jitu yang kurang dibicarakan adalah the power of word of mouth, ini terbukti sangat effective dan low-cost. Marketing bukan iklan, marketing juga soal kreativitas atau marketing bukan tentang �branding� tapi marketing �is about creating profits�.

Jadi untuk bisa mengalami terobosan di bisnis Anda harus mempunyai strategy marketing yang low-cost dan memberikan dampak yang horizontal. Anda perlu memperhatikan pelanggan-pelanggan Anda yang sekarang dan memberikan mereka pelayanan yang luar biasa sehingga mereka menjadi �penjual� bagi Anda.

3 Tips Untuk meningkatkan pemasaran anda :

* Buatlah sistem komisi yang menarik sehingga bagi mereka yang berjualan untuk Anda bisa memanfaatkan ini sebagai �extra income�.

* Bangun hubungan emosional dengan pelanggan Anda sehingga mereka akan menjadi bagian dari Anda.

* Mengedukasi ke pelanggan anda bahwa siapa saja yang akan mendapatkan benefits terhadap penggunaan product/service Anda. Dan jika mereka mengenal orang-orang yang seperti ini, sekiranya bisa memperkenalkan mereka kepada Anda.(Galeriukm).

Friday, June 10, 2011

Peran Sikap Konsumen Dalam Pengembangan Strategi Pemasaran

Sikap konsumen terhadap suatu produk dapat bervariasi bergantung pada orientasinya. Berkenaan dengan sikap konsumen ini, para pemasar dapat mengidentifikasi segmen konsumen berdasarkan manfaat produk yang diinginkan konsumen. Segmentasi manfaat produk bagi konsumen merupakan hal yang sangat mendasar untuk membidik konsumen, karena manfaat yang diinginkan akan mempengaruhi sikap dan prilaku mereka terhadap merek. Dengan demikian akan menentukan keputusan konsumen terhadap produk tersebut.

Pemahaman sikap konsumen merupakan hal yang sangat krusial terutama dalam pengembangan strategi pemasaran. Pengembangan produk dapat dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan penelitian untuk mengetahui sikap konsumen. Penelitian untuk mengukur sikap konsumen dapat dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada kelompok konsumen sasaran yang sebelumnya telah diidentifikasi. Kelompok konsumen itu bisa didasarkan pada demografi, kelas sosial, dan gaya hidup. Terhadap segmen sasaran itu sejumlah pertanyaan mengenai produk yang akan dikembangkan diajukan. Dengan mendasarkan pada sikap dan penilaian segmen konsumen itulah pengembangan produk dilakukan.

Sikap konsumen merupakan hal yang sangat penting dalam pengembangan strategi promosi atau strategi pemasaran. Misalnya, jika sikap konsumen dari segmen pasar tertentu yang telah diidentifikasi menginginkan produk yang mudah dibawa dan mampu menyelesaikan segala persoalan untuk produk komputer laptop, maka srategi promosinya harus menekankan pada penggambaran mobilitas dan penyelesaian persoalan dengan cepat. Demikian juga untuk segmen pasar yang lain, pengembangan produk harus menyesuaikan sikap konsumen agar tujuan promosi atau pemasaran dapat tercapai.

Friday, April 22, 2011

Mengubah Strategi Pemasaran Melalui Media Online

Penetrasi internet telah demikian pesat memasuki setiap segmen masyarakat. Imbas media yang satu ini telah mengubah pula pola hidup dan interaksi masyarakat. Dalam hal berbelanja dan mencari barang-barang yang diperlukan tidak lepas dari pengaruh media online. Belum lagi aplikasi-aplikasi mobile yang kian berkembang turut mendukung pula gaya hidup dengan media online. Lingkungan bisnis dan strategi pemasaran mau tidak mau harus memanfaatkan media online. Perubahan atau saling melengkapi antara strategi pemasaran online dan offline memiliki peran yang cukup significant bagi bisnis.

Jumlah pengguna Internet yang semakin besar memberikan peluang besar bagi pelaku bisnis untuk menjaring pelanggan melalui media online. Pilihan media online sebagai sarana pemasaran memiliki beberapa keunggulan diantaranya biaya yang murah dan jangkauan yang sangat luas.

Namun demikian strategi pemasaran melalui media online ini tidak serta merta memberikan hasil yang efektif. Perlu dilakukan dengan sunggguh-sungguh dan evaluasi secara terukur terhadap hasilnya.

Beberapa strategi pemasaran online yang bisa dilakukan adalah melalui email, forum dan website sendiri. Bisnis online melalui media website harus diperhatikan detail informasi produk atau layanan yang ditawarkan. Selain itu desain harus menarik dan mudah dalam navigasinya. Dalam hal pembayaran harus disesuaikan dengan karakter masyarakat Indonesia yaitu cash on delivery dan transfer.

Selain hal-hal di atas dalam bisnis online, faktor kepercayaan dan keyakinan pembeli sangat diperlukan. Mengingat dalam bisnis online antara penjual dan pembeli tidak bertemu secara langsung. Juga barang yang dijual belum dilihat secara langsung oleh pembeli. Untuk mendukung hal ini perlu dicantumkan contact support seperti nama, alamat, email, yahoo messenger, telepon dan lain-lain. Ini penting jika ada hal-hal yang perlu diperjelas dari katalog web yang ada.

Hal penting lagi yang perlu diperhatikan adalah kesederhanaan proses transaksi. Pembeli melalui internet cenderung tidak suka pada hal yang berbelit-belit dan repot. Buatlah seluruh proses sesederhana mungkin.

Mengubah strategi pemasaran melalui media online pada intinya adalah menyederhanakan proses dan membuat proses transaksi bisnis menjadi lebih efisien. Maka dalam beralih pada media online buatlah segalanya menjadi lebih mudah.(Galeriukm).

Sumber: http://wanitawirausaha.femina.co.id

Tuesday, October 19, 2010

Strategi Pemasaran : Segmentation, Targeting dan Positioning

Strategi Pemasaran (Marketing strategy)
Menurut Armstrong dan Kotler (2000:5), marketing adalah �A societal process by which individuals and groups obtain what they need and want through creating, offering and freely exchanging products and services of value with others�. Sedangkan pengertian Marketing strategy menurut Armstrong dan Kotler (2000:37), yaitu �The marketing logic by which the business unit hopes to achieve its marketing objective�. Menurut Guiltinan dan Paul (1992), definisi strategi pemasaran adalah pernyataan pokok tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada target pasar yang ditentukan.

Segmentasi (Segmentation)
Menurut Solomon dan Elnora (2003:221), segmentasi adalah �The process of dividing a larger market into smaller pieces based on one or more meaningful, shared characteristic�. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen. Selain itu perusahaan dapat melakukan program-program pemasaran yang terpisah untuk memenuhi kebutuhan khas masing-masing segmen.

Ada beberapa variabel segmentasi yaitu:
1. Demografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis sepert: Usia, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan, geografis.
2. Psikografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan psychografis untuk lebih memahami karakteristik konsumen.
3. Perilaku
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen-segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen menggunakan barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek. Cara untuk membuat segmen ini yaitu dengan membagi pasar ke dalam pengguna dan non-pengguna produk.

Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:
� Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
� Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
� Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
� Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
� Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.

Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:
1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.

Targeting
Menurut Solomon dan Elnora (2003:232), Target market ialah �Group that a firm selects to turn into customers as a result of segmentation and targeting�. Setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus memutuskan suatu strategi target market.

Perusahaan dapat memilih dari empat strategi peliputan pasar:
1. Undifferentiated targeting strategy, strategi ini menganggap suatu pasar sebagai satu pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, sehingga hanya ada satu bauran pemasaran yang digunakan untuk melayani semua pasar.
Perusahaan mengandalkan produksi, distribusi, dan periklanan massa guna menciptakan citra superior di mata sebagian besar konsumen.
2. Differentiated targeting strategy, perusahaan menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteritik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan perubahan sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut.
3. Concentrated targeting strategy, perusahaan lebih memfokuskan menawarkan beberapa produk pada satu segmen yang dianggap paling potensial.
4. Custom targeting strategy, lebih mengarah kepada pendekatan terhadap konsumen secara individual.

Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu:
1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.
2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat perusahaan.

Positioning
Menurut Solomon, dan Elnora (2003:235), Positioning ialah �Developing a marketing strategy aimed at influencing how a particular market segment perceives a good or service in comparison to the competition�. Penentuan posisi pasar menunjukkan bagaimana suatu produk dapat dibedakan dari para pesaingnya.

Ada beberapa positioning yang dapat dilakukan:
a. Positioning berdasarkan perbedaan produk.
Pendekatan ini dapat dilakukan jika produk suatu perusahaan mempunyai kekuatan yang lebih dibandingkan dengan pesaing dan konsumen harus merasakan benar adanya perbedaan dan manfaatnya.
b. Positioning berdasarkan atribut produk atau keuntungan dari produk tersebut.
Pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan atribut apa yang dimiliki suatu produk dan manfaat yang dirasakan oleh kosumen atas produk tersebut.
c. Positioning berdasarkan pengguna produk.
Pendekatan ini hampir sama dengan targeting dimana lebih menekankan pada siapa pengguna produk.
d. Positioning berdasarkan pemakaian produk.
Pendekatan ini digunakan dengan membedakan pada saat apa produk tersebut
dikonsumsi.
e. Positioning berdasarkan pesaing.
Pendekatan ini digunakan dengan membandingkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh pesaing sehingga konsumen dapat memilih produk mana yang lebih baik.
f. Positioning berdasarkan kategori produk.
Pendekatan ini digunakan untuk bersaing secara langsung dalam kategori produk, terutama ditujukan untuk pemecahan masalah yang sering dihadapi oleh pelanggan.
g. Positioning berdasarkan asosiasi.
Pendekatan ini mengasosiasikan produk yang dihasilkan dengan asosiasi yang dimiliki oleh produk lain. Harapannya adalah sebagian asosiasi tersebut dapat memberikan kesan positif terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
h. Positioning berdasarkan masalah.
Pendekatan ini digunakan untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan memiliki positioning untuk dapat memecahkan masalah.

Langkah dalam mengembangkan strategi positioning yaitu:
1. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan dapat menentukan posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran terpilih, maka ia memperoleh keunggulan komparatif.
2. Dalam menawarkan produk dengan suatu competitive advantage, perusahaan harus meyediakan suatu alasan mengapa pelanggan akan merasa bahwa produk dari perusahaan yang bersangkutan lebih baik daripada para pesaingnya.
3. Perusahaan harus mengevaluasi respon dari target market sehingga dapat memodifikasi strategi bila dibutuhkan

Wednesday, September 29, 2010

Marketing Plan Versus Marketing Strategy

Running a successful business is not like a field of dreams; you can build it but they might not come. Marketing is all about leting people know about the product or service you offer, and persuading them to buy or use it. And for effective marketing you have to let people know about your product or service repeatedly.

To do this, you're going to have to come up with both a marketing strategy and a marketing plan.

What's the difference between a marketing strategy and a marketing plan?

The marketing strategy is shaped by your overall business goals. It includes a definition of your business, a description of your products or services, a profile of your target users or clients, and defines your company's role in relationship to the competition. The marketing strategy is essentially a document that you use to judge the appropriateness and effectiveness of your specific marketing plans. The CCH Business Owner's Guidebook has an excellent explanation and checklist that you can use to work through your marketing strategy.

To put it another way, your marketing strategy is a summary of your company's products and position in relation to the competition; your sales and marketing plans are the specific actions you're going to undertake to achieve the goals of your marketing strategy.

The marketing plan, then, can be thought of as the practical application of your marketing strategy. If you look at my article, "Writing The Marketing Plan", you'll see that the marketing plan includes details about your business' unique selling proposition, pricing strategy, the sales and distribution plan and your plans for advertising and promotions.

So in effect, you can't have a marketing plan without a marketing strategy. But a marketing plan without a marketing strategy is a waste of time. The marketing strategy provides the goals for your marketing plans. It tells you where you want to go from here. The marketing plan is the specific roadmap that's going to get you there.

Continue on to the next page to learn how to start developing a marketing plan to put your marketing strategy into action.

Thursday, August 12, 2010

Strategi Pemasaran Internet Dengan Cara Memanfaatkan Blogger Pemula

Sebelum masuk ke pokok masalah tentang strategi pemasaran melalui internet (internet marketing strategy), ada baiknya kita mengetahui sedikit definisi singkat tentang Internet Marketing / Pemasaran Internet yang berarti adalah usaha atau cara untuk mempromosikan produk / barang atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai medianya, jadi intinya adalah pemasaran yang dilakukan secara online.

Cara untuk melakukan pemasaran melalui internet biasanya meliputi e-mail marketing, SEM (Search Engine Marketing), Social Bookmarking, Pemasaran lewat Iklan PPC, dan lain sebagainya.

Sedangkan Marketing Strategy adalah segala upaya dan taktik bagaimana para pelaku bisnis online dalam hal ini adalah para marketer untuk mengimplementasikan pemasaran internet tersebut supaya berhasil alias produk ataupun jasa yang ditawarkan menghasilkan terjadinya tingkat penjualan yang tinggi (laku).

Marketing Strategy atau strategi pemasaran yang saya maksud dengan memanfaatkan blogger pemula adalah upaya dimana para pemilik produk atau jasa tersebut mengadakan sebuah KONTES baik mengambil tema berkedok SEO (Search Engine Optimization) maupun kontes review. (Sebenarnya ini adalah teknik atau strategi marketing gaya baru / tetapi sudah lama sich? mungkin karena saya saja yang baru tau..?) tapi, selagi si blogger pemula (peserta) tidak merasa tertipu dan mereka senang melakukannya itu sich sah-sah saja, tidak ada larangan.

Namun, setelah saya amati ternyata marketing strategy dengan memanfaatkan para blogger pemula ini cukup efektif untuk mendongkrak popularitas web/blog ataupun produk yang mereka pasarkan. Dua keuntungan sekaligus yang mereka dapatkan dalam penerapan marketing strategy gaya ini, pertama: kemungkinan situs mereka untuk tampil di halaman pertama search engine semakin besar dan tergolong cepat dengan demikian mengakibatkan popularitas situs / produk mereka menjadi terkenal, terlepas dari kualitas produk, laku dan tidaknya itu masalah lain.

Cuma saran saya sebagai blogger pemula untuk para pemula juga, sebaiknya sebelum mengikuti sebuah kontes jangan terlalu bernafsu, pelajari dan perhatikan maksud dari tujuan para marketer / penyelenggara itu apakah dapat dipercaya dan mempunyai kredibilitas? Syarat apa saja yg diminta / berapa banyak? (biasanya mereka meminta backlink / tautan balik), Apakah Produk yang mereka tawarkan benar-benar bermanfaat untuk calon konsumennya? Siapa tahu produk bisnis yang mereka pasarkan adalah barang ilegal / haram.

Akhir kata, saya mengucapkan Salam sukses untuk dunia internet marketing Indonesia semoga semakin maju..

Tags

Aksesori Blog (3) Analisa Bisnis (4) Bisnis Hobi (10) Bisnis Jasa (7) Bisnis Kerajinan (12) Bisnis Kosmetik (1) Bisnis Makanan (13) Bisnis Money Game (1) Bisnis online (10) Bisnis Retail (6) Bisnis Rumahan (5) Bisnis Sampingan (7) Bisnis Sektor Agro (6) Bisnis sektor Ternak (1) Bisnis Souvenir (6) Bisnis Waralaba (6) Cara Sukses Bisnis (6) Character building (9) Definisi Pemasaran (3) Domain and Hosting (6) Efektivitas Pemasaran (4) Entrepreneurship (9) Etika Bisnis (6) Etos Kerja (9) Ide Bisnis (4) Inspirasi Bisnis (5) Internet Marketing (8) Jiwa Wirausaha (10) Kebutuhan Manusia (4) Kegagalan Usaha (4) Kepemimpinan (9) Kesalahan Pemasaran (4) Kiat Bisnis (2) Kiat Pemasaran (4) Kiat sukses (8) Kiat sukses Wirausaha (5) Kisah Sukses Wirausaha (8) Komunikasi Pemasaran (5) Konsep Pemasaran (5) Kreativitas Bisnis (4) Kunci Sukses Bisnis (6) Manajemen Bisnis (7) Manajemen Kepemimpinan (1) Manajemen Keuangan (6) Manajemen Konflik (7) Manajemen Mutu (6) Manajemen Mutu DikTi (1) Manajemen Organisasi (6) Manajemen pemasaran (6) Manajemen Pengawasan (7) Manajemen Risiko (6) Manajemen SDM (7) Manajemen Strategi (4) Media Pemasaran (5) Model Bisnis (6) Monetizing Site (8) Motivasi Bisnis (6) Motivasi Diri (1) Panduan blog (6) Panduan Wirausaha (1) Peluang Bisnis (3) Peluang Usaha (7) Peluang Usaha Agro (4) Peluang Usaha Hobi (5) Peluang Usaha Jasa (5) Peluang Usaha Kerajinan (4) Peluang Usaha Kuliner (8) Peluang Usaha Salon (3) Percaya diri (9) Perencanaan Bisnis (9) Perencanaan Pemasaran (8) Perilaku Konsumen (5) Persaingan Bisnis (4) Produktivitas Kerja (5) Rahasia Sukses (4) Ranking Blog (6) Risiko Bisnis (5) Sistem Pemasaran (4) Strategi Bisnis (9) Strategi Pemasaran (12) Studi Kelayakan Bisnis (4) Tingkatkan produktivitas (5) Tips Bisnis (11) Tips Memulai Wirausaha (5) Tips Pemasaran (5)