Latest News

Showing posts with label Kepemimpinan. Show all posts
Showing posts with label Kepemimpinan. Show all posts

Wednesday, June 6, 2012

Leadership Dalam Organisasi Perusahaan

Istilah leadership berasal dari kata leader artinya pemimpin atau to lead artinya memimpin. Leadership sudah menjadi kajian tersendiri dalam ilmu manajemen, oleh karena sifatnya yang universal dan menjadikan bahan diklat dalam perusahaan maupun dalam organisasi. Saya katakan setiap orang punya bakat jadi pemimpin dan kepemimpinan adalah ilmunya dan bisa diaplikasikan setelah anda menjadi pemimpin.

Definisi kepemimpinan

Sehubungan dengan kepemimpinan Bennis (1959:259) menyimpulkan : "selalu tanpaknya, konsep tentang kepemimpinan menjauh dari kita atau muncul dalam bentuk lain yang lagi-lagi mengejek kita dengan kelicinan dan kompleksitasnya. dengn demikian kita mendptkan sutu proliferasi dari istlah-istilah yang tak habis-habisnya harus dihadapi... dan konsep tersebut tetap tidak didefinisikan dengan memuaskan".

Garry Yukl (1994:2) menyimpulkan definisi yang mewakili tentang kepemimpinan antara lain sebagai berikut :
� Kepemimpinan adalah prilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama (share goal) (Hemhill& Coons, 1957:7)
� Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannenbaum, Weschler & Massarik, 1961:24)
� Kepemimpinan adalah pembentukan awal serta pemeliharaan struktur dalam harapan dan interaksi (Stogdill, 1974:411)
� Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan rutin organisasi (Katz & Kahn, 1978:528)
� Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi kearah pencapaian tujuan (Rauch & Behling, 1984:46)
� Kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti) terhadap usaha kolektif dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang dinginkan untuk mencapai sasaran (Jacob & Jacques, 1990:281)
� Para pemimpin adalah mereka yang secara konsisten memberi kontribusi yang efektif terhadap orde sosial dan yang diharapkan dan dipersepsikan melakukannya (Hosking, 1988:153)
� Kepemimpinan sebagai sebuah proses pengaruh sosial yang dalam hal ini pengaruh yang sengaja dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktifitas-aktifitas serta hubungan-hubungan didalam sebuah kelompok atau organisasi (Yukl, 1994:2)

Monday, June 4, 2012

Pemimpin Dan Kepemimpinan

Menurut Stephen P. Roobins (2001:4) bahwa �Organisasi adalah suatu unit (satuan) sosial yang dikoordinasikan dengan sadar, yang terdiri dari dua orang atau lebih yang berfungsi atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan bersama�.

Berdasarkan definisi ini, perusahaan manufaktur dan jasa adalah organisasi, demikian pula sekolah, rumah sakit, gereja, satuamn militer, toko eceran, kantor polisi, dan badan pemerintah lokal, negara bagian, dan federal. Orang�orang yang mengawasi kegiatan�kegiatan orang lain dan yang bertanggung jawab atas pencapaian tujuan dalam organisasi ini adalah manajer yang dengan kata lain manager bisa kita sebut juga Pemimpin.

Menurut Henry Fayol dalam buku Perilaku Organisasi (2001:5) mengatakan bahwa �Manajer menjalankan lima fungsi manajemen : mereka merencanakan, mengorganisasi, memerintah, mengkoordinasi, dan mengendalikan�. Bila kita tinjau kembali bahwa fungsi tersebut termasuk ke dalam komponen kepemimpinan. Jadi bisa kita ambil kesimpulan kepemimpinan merupakan bagian dari organisasi.

Kepemimpinan merupakan cabang dari kelompok ilmu administrasi, khususnya ilmu administrasi negara. Sedangkan ilmu administrasi adalah salah satu cabang dari ilmu-ilmu social dan merupakan salah satu perkembangan dari filsafat. Kepemimpinan dimasukkan ke dalam kategori �ilmu terapan� dari ilmu-ilmu social sebab prinsip-prinsip, definisi, dan teori-teorinya diharapkan dapat bermanfaat bagi usaha peningkatan taraf manusia. Kepemimpinan sebagai cabang ilmu bertujuan untuk:

1. Memberikan pengertian mengenai kepemimpinan secara luas,
2. Menafsirkan dari tingkah laku pemimpin, dan
3. Pendekatan terhadap permasalahan sosial yang dikaitkan dengan fungsi pemimpin.

Kepemimpinan muncul bersama-sama adanya peradaban manusia yaitu sejak zaman nabi-nabi dan nenek moyang manusia yang berkumpul bersama, lalu bekerja bersama-sama untuk mempertahankan eksistensi hidupnya menantang kebuasan binatang dan alam di sekitarnya. Sejak itulah terjadi kerja sama antar manusia dan ada unsure kepemimpinan. Pada saat itu pribadi yang ditujuk sebagai pemimpin ialah orang-orang yang paling kuat, paling cerdas, dan paling berani. Sebagai contoh, Kautilya dengan tulisannya �Arthasastra� (321 Sebelum Masehi) menuliskan cirri-ciri khas seorang perwira yang ditunjuk sebagai pemimpin, ialah:

1. Pribumi, lahir dari keturunan luhur,
2. Sehat, kuat, berani, ulet,
3. Intelegent punya ingatan yang kuat, pandai, fasih berbicara,
4. Punya watak yang murni dengan sifat-sifat utama, penuh kebaktian, setia, taat pada kewajiban, punya harga diri, kokoh pendiriannya, memiliki antusiasme, bijaksana, mampu melihat jauh ke depan,
5. Ramah-tamah, baik hati, sopan-santun,
6. Terampil, terlatih baik dalam bidang seni,
7. Mempunyai pengaruh.

Terdapat 2 pendapat mengenai asal-usul kepemimpinan yaitu :

* Pemimpin Dilahirkan (Leaders are born)

Artinya seseorang hanya akan menjadi pimpinan yang efektif karena dia dilahirkan dengan bakat-bakat kepemimpinan. Pandangan ini diwarni filsafat hidup yang deterministik dalam arti bahwa adanya keyakinan diantara para penganutnya bahwa jika seseorang memang sudah ditakdirkan �menjadi seorang pemimpin�,terlepas dari pejalanan hidup yang bersangkutan tampil pada panggung kepemimpinan dan akan efektif dalam menjalankan fungsi-fungsi kepemimpinannya. Bagi para penganut pendapat ini tidak menjadi soal betapa banyak kesempatan yang dimanfaatkan seseorang dalam upaya menumbuhkan efektivitas kepemimpinannya, apabila seseorang itu tidak dilahirkan dengan bakat kepemimpinan yang bersangkutan tidak akan pernah menjadi pemimpin yang efektif.

* Pemimpin Dibentuk dan Ditempa (Leaders are made)

Pandangan ini berkisar pada pendapat yang mengatakan bahwa efektifitas kepemimpinan seseorang dapat dibentuk dan ditempa. Caranya adalah dengan memberikan kesempatan yang luas kepada yang bersangkutan untuk menumbuhkan dan mengembangkan efektifitas kepemimpinannya melalui bebagai kegiatan pendidikan dan latihan kepemimpinan. Menurut pandangan para penganut paham ini bahwa kepemimpinan seseorang dapat dibentuk dan bahwa efektifitas kepemimpinan dapat dipelajari,dengan pendidikan dan latihan yang terarah dan intensif. Para penganut paham ini pada umumnya tegolong pada orang-orang yang menganut paham egalitarianistik.

Konsep Dasar / Teori Kepemimpinan

Konsep dasar atau teori kepemimpinan memiliki pengertian sebagai berikut.
1. Suatu penggeneralisasian dari suatu seri fakta mengenai sifat-sifat dasar dan perilaku pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinan.
2. Dengan menekankan latar belakang histories dan sebab musabab timbulnya kepemimpinan serta persyaratan untuk menjadi pemimpin.
3. Sifat-sifat yang diperlukan oleh seorang pemimpin , tugas-tugas pokok dan fungsinya, serta etika profesi yang perlu dipakai oleh pemimpin.
4. Suatu konsep yang menganggap bahwa kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang berupa sifat-sifat yang dibawa sejak lahir yang ada pada diri seorang pemimpin. Menurut konsep ini kepemimpinan diartikan sebagai �traits within the individual leader�. Jadi, seorang dapat menjadi pemimpin karena memang dilahirkan sebagai pemimpin dan bukan karena dibuat/dididik untuk itu (leaders were borned and not made). Konsep ini merupakan konsep yang paling tua dan paling lama dianut orang.
5. Konsep kedua agak lebih maju lagi. Konsep ini memandang kepemimpinan sebagai fungsi kelompok (function of the group). Menurut konsep ini sukses tidaknya suatu keputusan tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan atau sifat-sifat yang ada pada seseorang tetapi justru yang lebih penting adalah dipengaruhi oleh sifat-sifat yang ada dan ciri-ciri kelompok yang dipimpinnya.
6. Kepemimpinan dipandang sebagai suatu fungsi dari situasi (function of the situation) konsep yang ketiga ini menunjukkan bahwa betapapun seorang pemimpin telah memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang baik masih ditentukan pula oleh situasi yang selalu berubah yang mempengaruhi perubahan dan perkembangan kehidupan kelompok yang dipimpinnya.

Tiga teori yang menonjol dalam menjelaskan kemunculan pemimpin ialah sebagai berikut.

* Teori Genetis, menyatakan bahwa:
1. Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir jadi pemimpin oleh bakat-bakat alami yang luar biasa sejak lahirnya.
2. Dia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam situasi kondisi yang bagaimanapun juga, yang khusus.
3. Secara filosofi, teori tersebut menganut pandangan deterministis.

* Teori Sosial (lawan teori genetis), menyatakan bahwa:
1. Pemimpin itu harus disiapkan, dididik, dan dibentuk, tidak terlahirkan begitu saja.
2. Setiap orang bias menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri.

* Teori Ekologis atau Sintetis, menyatakan bahwa:
Seorang akan sukses menjadi pimpinan bila sejak lahirnya dia telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan dan bakat-bakat ini sempat dikembangkan melalui pengalaman dan usaha pendidikan, dan juga sesuai dengan tuntutan lingkungan atau ekologisnya

Banyak studi ilmiah dilakukan orang mengenai kepemimpinan, dan hasilnya berupa teori-teori tentang kepemimpinan. Teori-teori yang dimunculkan menunjukan perbedaan dalam:
1. Pendapat dan uraiannya,
2. Metodologinya,
3. Interpretasi yang diberikan,
4. Kesimpulan yang ditarik.

Setiap teoritikus mempunyai segi penekanannya sendiri, dipandang dari satu aspek tertentu dan para penganutnya berkenyakinan bahwa teori itulah yang paling benar dan paling tepat.
G. R. Terry mengemukakan sejumlah teori kepemimpinan yaitu teori - teori sendiri ditambah dengan teori-teori penulis lain sebagai berikut:

Hakekat Kepemimpinan
Dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan yang lainnya.

Untuk lebih jelasnya dapat didefinisikan, bahwa pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap dan gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan kekuasan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya.

Mengapa ketiga kata tersebut memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan?. Hal itu karena untuk menjadi seorang pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat-sifatnya atau kewenangan yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.

Teori kepemimpinan yang menjadi dasar mengapa seseorang diangkat menjadi pemimpin antara lain; pertama karena sifatnya yang identik dengan karakteristik khas seperti fisik, mental dan kepribadian yang dikaitkan dengan atribut pribadi dari para pemimpin tersebut yang dianugerahi beberapa ciri yang tidak dimiliki orang lain. Di antaranya intelegensia, kepribadian dan karakteristik fisik.

Kedua; karena kepribadian perilaku serta ketiga karena situasi. Pemimpin memahami betul perilaku maupun sifat-sifat bawahannya. Apalagi dengan situasi dan kondisi di negeri kita sekarang ini, krisis kepemimpinan akan berakibat pada gejolak yang seharusnya tidak kita inginkan. Sebagai contoh, maraknya demonstrasi para buruh, masalah rawan pangan maupun gizi buruk. Logikanya, masalah-masalah itu tak perlu terjadi di negeri kita yang kaya akan sumber alam dan sumber daya manusianya.

Memang untuk mengatasi masalah tersebut bukan pekerjaan yang mudah. Perlu pemikiran yang jernih dan bijaksana. Di sinilah peran kepemimpinan benar-benar diharapkan. Jangan sampai hasil keputusan yang diambil justru memicu masalah yang baru. Sebagai contoh, demo buruh dan pekerja. Pada dasarnya mereka tidak puas terhadap kebijakan pimpinan, seperti PHK tidak diberi upah/pesangon yang seharusnya mereka terima, upah/gaji mereka tidak diperhatikan sementara pimpinan menginginkan mereka bekerja sesuai dengan keinginan pemimpin.

Pemimpin dan Kepemimpinan.

Pengertian Pemimpin
* Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan kelebihan di satu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu,demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
* Pemimpin adalah seorang yang memimpin ,dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang lain atau melalui prestise,kekuasaan atau posisi (Henry Pratt Fairchild)
* Pemimpin adalah pemandu, penunjuk, penuntun, komandan.(John Gage Allee)
* Pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus, dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya, untuk melaksanakan usaha bersama mengarah pada pencapaian sasaran-sasaran tertentu.

Kepemimpinan.
* Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang agar mau bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan yang mereka inginkan. (Ordway Tead)
* Kepemimpinan adalah kemampuan mengajak atau mengarahkan orang-orang tanpa memakai perbawa atau kekuatan formal jabatan atau keadaan luar.(Reuter)
* Kepemimpinan adalah perilaku individu apabila dia mengarahkan kegiatan-kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan bersama.(J.K. Hemphill & Coons)
* Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seorang pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai yang diinginkan pemimpin.(G.R.Terry)
* Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas kelompok untuk menetapkan tujuan dan mencapai tujuan.(Fred E. Fiedler)
* Kepemimpinan adalah seni membujuk bawahan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan mereka dengan semangat keyakinan.(Harold Koontz & Cyril O�Donnel)
* Kepemimpinan adalah satu bentuk dari kekuasaan dalam hal mana pengikut banyak tidaknya mengharuskan menerima pengarahan dan pengawasan dari orang lain (James Donelly)
* Kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan pengaruh menuju pencapaian tujuan tertentu.(John A. Pierce & Richard B. Robinson)
* Kepemimpinan merupakan pengaruh interpersonal yang terlatih dalam suatu situasi dan melalui proses komunikasi,diarahkan pada pencapaian tujuan khusus.(Robert Tannebaum & Fred Massarik)

Leadership Morality

Sering dijumpai bahwa seorang pemimpin yang hanya piawai di bidang strategi dan taktik (manajemen), kepemimpinannya tidak mampu bertahan lama. Kenyataannya, menjadi seorang pemimpin, tidaklah semudah yang dibayangkan. Disamping ketrampilan leadership yang memadai, juga harus dilengkapi dengan etika moral. Jika tidak, �bisa� saja orang � orang yang dipimpin, hanya akan nunduk di depan dan nanduk di belakang. Untuk itu, agar proses kepemimpinan bisa berlangsung langgeng, selain dimiliki ketrampilan (strategi dan taktik), etika moral juga harus dipenuhi, misalnya :

1. CHARITY.
Sebagai makhluk sosial, yang apapun derajat / status sosialnya, beramal adalah salah satu perbuatan mulia terdasar, yang sudah seharusnya dikembangkan secara universal. �The highest exercise of charity is charity towards the uncharitable." J. S. BUCKMINSTER

2. MORALITY.
Seorang pemimpin hendaknya menghindari (* Mengharamkan) segala bentuk dari perbuatan � perbuatan tercela, misalnya : mabuk � mabukan, judi, zinah, korupsi, manipulasi, provokasi, intiminasi dan lain sebagainya. Dia harus mampu merawat, menjaga moralitasnya. Morality is the best of all devices for leading mankind by the nose. FRIEDRICH NIETZSCHE

3. SACRIFICE.
Seorang pemimpin harus mampu berkorban waktu, materi dan perasaan. Jangan egois atau mementingkan diri sendiri. Ingat, keberhasilan seorang pemimpin sangatlah ditentukan oleh kontribusi dari bawahan � bawahannya. �Leadership is practiced not so much in words as in attitude and inactions�. HAROLD S. GENEEN

4. HONESTY AND UNIVERSAL.
Dalam berucap, bertindak dan berpikir, seorang pemimpin haruslah selalu berhati tulus, ikhlas dan universal, yang tanpa adanya niat � niat terselubung, misalnya:
- Bantuan yang diberikan, dasarnya adalah murni dan tanpa adanya niat � niat terselubung.
- Apapun yang diperbuat atau diputuskan, dasarnya adalah universal. Sistim �punish dan reward� yang diterapkan adalah �benar� benar� tulus, ikhlas, universal dan adil, yang tanpa diboncengi oleh sentimen pribadi, kepicikan pikiran atau kefanatikan. �Makeyourself an honest man, and then you may be sure there is one less rascalin the world�. THOMAS CARLYLE

5. HOSPITALITY.
Seorang pemimpin haruslah selalu ramah tamah / etika sopan santun selalu diterapkan dalam kondisi atau keadaan apapun juga. Seyogianya, semakin tinggi jabatan / posisi seseorang, hendaknya juga diiringi oleh semakin ramah dan santun sikapnya. Bagaikan padi, yang semakin berisi akan semakin menunduk. �Hospitality sitting with gladness�. HENRY WADSWORTH LONGFELLOW

6. LOWPROFILE.
Pimpinan yang �over acting�, sok / angkuh / norak, tidaklah mencerminkan keprofessionalismean. Tidak seorangpun, yang akan senang dan suka dipimpin oleh pemimpin yang bertipe demikian. Oleh karena itu, jadilah pemimpin yang selalu berpenampilan sederhana, rapi dan tidak norak. Tipe pemimpin �low profile�, pasti akan disenangi, dikagumi dan dihormati oleh bawahannya. �Keepa cool head and maintain a low profile. Never take the lead but aimto do something big�. DENGXIAOPING

7. LOVE.
Seorang pemimpin hanya akan menggunakan kekuasaan / wewenang untuk menegakkan fungsinya, misalnya :
a) Jika ada yang terbukti melanggar / merusak peraturan perusahaan, langsung diberikan sanksi yang mendidik.
b) Jika bawahan memberikan kontribusi yang konstruktif, diberi penghargaan. Dasar dari penerapan sanksi dan pemberian penghargaan adalah murni dan tanpa adanya sentimen pribadi atau niat � niat lain. �Wise men appreciate all men,for they see the good in each and know how hard it is to make anythinggood�. BALTASAR GRACI�N

8. EMOTION.
Memutuskan apapun jika dilandasi oleh emosional, efeknya pasti destruktif. Oleh karena itu, emosi seorang pemimpin haruslah terkontrol dengan baik. Jika lagi emosi, jangan sekali � kali mengeluarkan keputusan karena efeknya selain merugikan diri sendiri tetapi juga orang � orang lain. �When dealing with people, remember you are not dealing with creaturesof logic, but creatures of emotion�. DALE CARNEGIE

9. PATIENCE.
Apapun yang akan terjadi / yang akan diperbuat / diputuskan, kesabaran adalah salah satu sifat terbaik yang harus dimiliki. Melalui kesabaran, hal � hal yang tidak diharapkan terjadi, akan bisa diminimalis. �Patienceand perseverance have a magical effect before which difficulties disappearand obstacles vanish�. JohnQuincy Adams

10. POSITIVE ATTITUDE.
Seorang pemimpin harus mampu menilai siapapun seobjektif mungkin yang didasarkan oleh apa yang dikontribusikan. Jika kontribusinya konstruktif maka harus segera diberi penghargaan dan begitu pula sebaliknya. �You reallycan change the world if you care enough�. MARIAN WRIGHT EDELMAN.

Selamat berjuang dan semoga sukses sebagai pemimpin yang bijaksana.

Sumber: http://www.andriewongso.com/

Saturday, March 17, 2012

Rahasia Sukses Memimpin Perusahaan

Memimpin sebuah perusahaan memang gampang-gampang susah. Dikatakan gampang, karena selama ini sudah banyak pelaku usaha di Indonesia yang sukses memimpin perusahaannya hingga melesat di tingkat nasional maupun internasional. Namun, banyak juga yang mengatakan susah, sebab tidak sedikit dari mereka yang harus menelan kegagalan dalam menjalankan perusahaannya.

Melihat kondisi tersebut, bisa dikatakan bahwa kesuksesan seorang pemimpin di sebuah perusahaan sangat dipengaruhi oleh skill dan pengetahuan yang mereka miliki. Hal ini sangatlah penting, mengingat sebagai pemimpin Anda dituntut untuk bisa menciptakan budaya kerja yang efektif dan memberikan teladan yang baik bagi para karyawan perusahaan. Oleh karena itu, sebelum menjadi seorang pemimpin, ada baiknya bila Anda memperhatikan beberapa kunci sukses yang perlu diperhatikan agar bisa berhasil memimpin perusahaan.

Berikut adalah 7 rahasia sukses yang perlu Anda perhatikan dalam memimpin perusahaan.

1. Sebagai seorang pemimpin, tentunya Anda harus memiliki pandangan yang cukup luas mengenai planning jangka pendek maupun planning jangka panjang yang hendak dicapai perusahaan. Hal ini sangatlah penting, mengingat seorang pemimpin harus memiliki tujuan yang jelas sebelum akhirnya memutuskan untuk membawa anak buahnya berjuang bersama menuju puncak kesuksesan usaha.

2. Poin kedua yang perlu Anda perhatikan yaitu jeli dalam melihat peluang pasar. Sebagai seorang pelaku usaha, pastikan bahwa Anda siap menghadapi berbagai macam kondisi yang ada di lapangan. Belajarlah untuk mengamati perubahan minat pasar, dan jangan terlalu optimis ketika pasar sedang bagus serta jangan pula terlalu pesimis ketika pasar sedang memburuk. Persiapkan strategi pemasaran dengan matang, agar bisnis Anda tidak tenggelam ditengah ketatnya persaingan pasar.

3. Rahasia yang ketiga adalah menjaga citra baik perusahaan maupun nama baik Anda sebagai seorang pimpinan. Tak bisa kita pungkiri bila pencitraan diri atau menjaga nama baik perusahaan merupakan salah satu hal yang paling penting dalam mengembangkan sebuah usaha. Ketika kualitas perusahaan Anda mulai diakui masyarakat luas, maka tidak menutup kemungkinan bila peluang sukses bisnis Anda bisa semakin terbuka lebar.

4. Memiliki tekad dan niat yang kuat untuk membawa perusahaannya menuju puncak kesuksesan. Seperti kita ketahui bersama, modal awal yang dibutuhkan seorang pelaku usaha adalah niat yang kuat untuk segera mulai melangkah, serta tekad bulat para pemimpin perusahaan agar tak putus asa di tengah perjalanan usaha.

5. Jadilah motivator bagi seluruh karyawan Anda. Hal ini perlu kita perhatikan, mengingat seorang pemimpin tentunya akan menjadi panutan bagi para karyawannya. Oleh karena itu, sebisa mungkin kerjakanlah hal-hal yang positif untuk menginspirasi para karyawan dan berikan suntikan semangat agar produktivitas kerja mereka setiap hari bisa maksimal.

6. Membangun pondasi yang kuat untuk meminimalisir kegagalan. Tingginya tingkat persaingan bisnis, menuntut Anda untuk terus berkarya dan berusaha meningkatkan nilai tambah yang dimiliki perusahaan. Contohnya saja seperti meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, meningkatkan kemampuan SDM, menciptakan inovasi baru, menyusun strategi pemasaran yang unik, serta beberapa faktor lainnya yang bisa meningkatkan daya saing perusahaan Anda.

7. Berani mengambil tantangan. Sebagai pimpinan perusahaan, pastinya Anda harus siap untuk mengambil berbagai tantangan dan menjadikannya sebagai peluang baru untuk mendatangkan untung yang lebih besar setiap bulannya. Bila sebagian besar masyarakat menjadikan tantangan tersebut sebagai kendala, maka sebagai seorang pelaku usaha Anda bisa lebih kreatif dan inovatif untuk menjadikan tantangan tersebut sebagai peluang bisnis baru yang kedepannya menjanjikan untung besar bagi perusahaan Anda.

Semoga informasi tips motivasi bisnis yang membahas tentang rahasia sukses memimpin perusahaan ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan membantu para pemula dalam menjalankan usahanya. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses.

Sumber : http://bisnisukm.com/rahasia-sukses-memimpin-perusahaan.html

Thursday, July 7, 2011

Hakekat dan Teori Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.

Pengertian Pemimpin menurut para ahli:
� Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.

� Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.

� Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.

� Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.

� Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.

� Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :
a. Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang � orang yang dipimpinnya.

b. Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang � orang yang dibimbingnya.

c. Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang � orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.

Teori Kepemimpinan
Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauh mana kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara efektif serta menunjang kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan. Dalam karya tulis ini akan dibahas tentang teori dan gaya kepemimpinan.

Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain :

1. Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan �The Greatma Theory�. Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat � sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat � sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.

Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :

a. Kecerdasan
Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas kecerdasan rata � rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.

b. Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial
Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.

c. Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.

d. Sikap Hubungan Kemanusiaan
Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu berpihak kepadanya.

2. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki kecendrungan kearah 2 hal, yaitu :

Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.

Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.

Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula.

3. Teori Kewibawaan Pemimpin
Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.

4. Teori Kepemimpinan Situasi
Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.

5. Teori Kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya.

Bagi anda khususnya yang lagi menggarap makalah tentang kepemimpinan, artikel diatas bisa dijadikan referensi makalah tersebut. Jika menurut anda artikel diatas kurang lengkap, berikut duniabaca.com berbagi contoh makalah tentang kepemimpinan dalam bentuk file Microsoft word yang anda bisa dapatkan sekarang juga. Dalam contoh makalah ini telah dijelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah serta tujuan penulisan dan lain sebagainya hingga penutup atau kesimpulan

Sumber : http://duniabaca.com

Tuesday, June 28, 2011

Apakah yang membuat seorang pemimpin hebat

Selama bertahun-tahun, banyak orang yang membicarakan atau menulis tentang apa saja yang membuat seseorang menjadi pemimpin yang hebat. Mereka membuat sebuah kesimpulan yang diambil dari orang ternama dan terkenal dari masa lampau maupun masa kini.

Kita bisa belajar banyak dari pemimpin-pemimpin yang hebat di bidang politik, filsuf, atau wirausahawan, dan banyak lagi.

Untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan Anda, berikut ini adalah 9 contoh kemampuan yang membuat seseorang menjadi pemimpin hebat:

1) Kegigihan
Seorang pemimpin mempunyai kegigihan yang tidak akan habis. Dia adalah orang yang pertama yang mencetuskan sebuah ide dan yang terakhir yang akan menyerah. Karena kegigihannya, sebuah proyek bisa terealisasi.

2) Fleksibel
Yang membuat seorang pemimpin hebat adalah kapasitasnya untuk beradaptasi dalam situasi apapun. Dia bisa melihat dari sudut yang berbeda dan bisa menyesuaikan diri.

3) Kreatifitas
Kreatifitas adalah faktor yang sangat penting untuk seorang pemimpin. Kreatifitas bukan hanya seni dan keindahan, tetapi kreatifitas adalah bagaimana anda bisa memecahkan sebuah masalah atau tantangan dengan menggunakan seefektif munkin waktu, uang dan tenaga.

4) Kepercayaan diri
Tanpa kepercayaan diri, bagaimana seorang pemimpin bisa membuat orang atau tim kerja mengikutinya? Tetapi ingatlah bahwa ada perbadaan antara percaya diri dan sombong.
Dalam arti, seorang pemimpin yang percaya diri akan selalu percaya bahwa dia bisa dan juga orang lain atau tim kerjanya juga bisa.

5) Bersikap Positif
Seorang pemimpin akan selalu memberi yang terbaik di dalam bidang apapun.

6) Bertanggung jawab
Tanggung jawab itu, ibarat sebuah pisau dengan mata ganda. Untuk seorang pemimpin yang hebat, apapun yang terjadi di team kerjanya (baik maupun buruk) adalah tanggung jawabnya.

7) Mempunyai communication skill yang bagus
Mempunyai communication skill yang bagus adalah sebuah kekuatan. Sebagai seseorang pemimpin, Anda harus bisa melihat apaun yang terjadi.
Dan satu hal yang membuat seseorang pemimpin hebat adalah caranya berkomunikasi secara efektif dengan team kerjanya dan bisa menyatukan visi kerja.

8) Konsisten
Pemimpin yang hebat adalah seseorang yang konsisten, ia bisa mengambil tindakan dan menyelesaikan tugas-tugasnya satu demi satu.

9) Melihat kedepan
Sebagai pemimpin yang tangguh, Anda perlu mempunyai kemampuan untuk mengestimasi kedepan berjalannya sebuah tugas atau proyek.

Jadi menurut Anda, apa yang membuat seseorang pemimpin hebat? Anda memang tidak perlu mempunyai semua kualitas tersebut, tetapi Anda harus bisa mengembangkan beberapa, lebih banyak akan lebih baik.

Sumber : http://www.cicikresticonsultant.com

Monday, June 20, 2011

Model Kepemimpinan, Kepuasan Pelanggan dan Pemilik Modal

Tampaknya model kepemimpinan di perusahaan yang hanya mengandalkan pada kekuasaan saja sudah digolongkan usang. Selama ini seorang manajer lebih menekankan pencapaian target produksi dan penjualan. Mereka cukup memberi perintah, mengkoordinasi dan mengawasi karyawannya. Sangat jarang manajer membuat suatu tindakan yang sistematis agar para karyawannya didorong untuk memiliki jiwa kepemimpinan di suatu unit. Selama ini gaya kemimpinan manajer sangatlah rutin yakni melakukan persiapan kerja,pelaksanaan kerja dan pengendalian kerja para karyawannya serta evaluasi.

Dengan semakin tingginya tuntutan konsumen/pelanggan dalam hal mutu dan sistem pengiriman maka perusahaan membutuhkan kepemimpinan mutu. Model kepemimpinan ini menekankan pada kesiapan para karyawan untuk memiliki budaya mutu. Setiap karyawan difokuskan bekerja dengan orientasi mutu. Untuk itu maka mereka perlu dikembangkan pengetahuan, sikap dan ketrampilannya. Caranya? Antara lain dengan menanamkan pengertian lewat sosialisasi dan internalisasi pentingnya jiwa kepemimpinan. Paling tidak mampu memimpin dirinya agar bisa bekerja dan berkinerja dengan baik.

Dalam konteks kepemimpinan ini maka diharapkan setiap manajer dan karyawan selalu berorientasi pada kebutuhan dan tuntutan pelanggan serta pemilik modal. Untuk itu mereka perlu mengembangkan nilai mutu produk dan sistem pelayanannya. Dengan demikian karena diposisikan sebagai seseorang yang memiliki jiwa pemimpin maka mereka akan lebih bertanggung jawab. Di sisi lain mereka mampu bekerja dengan efektif dalam suatu tim kerja yang kompak. Satu karyawan sedang bekerja maka yang lainnya siap untuk membantunya jika dianggap perlu.

Dengan demikian kredibilitas jiwa kepemimpinan setiap karyawan menempatkan mereka dalam posisi yang strategis. Dalam konteks produksi dan distribusi maka perusahaan akan lebih aman lagi. Kinerja perusahaan akan semakin meningkat. Sementara bagi karyawan akan lebih memudahkan bagi dirinya untuk menjadi pemimpin dalam kerangka pengembangan karirnya. Hal ini karena mereka diposisikan tidak hanya sebagai pekerja semata. Namun dilatih untuk menjadi pemimpin. Mereka adalah karyawan yang sekaligus disiapkan sebagai calon pemimpin yang tangguh. Tentunya yang berorientasi pada pelayanan prima terhadap pelanggan dan pemilik modal.

Sumber : http://ronawajah.wordpress.com

Friday, October 1, 2010

Rahasia Kepemimpinan

Dalam suatu organisasi apapun, kepemimpinan memegang peran yang penting. Bahkan segala sesuatu akan bangkit dan jatuh karena kepemimpinan. Salah satu konsep kepemimpinan yang ditawarkan oleh praktisi manajemen di Amerika adalah konsep SERVE yang dalam bahasa Indonesia berarti Melayani. Konsep utamanya ialah bahwa, apapun jabatan atau kedudukan formalnya, orang-orang yang ingin menjadi pemimpin besar harus mempunyai sikap melayani orang lain. Melalui buku �The Secret � Rahasia Kepemimpinan� oleh Ken Blanchard dan Mark Miller, konsep SERVE dijelaskan secara singkat tapi lugas.

SERVE sendiri merupakan singkatan dari lima kata kunci yaitu:
S - See the Future (Melihat Masa Depan)
E - Engage and Develop Others (Libatkan dan Kembangkan Orang Lain)
R - Reinvent Continuously (Temukan Kembali Terus Menerus)
V - Value Results and Relationship (Hargai Hasil dan Hubungan)
E - Embody The Values (Mewujudkan Nilai)

Huruf pertama S - See the Future mempunyai makna bahwa para pemimpin harus bersedia dan sanggup membantu orang-orang yang mereka melihat tujuannya, dan juga keuntungan-keuntungan melangkah kearah sana. Setiap orang perlu melihat dirinya, kemana mereka pergi, dan apa yang akan menuntun perjalanan mereka.

Huruf kedua E dalam SERVE menjelaskan bahwa Engange and Develop Others (Libatkan dan Kembangkan Orang Lain) ada dua hal yaitu pertama, merekrut atau memilih orang yang tepat untuk tugas yang tepat. Itu berarti mempunyai pemain-pemain yang tepat dalam suatu tim. Kedua, lakukan apapun yang diperlukan untuk melibatkan hati dan kepala orang-orang tersebut. Dalam sejarah, banyak pemimpin telah menggunakan tangan dan yang lain tidak sama sekali. Barangkali dari sanalah istilah hired hands (orang upahan) berasal.

Kemudian ada huruf R singkatan dari Reinvent Continuously. Disinilah nilai kreativitas pemimpin dilihat. Pemimpin harus bersedia menemukan kembali setidaknya ada tiga tahap. Tahap pertama, bersifat pribadi. Beberapa pertanyaan utama yang harus diajukan adalah �Bagaimana saya belajar dan tumbuh sebagai seorang pemimpin?� �Apa yang saya lakukan untuk mendorong orang-orang dalam kelompok saya agar terus menerus belajar dan menemukan kembali diri sendiri?�. Tingkat penemuan kembali yang kedua adalah sistem dan proses. Pertanyaan untuk diri sendiri dan anak buah kita adalah �Bagaimana kita melakukan pekerjaan tersebut?� Bagaimana kita dapat melakukannya dengan lebih baik? Perubahan apa saja yang akan meningkatkan kemampuan kita untuk melayani pelanggan dan juga satu sama lain? Akhirnya yang ketiga, melibatkan struktur organisasi iu sendiri. Pertanyaan yang baik yang diajukan disini adalah,�Perubahan struktur mana saja yang perlu kita tempuh untuk menjadi lebih efisien dan efektif?�

Huruf V adalah singkatan dari Value Results and Relationship (Hargai Hasil dan Hubungan) Kita harus menghargai pelanggan kita lebih dahulu, dan nilai itu akan menuntun perilaku kita dan menjamin keberhasilan kita terus menerus. Apa yang tidak dimengerti kebanyakan orang ialah bahwa mereka dapat meraup hasil keuangan yang lebih tinggi kalau mereka mempunyai hubungan yang baik. Kita harus meningkatkan nilai hubungan dengan seorang mitra seperti halnya dengan hasil. Memimpin pada tingkat yang lebih tinggi mencakup hasil maupun hubungan.

Huruf E terakhir ialah Embody The Values (Mewujudkan Nilai) Ini adalah sesuatu yang mendasar dan berlangsung terus menerus. Kalau kita kehilangan kredibilitas sebagai pemimpin, potensi kepemimpinan kita akan sangat terbatas. Kita harus melakukan lebih daripada sekedar merumuskan nilai-nilai tersebut, kita tidak boleh hanya mengucapkannya, kita harus memperlihatkannya. Semua kepemimpinan sejati dibangun di atas kepercayaan. Salah satu adalah hidup konsisten dengan nilai-nilai yang kita akui. Kalau dikatakan bahwa pelanggan adalah penting, tindakan-tindakan kita seharusnya lebih mendukung pernyataan tersebut. Jika kita memilih untuk hidup seolah-olah pelanggan tidak penting, orang-orang akan mempunyai alasan untuk mempertanyakan kelayakan kita untuk dipercaya.

Akhirnya, bagi para pemimpin yang memimpin dengan tidak didasarkan pada kekuasaan atau jabatan sebaliknya, kepemimpinan yang lahir dari hati yang melayani, maka merekalah ilham bagi semua orang dan bagi calon pemimpin masa depan.

Sumber: Blanchard, Miller, The Secret � Rahasia Kepemimpinan, Elex Media Komputindo, Jakarta 2005

Wednesday, September 22, 2010

Menjadi Seorang Pengambil Risiko

"There is no security on this earth. Only opportunity." - Douglas MacArthur.

Apa jadinya bila kita takut mengambil risiko dalam hidup ini? Segala yang kita lakukan pasti berisiko! Apalagi bila hendak maju dan sukses, risiko adalah sesuatu yang harus kita akrabi, bukan dihindari.

Bicara mengenai risiko, seperti kata William J. Bernstein dalam bukunya "The Four Pillars of Investing", "Risk, like pornography, is difficult to define, but we think we know it when we see it." Risiko, seperti pornografi, sukar untuk didefinisikan, tapi kita akan mengetahuinya bila kita telah melihatnya. Begitu pula risiko, kita akan mengetahui dan merasakannya bila kita telah menjalaninya.

Bila kita berani mengambil risiko, artinya kita telah berani menjalani kehidupan itu sendiri. Juga menunjukkan bahwa kita yakin akan mendapatkan suatu pelajaran berharga dari setiap risiko yang diambil. Tentu saja bukan berarti melangkah tanpa perhitungan yang matang. Satu rahasia orang-orang yang telah sukses, seperti yang mereka ungkapkan, adalah bahwa mereka sering mengambil risiko dalam bertindak.

Lantas, mengapa sebagian orang enggan untuk mengambil risiko? Jawabannya sederhana. Mereka takut gagal, berpikir tak dapat melakukannya, atau merasa belum mahir dan berbakat. Keberanian mengambil risiko, sesungguhnya lebih menunjukkan kepada karakter dan mental seseorang. Bukan pada besar kecilnya risiko yang dihadapi. Kualitas seseorang tidak ditentukan dari peristiwa yang datang menghampirinya, tapi dari respon yang ia berikan dari peristiwanya itu sendiri.

Jadi, bila kita ragu untuk melangkah karena tidak tahu apa yang akan menghadang langkah kita nantinya, beranilah untuk mengambil risiko. Beranilah untuk mengambil kesempatan yang datang demi terwujudnya kehidupan yang lebih baik. Toh, kita tidak akan tahu apakah kita sanggup menghadapinya atau tidak, sebelum kita benar-benar mengalaminya.

Namun, sekali lagi diingatkan, berani mengambil risiko bukan berarti melakukan tindakan gegabah. Hanya karena sebagai orang berhasil menggapai kesuksesan karena tidak takut akan risiko, kita tetap harus melakukan persiapan dan pertimbangan yang matang. Agar apabila suatu saat risiko yang kita takutkan itu benar-benar terjadi, kita dapat melewatinya dengan baik. Begitulah bila kita ingin sukses dalam segala hal, kita akan selalu dihadapi dengan risiko. Risiko sangat berkaitan dengan rasa takut-takut akan timbulnya kekacauan, takut akan penilaian orang lain yang menghakimi, dan takut akan hal-hal tak terduga yang menunggu di depan sana. Hadapi rasa takut itu dan jadikanlah rasa takut sebagai motivator!

Tanpa kita sadari, banyak sekali keuntungan yang dapat kita ambil bila kita berani mengambil dan menghadapi risiko. Bila kita melakukan kesalahan, otomatis kita akan lebih bijaksana ke depannya. Bila kita sukses, kita akan belajar dan tahu besarnya kapabilitas dan potensi yang kita miliki. Dalam hal karier, saat kita berani mengambil risiko, maka hal itu akan mengantar kita menjadi seorang pemimpin dan inovator. Kunci dari semua yang telah disebutkan di atas adalah, menjadi a smart risk taker- seorang pengambil risiko yang cerdas!

Berikut ada enam cara yang ditulis oleh Beth Banks, PhD-seorang ahli di bidang leadership development, yang bisa mengantar kita menjadi salah satunya.

Percaya pada insting

Jangan menunggu sampai suatu petunjuk nyata datang kepada kita, baru mengambil keputusan, karena bisa saja petunjuk itu datang terlalu telat atau malah tidak datang sama sekali. Kalaupun ada petunjuk yang sangat baik, bukan hanya kita saja yang mengetahuinya, tetapi juga orang lain yang mungkin memiliki tujuan yang sama. Saat ide brilian menghampiri, jangan banyak membuang waktu, langsung realisasikan dan kerjakan saat itu juga! Percaya pada apa kata hati.

Jangan takut untuk meminta bantuan

Bila memang kita sedang menghadapi suatu hal yang memang kita kurang pahami, sedangkan sesuatu itu bisa membawa kemajuan besar menuju apa yang kita ingin capai, jangan ragu untuk meminta bantuan kepada yang lebih ahli. Bila kita terus terjebak dalam rasa takut akan risiko-takut bila meminta bantuan kepada orang lain, maka kemampuan kita akan diremehkan, maka kita tidak akan pernah bisa maju.

Lepaskan energi positif

Rasa takut, stres, dan ketidakpastian bisa kita jadikan "teman", bukan musuh yang harus dihindari, asalkan kita memperlakukannya sebagai motivasi, bukan sebagai penghalang. Biasakan untuk menolelir perasaan-perasaan itu. Selalu ingatkan kepada diri sendiri, bahwa kemajuan tidak akan datang bila kita tidak melangkah maju ke keadaan yang penuh ketidakpastian.

Antisipasi dan tindakan

Tidak membuat suatu keputusan sebenarnya adalah sebuah keputusan, yang buruk tentunya. Berpikirlah seperti seorang atlet, dan belajar untuk menempatkan diri bahwa aksi dan tindakan diperlukan untuk mencapai suatu prestasi.

Belajar dari Kegagalan

Pelajaran yang paling berharga dalam hidup kita adalah apa yang dihasilkan dari sebuah kegagalan. Orang-orang bisa menjadi sangat pemaaf bila kita benar-benar sudah melakukan yang terbaik dan bersikap penuh dengan integritas.

Realistis

Memang, terkadang ide-ide dan mimpi yang superfantastis akan terlihat sangat bagus di atas kertas, tetapi kenyataan tidak semudah menulis di atas selembar kertas. Saat kita sudah merasa siap untuk mengambil risiko, pikirkan tentang alasan yang masuk akal mengapa kita akan melakukannya.

Ada beberapa halangan yang bisa membuat kita mengurungkan niat untuk menjadi seorang pengambil risiko. Mungkin, dengan mengetahui apa saja halangan/perasaan itu, kita bisa jadi lebih siap dan tidak berubah pikiran untuk melangkah maju demi mencapai apa yang kita inginkan, walaupun ada risiko yang menghadang!

- Rasa takut akan penolakan
- Takut tidak mendapatkan persetujuan
- Perasaan bersalah
- Keinginan untuk selalu benar
- Ketidakpastian
- Rasa takut diremehkan
- Menghindari konflik
- Takut akan kegagalan
- "Bermain" aman
- Takut akan menyakiti orang lain.

Tags

Aksesori Blog (3) Analisa Bisnis (4) Bisnis Hobi (10) Bisnis Jasa (7) Bisnis Kerajinan (12) Bisnis Kosmetik (1) Bisnis Makanan (13) Bisnis Money Game (1) Bisnis online (10) Bisnis Retail (6) Bisnis Rumahan (5) Bisnis Sampingan (7) Bisnis Sektor Agro (6) Bisnis sektor Ternak (1) Bisnis Souvenir (6) Bisnis Waralaba (6) Cara Sukses Bisnis (6) Character building (9) Definisi Pemasaran (3) Domain and Hosting (6) Efektivitas Pemasaran (4) Entrepreneurship (9) Etika Bisnis (6) Etos Kerja (9) Ide Bisnis (4) Inspirasi Bisnis (5) Internet Marketing (8) Jiwa Wirausaha (10) Kebutuhan Manusia (4) Kegagalan Usaha (4) Kepemimpinan (9) Kesalahan Pemasaran (4) Kiat Bisnis (2) Kiat Pemasaran (4) Kiat sukses (8) Kiat sukses Wirausaha (5) Kisah Sukses Wirausaha (8) Komunikasi Pemasaran (5) Konsep Pemasaran (5) Kreativitas Bisnis (4) Kunci Sukses Bisnis (6) Manajemen Bisnis (7) Manajemen Kepemimpinan (1) Manajemen Keuangan (6) Manajemen Konflik (7) Manajemen Mutu (6) Manajemen Mutu DikTi (1) Manajemen Organisasi (6) Manajemen pemasaran (6) Manajemen Pengawasan (7) Manajemen Risiko (6) Manajemen SDM (7) Manajemen Strategi (4) Media Pemasaran (5) Model Bisnis (6) Monetizing Site (8) Motivasi Bisnis (6) Motivasi Diri (1) Panduan blog (6) Panduan Wirausaha (1) Peluang Bisnis (3) Peluang Usaha (7) Peluang Usaha Agro (4) Peluang Usaha Hobi (5) Peluang Usaha Jasa (5) Peluang Usaha Kerajinan (4) Peluang Usaha Kuliner (8) Peluang Usaha Salon (3) Percaya diri (9) Perencanaan Bisnis (9) Perencanaan Pemasaran (8) Perilaku Konsumen (5) Persaingan Bisnis (4) Produktivitas Kerja (5) Rahasia Sukses (4) Ranking Blog (6) Risiko Bisnis (5) Sistem Pemasaran (4) Strategi Bisnis (9) Strategi Pemasaran (12) Studi Kelayakan Bisnis (4) Tingkatkan produktivitas (5) Tips Bisnis (11) Tips Memulai Wirausaha (5) Tips Pemasaran (5)