Latest News

Showing posts with label Analisa Bisnis. Show all posts
Showing posts with label Analisa Bisnis. Show all posts

Monday, August 6, 2012

Analisis Bisnis Makanan Agar Capai Keuntungan Hingga 100 Persen

Berpikir kreatif dan terus berinovasi. Demikian rupanya yang ada dalam benak Katrin, pemilik Kedai Rumah Berry�s di Jalan Raya Cipocok Jaya, Ciwaru, Serang. Bersama sang suami, wanita berkerudung ini nekat membuka kedai Rumah Berry�s yang akhirnya dikenal sebagai suplayer buah-buahan organik serta kedai penyedia sop durian.

Semula, usaha yang dirintis Katrin dan suami hanya sebuah petak kecil di depan rumah. Namun saat ini, diperluas lagi dan mampu menampung lebih banyak pengunjung. Dengan menyediakan aneka menu dengan harga hemat, seperti 8.500 per gelas untuk sop durian, pengunjung dengan beragam usia kerap mampir ke kedai yang buka mulai pukul 09.00-21.00 WIB.

�Saat membuka usaha ini, saya dan suami hanya berpikir bagaimana caranya membuka usaha yang cepat mendatangkan uang. Dan makanan menjadi pilihan usaha yang dikembangkan, karena makanan selalu dibutuhkan orang. Tinggal bagaimana cara mengemasnya melalui produk yang berkualitas dan harga hemat,� jelas ibu dua anak ini, Sabtu (16/1).

Kini, setelah menjalankan usaha sejak 2,5 tahun lalu, Katrin dan suami mulai menuai hasil. Kedai yang dirintisnya mampu mendatangkan omset dalam jumlah cukup besar. Sayang, Katrin masih belum mau membocorkan omset yang diperolehnya per bulan.

Namun Katrin mengatakan, untuk menjalankan sebuah usaha hingga dianggap mapan dan berhasil, dibutuhkan kesabaran dan keberanian. Seperti Katrin dan suami yang memilih menjadi suplayer stroberi dari Jawa Barat, dan kemudian merambah menyuplay buah-buahan lain seperti terong Belanda, dan pepino jenis organik.

�Buah-buahan in masih langka. Lagipula kalau buah non organik, mudah ditemui di sini. Keunggulan buah organik ini, karena pertumbuhannya dibantu pupuk alami seperti air seni kelinci, jadi hasilnya lain, buahnya lebih manis, tidak cepat busuk, dan warnanya lebih cerah. Ini juga yang membuat beberapa penjual jus di rumah makan dan lainnya menjadi pelanggan buah dari sini,� jelas Katrin.

Setelah itu, Katrin mulai merambah pada penyediaan menu sop durian di kedainya. Menu ini paling diminati. Disebut sop, karena tidak disajikan beserta biji durian seperti pada es durian. Menu lain, seperti kroisen burger.

Keuntungan bisnis makanan bisa mencapai 100 persen. Tentu hal ini begitu menggiurkan dan banyak orang yang melirik bisnis kuliner. Namun, banyak orang yang bingung tentang cara menghitung modal usaha untuk memulai bisnis mereka. Simak cara Koko Hidayat, pengajar kursus memasak di Klub Nova, dalam menghitung modal dan variabel lain dalam memulai bisnis makanan.

Gambaran usaha
1. Bahan baku

Dalam pembuatan makanan, usahakan cari bahan makanan yang mudah ditemukan di toko, pasar tradisional atau mal. Disarankan untuk membeli bahan baku berkualitas, karena akan menghasilkan makanan lezat dan bergizi.

2. Perlengkapan usaha
Untuk skala usaha kecil dan menengah (UKM), lihat kembali dapur Anda, apakah ada perlengkapan dapur yang bisa digunakan. Kalau memang belum ada, disarankan membeli perlengkapan usaha dalam volume kecil terlebih dahulu.

3. Tenaga kerja
Dalam skala kecil, ada baiknya produksi makanan ditangani bersama keluarga. Karena selain tidak membayar tenaga kerja, kualitas bahan dan pembuatan makanan lebih terjaga. Lain halnya jika jumlah pesanan mulai meningkat, tidak ada salahnya merekrut tenaga kerja.

4. Kemasan
Cara mengemas makanan yang akan dijual perlu dipersiapkan. Usahakan kemasan menarik untuk memberikan nilai lebih pada produk Anda. Banyak konsumen yang membeli makanan karena kemasannya yang cantik atau unik. Cara sederhananya, gunakan kardus polos yang ditempel stiker nama usaha atau merek makanan Anda. Jika usaha semakin berkembang, Anda bisa meningkatkan kualitas kemasan dengan memproduksi kardus berbagai ukuran dengan merek yang dicetak pada kardus.

5. Promosi dan penjualan
Banyak cara yang dilakukan untuk mempromosikan makanan seperti membuat spanduk atau kartu nama. Promosi dari konsumen melalui mulut ke mulut juga efektif, apalagi jika kualitas makanan Anda digemari pasar. Cara promosi lainnya adalah melalui website atau jualan online. Sebagai tahap awal, Anda bisa menitip penjualan makanan di kantin atau toko terdekat.

6. Penetapan harga
Harga jual tergantung segmen yang Anda bidik. Hal ini terkait dengan harga bahan dan besar keuntungan yang Anda inginkan. Biasanya keuntungan makanan antara 50-100 persen.

Biaya investasi
Alokasikan biaya investasi meliputi pembelian barang-barang yang akan digunakan untuk memproduksi makanan, dalam jangka panjang. Misalnya, oven gas, tabung gas, mixer, loyang, cetakan, timbangan, dan lainnya.

Biaya operasional
Biaya operasional adalah biaya tetap ditambahkan biata variabel. Yang dimaksud dengan biaya tetap adalah biaya penyusutan dari barang investasi. Misalnya oven diperkirakan dalam kondisi baik hungga empat tahun ke depan atau 48 bulan. Jadi, nilai penyusutan per bulan adalah 1/48 kali harga oven.

Sedangkan biaya variabel meliputi harga semua bahan atau jasa yang diperlukan selama sebulan. Seperti tepung, margarin, gula pasir, telur, upah tenaga kerja.

Menghitung keuntungan
Cara menghitung keuntungan adalah total penerimaan dikurangi biaya operasional. Sebagai simulasi, jika total penerimaan dalam satu bulan sebesar Rp 6 juta, sedangkan biaya operasional sebesar Rp 3 juta, maka keuntungan yang Anda bisa nikmati adalah Rp 6 juta dikurangi Rp 3 juta, yakni Rp 3 juta sebagai profit bisnis kuliner Anda. Mudah bukan? Selamat menjadi pengusaha!

Sumber : www.suaramedia.com

Sunday, April 22, 2012

Analisis Usaha Penetasan Telur Itik

Usaha penetasan telur itik atau bebek merupakan kegiatan yang sudah dilakukan peternak sejak bertahun-tahun. Akan tetapi pola penetasan petani masih menggunakan cara alami dengan memanfaatkan ayam atau entok sebagai sarana penetasan.
Metode penetasan telur itik yang lebih modern menggunakan Mesin Tetas telur itik atau bebek dengan berbagai macam model. Peluang usaha di bidang penetasan telur itik cukup terbuka. Itik atau bebek merupakan hewan unggas yang sudah cukup populer di masyarakat kita. Tidak hanya telur asin saja yang dapat dibuat dari telur itik, ada banyak aneka makanan yang dibuat dengan bahan dasar telur itik. Selain telur itik yang dimanfaatkan sebagai aneka makanan, daging itik juga cukup banyak digemari oleh masyarakat.
Diantara makanan dari daging itik adalah bebek goreng, bebek bakar, rica-rica bebek kremes dan lain sebagainya. Dengandemikian peluang usaha dari unggas ini cukup terbuka lebar bagi pengusaha yang berminat menggelutinya. Tidak hanya dari sektor pengolahan hasil ternakan itik saja tetapi juga dari bisnis-bisnis lainnya, diantaranya penyediaan bibit itik yang berkualitas. Penyediaan bibit itik dapat dilakukan dengan cara konvensional melalui pengeraman indukan ayam dan penetasan telur itik dengan mesin tetas telur.

Untuk skala besar dan tujuan bisnis tentu tidak mungkin kita menggunakan ayam sebagai alat penetas telur. Maka peluang Usaha Penetasan Telur Itik dengan menggunakan Mesin Penetas merupakan alternatif yang akan dibahas. Usaha bisnis penetasan telur itik sebenarnya cukup memiliki potensi mendatangkan keuntungan. Selain manajemen produksi yang baik diperlukan pula manajemen penetasan berdasarkan kualitas hasil tetasan yang baik.

Peluang bisnis penetasan telur itik ini dapat dilakukan pada skala rumah tangga dan kelompok usaha kecil dan menengah (UKM). Karena proses dan perlengkapan yang cukup sederhana. Selain itu harga mesin penetas telur itik juga cukup terjangkau ada yang berharga murah dan ada yang berharga cukup mahal, tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan saja. Mengenai ragam mesin penetas telur dapat dilihat pada tulisan ini. Gambaran potensi peluang usaha ini dapat dilihat dari harga DOD (Day Old Duck) betina biasanya dihargai sampai lima kali harga telur. Sedangkan untuk DOD jantan dihargai sama atau maksimal dua kali harga telur yang belum menetas. Tingkat daya tetas menggunakan mesin tetas memang lebih rendah jika dibandingkan dengan cara alami dengan indukan ayam. Pengeraman dengan ayam daya tetas bisa mencapai 90 s/d 100%, sedangkan dengan mesin tetas daya tetas berkisar 75% sampai dengan 90%, tergantung berbagai macam faktor. Jumlah telur itik yang menetas juga masih perlu diseleksi jenis kelamin jantan dan betinanya.

Sulit memprediksikan jenis kelamin telur yang menetas kadang lebih banyak betina, kadang lebih banyak jantan dan kadang sama. Untuk lebih mudahnya karena peluang jantan dan betina sama maka diasumsikan DOD yang dihasilkan pada model penetasan telur itik dengan mesin penetas ini adalah Jantan : Betina 50:50. Peluang 50:50 ini tidak ada perbedaan antara penetasan telur dengan cara alami dengan penetasan telur dengan mesin penetas, peluangnya sama saja.

Persiapan Usaha Penetasan Telur Itik  

1. Persiapan Tempat
Salah satu faktor yang mendukung keberhasilan usaha penetasan telur itik mengunakan mesin penetas adalah faktor tempat. Tempat untuk penempatan mesin tetas diusahakan tidak terkena matahari secara langsung dan tidak terkena angin secara langsung. Hal ini untuk menghindari perubahan suhu yang cukup ekstrim, yang berkakibat kurang baiknya daya tetas telur. Pastikan tempat dan mesin tetas dalam kondisi yang higienis dan steril dari kuman dan bakteri. Kuman dan bakteri akan mengganggu daya tetas telur. Biasanya sebelum telur-telur itik dimasukkan ke dalam mesin penetas, lingkungan dan mesin tetas disemprot terlebih dahulu menggunakan disinfectan. Penyemprotan mengunakan disinfectan pada tempat dan mesin penetas membuat bakteri dan kuman-kuman mati, sehingga aman bagi kelangsungan hidup embrio itik dalam telur.  

2. Persiapan mesin Tetas
Selain faktor tempat , Kualitas mesin penetas memiliki peranan yang cukup penting dalam kesuksesan usaha penetasan telur itik ini. Mesin penetas diupayakan memiliki lingkungan dan kondisi yang mirip dengan induk ayam/entok, suhu, kelembaban dan lain-lain. Pastikan mesin tetas yang dipilih berkualitas bagus, rapat tetapi cukup memiliki ventilasi udara yang baik. Pastikan juga mesin tetas beroperasi dengan baik, misalnya suhu ruangan bisa mencapai sudu ideal 37-38 derajat C, dan memiliki termostat sebagai pengatur suhu. Meski pada rentang suhu 36 s/d 42 derajat C telur bisa menetas tetapi suhu optimal diupayakan pada 38-39 derajat C. Biasanya pada mesin penetas telur yang dibeli sudah dilengkapi dengan termometer ruang, untuk memonitor suhu dalam ruangan mesin penetas. Kelembaban udara yang diukur dengan Hygrometer didalam ruang mesin penetas (incubator) haruslah dijaga pada kisaran 55-60% untuk 18 hari pertama di incubator dan lebih tinggi setelah itu. Mesin Penetas yang baik dan berharga mahal biasanya dilengkapi dengan Hygrometer ini, namun jika tidak tersedia bisa dibeli sendiri.  

3. Pemilihan Telur sebagai Bibit
Dalam manajemen Usaha Penetasan telur itik pemilihan telur sangat menentukan daya tetas telur itik. Telur itik dipilih dari indukan yang tidak terkalu muda dan tidak terlalu tua, dengan rasio Jantan:Betina 1:5 sampai dengan 1:8. Cangkang telur dipilih yang tidak terlalu tebal karena akan sulit untuk pecah saat akan menetas. Cangkang yang terlalu tipis juga tidak layak untuk dipilih. Pilih telur yang oval tetapi jangan terlalu lonjong atau bulat.  

Proses Penetasan Telur Itik  

1. Pemasukan Telur
Pemasukan Telur ke dalam mesin tetas hendaknya dilakukan pada saat mesin tetas benar-benar siap untuk dipergunakan, antara lain suhu sudah sesuai dengan standard, kelembapan udara juga demikian. Sebelum dimasukkan kedalam mesin penetas telur dicuci dengan air hangat suam-suam kuku, agar kotoran dan bakteri yang menempel pada telur hilang. Selain itu telur yang bersih memudahkan kita mengamati perkembangan anakan itik dalam telur. Selama 3 hari pertama telur kita diamkan dalam mesin penetas dan tidak usah dibuka. Letakkan bagian yang runcing di bagian bawah, bagian yang mengandung rongga udara di posisi atas, jika di dalam mesin penetas tidak terdapat tatakan telur, bisa dibuat sekat-sekat dengan kayu atau bilah bambu agar telur tidak menggelinding dan mudah diatur dalam mesin penetas. Jika telur mudah bergerak dan menggelinding bebas di dalam mesin penetas, akan sulit dikontrol telur yang sudah dibalik atau belum.

2. Pengeraman Telur
Setelah 3 hari biasanya sudah bisa kita lihat telur-telur yang memiliki benih atau tidak. Telur yang tidak memiliki benih itik biasanya karena tidak dibuahi oleh itik jantan. Telur yang tidak dibuahi tidak akan menetas sehingga perlu kita afkir untuk dikonsumsi dan masih bisa dijual atau dijadikan makanan. Telur yang Memasuki hari keempat sampai hari ke 25 , telur itik sudah harus kita bolak-balik sehari 2 sampai 6 kali, frekuansi pemutaran telur akan berpengaruh pada daya tetas telur. Semakin sering akan semakin baik. Pada hari keempat tersebut telur perlu diangin-anginkan dengan cara membuka tutup mesin penetas selama kurang lebih 10 sampai dengan 15 menit. Proses mengangin-anginkan telur ini perlu dilakukan seriap 3 sampai 4 hari sekali sampai hari ke 25. Dalam masa pengeraman ini yang perlu diperhatikan selain suhu dijaga supaya tetap konstan adalah kelembapan udara. Jika kelembapan dirasa kurang bisa ditambahkan dengan menyemprotkan air hangat ke telur-telur. Untuk memudahkan mengontrol telur sudah dibalik atau belum, beri tanda dengan spidol pada tiap-tiap sisi telur, misalnya sisi bawah diberi tanda A sisi atas diberi tanda B.  

3. Masa Menetas
Telur itik akan mulai pecah sedikit demi sedikit, pada hari ke 26 sudah mulai terdengar suara dan cangkang yang terbuka pada bagian paruhnya. Pada hari ke 28 telur dalam mesin penetas yang normal sudah akan menetas semuanya. Perlu dicermati, jika ada telur yang susa pecah, perlu dibantu mengelupas dengan tangan tetapi harus hati-hati. Biasanya karena cangkang terlalu tebal. Anakan itik yang sudah menetas perlu segera dipindahkan ke tempat lain yang suhunya hampir sama dengan suhu ruang penetasan. Bersihkan ruang mesin penetas dari cangkang dan kotoran-kotoran lainnya agar tidak menggangu telur yang belum menetas.  

4. Seleksi DOD
Anakan itik yang berusia 1 sampai 4 hari lebih mudah dibedakan jenis kelaminnya dibandingkan dengan anakan itik berusia satu minggu. Warna itik betina lebih terang dan bersih, sedangkan itik jantan lebih gelap. Jika diperhatikan suara anak itik betina lebih melengking. Cara lain adalah dengan melihat melalui anus dengan cara menekannya, meski cara ini cukup membuat itik tersiksa tapi cukup efektif. Itik jantan terlihat memiliki alat kelamin yang menonjol. Untuk membedakan anakan itik jantan dan betina bisa dilihat dari warna paruhnya. Itik Jantan cenderung lebih berwarna gelap sedang itik betina berwarna terang.  

Analisa Bisnis

Meskipun ini adalah hitung-hitungan kasar tetapi bisa dipergunakan untuk menganalisa gambaran usaha penetasan telur itik ini. Diasumsikan kita akan menetaskan telur itik sejumlah 100 butir. Telur itik akan menetas dalam waktu 28 hari.  

Biaya Yang dikeluarkan:
* 100 butir telur @Rp 1000 = Rp 100.000
* Listrik 28 Hari = Ro 15.000
* Operasional = Rp 15.000
* Total Pengeluaran = Rp 130.000

Hasil Yang diperoleh:
DOD Menetas diasumsikan 75% atau 75 ekor anakan itik (DOD) dari 75 ekor tersebut 38 Betina dan 37 Jantan.
* 38 ekor DOD Betina @Rp 5000 = Rp 190.000
* 37 ekor DOD Jantan @Rp 1500 = Rp 55.500
* Total hasil = Rp 245.500

Keuntungan yang diperoleh dari 100 butir telur itik selama sebulan Rp 245.500 � 130.000 = Rp 115.500. Jika jumlah telur yang dierami 1000 butir keuntungan yang bisa diperoleh juga 10 kali lipat dari itu yaitu Rp 1.115.500. Selamat Mencoba.

Sumber : http://galeriukm.web.id/

Friday, April 20, 2012

Analisa Usaha Budidaya Kambing Etawa

Menganalisa biaya dan pendapatan suatu usaha merupakan hal yang sering ditanyakan ketika memulai suatu bidang usaha. Hal ini adalah sangat wajar mengingat pertimbangan untung rugi adalah salah satu faktor yang melandasi seseorang untuk melakukan wirausaha. Dalam beternak kambing peranakan etawa atau kambing etawa sebenarnya sudah banyak literatur buku dan website yang menjelaskan analisis ini.

Beberapa buku yang kami rekomendasikan sebagai referensi adalah:
1. �Meningkatkan Produksi Susu Kambing Peranakan Etawa�, Penerbit Agromedia.
2. �Beternak Kambing Unggul�, Penerbit Panebar Swadaya.

Umumnya analisa kambing etawa yang dibuat oleh referensi yang ada sifatnya sangat ideal. Hal ini terkadang membuat para pemula ragu apakah perhitungan tersebut realistis? dapatkah peternakan saya nanti mendapatkan keuntungan seperti dalam analisa? bagaimana seandainya analisa tersebut salah?. Pertanyaan-pertanyaan seperti ini sangat mungkin dan hampir pasti muncul dalam membaca suatu analisa bisnis kambing etawa.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan analisa perhitungan beternak kambing etawa itu menjadi kurang valid adalah:
1. Letak kandang terhadap sumber pakan hijauan.
Letak kandang kambing etawa yang jauh dari sumber pakan tentu membutuhkan biaya yang lebih daripada yang kandang yang dekat dengan sumber pakan.
2. Biaya hidup di daerah tempat kandang.
Biaya untuk membuat infrastruktur kandang tentunya berbeda untuk tiap daerah. Biaya meliputi harga bangunan dan upah tukang. Demikian juga upah pegawai anak kandang sudah pasti berbeda.
3. Daya serap pasar akan produk ternak kambing etawa setiap daerah berbeda.
Sebagai contoh harga susu kambing setiap daerah bervariasi. Bahkan di daerah tertentu belum tentu kita dapat menjual susu kambing.
4. Tujuan beternak berbeda dengan tujuan yang dianalisa dalam referensi.
Beternak kambing etawa untuk kontes tentu akan berbeda dengan beternak kambing etawa untuk susu dan pedaging.
5. Harga kambing etawa dalam realita berbeda dengan harga dalam analisa referensi.
Pada umumnya harga kambing etawa dalam analisa lebih murah dibandingkan dengan harga yang sekarang. Dapat juga perbedaan harga ini disebabkan perbedaan harga tiap daerah.

Diperlukan kebijakan dalam menyikapi suatu analisa usaha beternak kambing etawa. Jangan sampai analisa-analisa tersebut membuat para pemula menjadi enggan untuk beternak atau bahkan terlalu berharap (over expectation). Terlalu berharap untuk mendapatkan keuntungan dari analisa-analisa yang ada akan mengakibatkan suatu usaha ternak dapat langsung tutup ketika menemui suatu kendala.

Beberapa langkah bijak yang dapat dilakukan:
1. Menjadikan analisa-analisa yang ada sebagai gambaran kasar dari keuntungan yang mungkin didapat. Semua usaha pasti menguntungkan asal dilakukan dengan fokus dan konsisten. Tidak mesti keuntungan yang anda dapat lebih rendah daripada analisa tersebut.
2. Memperhatikan letak kandang terhadap sumber pakan hijauan. Salah satu kunci sukses beternak kambing etawa adalah menekan biaya pakan. Perlu diperhatikan juga keseterdiaan pakan konsentrat seperti ampas tahu atau bungkil jagung (tumpi).
3. Mengetahui daya serap pasar terhadap produk ternak kambing etawa. Dengan mengetahui daya serap pasar akan menentukan tujuan beternak kambing etawa. Apakah untuk pedaging, susu atau kontes.
4. Membangun infrastruktur sesuai dengan jumlah kambing etawa yang akan dipelihara dan modal yang dimiliki. Sebagai contoh sangat bagus untuk memiliki kandang terbuat dari kayu dan beratap genteng. Namun jika belum ada modal, maka kayu dapat diganti bambu dan genteng dapat diganti asbes. Intinya adalah mendahulukan yang perlu agar peternakan dapat berjalan. Pemilihan infrastruktur juga harus mempertimbangkan perkembangan usaha. Tujuannya adalah untuk efisiensi penggunaan modal.
5. Memilih kambing peranakan etawa atau kambing etawa yang sesuai dengan tujuan beternak dan modal yang dimiliki. Harga kambing etawa ras kaligesing di pasaran saat ini cukup mahal. Dengan membeli bibit atau induk kambing etawa ras senduro yang lebih murah dan berkualitas akan dapat mengurangi biaya pembelian kambing perah dan pedaging.
6. Mulai dari mudah, murah dan kecil. Hal ini memberi kesempatan bagi peternak kambing etawa pemula untuk belajar aspek-aspek manajemen ternak kambing etawa. Selain itu mengurangi resiko kerugian jika ada kambing yang mati.
7. Berpikir ke depan untuk mengembangkan dan membesarkan peternakan kambing etawa. Dengan prinsip ini diharapkan peternak tidak terburu-buru untuk mengambil semua laba tanpa memperhitungkan pembesaran kandang (seperti perluasan kandang atau penambahan kambing etawa). Hendaknya keuntungan yang didapat dapat diputar lagi untuk memperbesar aset peternakan kambing etawa.
8. Selalu membuka diri untuk selalu belajar ilmu ternak kambing etawa. Konsultasi antar sesama peternak kambing etawa dan yang telah berhasil dapat membantu pemahaman manajemen ternak yang baik dan benar.

Beternak kambing etawa adalah salah satu bisnis atau usaha yang paling mudah dan kecil resikonya. Harga kambing dari tahun ke tahun bukannya tambah murah. Meskipun sudah banyak peternak kambing namun permintaan pasar masih tinggi. Hal ini disebabkan faktor populasi penduduk, religius (akikah, kurban dan hajatan), ekspor dan inflasi.

Resiko beternak kambing etawa termasuk kecil. Hal ini disebabkan kambing etawa adalah kambing unggulan yang tahan akan penyakit. Hal ini tidak seperti sapi atau ayam yang sangat rentan terhadap penyakit.

Disamping itu pemeliharan kambing etawa cukup mudah. Kandang dapat dibuat dari bambu. Tidak membutuhkan pakan khusus selain hijauan daun dan konsentrat (jika ada). Lantai kandang kambing yang berkisi-kisi memungkinkan kotoran (srintil) langsung jatuh ke tanah. Srintil dapat dibiarkan di tanah tanpa menimbulkan bau (asal kering). Srintil ini dengan sendirinya dapat terurai dengan halus dan hasilnya dapat dijual sebagai pupuk.

Sumber : http://www.etawajaya.com/

Tuesday, April 17, 2012

Analisa Bisnis Makanan

Keuntungan bisnis makanan bisa mencapai 100 persen. Tentu hal ini begitu menggiurkan dan banyak orang yang melirik bisnis kuliner. Namun, banyak orang yang bingung tentang cara menghitung modal usaha untuk memulai bisnis mereka. Simak cara Koko Hidayat, pengajar kursus memasak di Klub Nova, dalam menghitung modal dan variabel lain dalam memulai bisnis makanan.

Gambaran usaha
1. Bahan baku

Dalam pembuatan makanan, usahakan cari bahan makanan yang mudah ditemukan di toko, pasar tradisional atau mal. Disarankan untuk membeli bahan baku berkualitas, karena akan menghasilkan makanan lezat dan bergizi.

2. Perlengkapan usaha
Untuk skala usaha kecil dan menengah (UKM), lihat kembali dapur Anda, apakah ada perlengkapan dapur yang bisa digunakan. Kalau memang belum ada, disarankan membeli perlengkapan usaha dalam volume kecil terlebih dahulu.

3. Tenaga kerja
Dalam skala kecil, ada baiknya produksi makanan ditangani bersama keluarga. Karena selain tidak membayar tenaga kerja, kualitas bahan dan pembuatan makanan lebih terjaga. Lain halnya jika jumlah pesanan mulai meningkat, tidak ada salahnya merekrut tenaga kerja.

4. Kemasan
Cara mengemas makanan yang akan dijual perlu dipersiapkan. Usahakan kemasan menarik untuk memberikan nilailebih pada produk Anda. Banyak konsumen yang membeli makanan karena kemasannya yang cantik atau unik. Cara sederhananya, gunakan kardus polos yang ditempel stiker nama usaha atau merek makanan Anda. Jika usaha semakin berkembang, Anda bisa meningkatkan kualitas kemasan dengan memproduksi kardus berbagai ukuran dengan merek yang dicetak pada kardus.

5. Promosi dan penjualan
Banyak cara yang dilakukan untuk mempromosikan makanan seperti membuat spanduk atau kartu nama. Promosi dari konsumen melalui mulut ke mulut juga efektif, apalagi jika kualitas makanan Anda digemari pasar. Cara promosi lainnya adalah melalui website atau jualan online. Sebagai tahap awal, Anda bisa menitip penjualan makanan di kantin atau toko terdekat.

6. Penetapan harga
Harga jual tergantung segmen yang Anda bidik. Hal ini terkait dengan harga bahan dan besar keuntungan yang Anda inginkan. Biasanya keuntungan makanan antara 50-100 persen.

Biaya investasi
Alokasikan biaya investasi meliputi pembelian barang-barang yang akan digunakan untuk memproduksi makanan, dalam jangka panjang. Misalnya, oven gas, tabung gas, mixer, loyang, cetakan, timbangan, dan lainnya.

Biaya operasional
Biaya operasional adalah biaya tetap ditambahkan biata variabel. Yang dimaksud dengan biaya tetap adalah biaya penyusutan dari barang investasi. Misalnya oven diperkirakan dalam kondisi baik hungga empat tahun ke depan atau 48 bulan. Jadi, nilai penyusutan per bulan adalah 1/48 kali harga oven.

Sedangkan biaya variabel meliputi harga semua bahan atau jasa yang diperlukan selama sebulan. Seperti tepung, margarin, gula pasir, telur, upah tenaga kerja.

Menghitung keuntungan
Cara menghitung keuntungan adalah total penerimaan dikurangi biaya operasional. Sebagai simulasi, jika total penerimaan dalam satu bulan sebesar Rp 6 juta, sedangkan biaya operasional sebesar Rp 3 juta, maka keuntungan yang Anda bisa nikmati adalah Rp 6 juta dikurangi Rp 3 juta, yakni Rp 3 juta sebagai profit bisnis kuliner Anda. Mudah bukan? Selamat menjadi pengusaha!

Sumber : http://female.kompas.com/

Tags

Aksesori Blog (3) Analisa Bisnis (4) Bisnis Hobi (10) Bisnis Jasa (7) Bisnis Kerajinan (12) Bisnis Kosmetik (1) Bisnis Makanan (13) Bisnis Money Game (1) Bisnis online (10) Bisnis Retail (6) Bisnis Rumahan (5) Bisnis Sampingan (7) Bisnis Sektor Agro (6) Bisnis sektor Ternak (1) Bisnis Souvenir (6) Bisnis Waralaba (6) Cara Sukses Bisnis (6) Character building (9) Definisi Pemasaran (3) Domain and Hosting (6) Efektivitas Pemasaran (4) Entrepreneurship (9) Etika Bisnis (6) Etos Kerja (9) Ide Bisnis (4) Inspirasi Bisnis (5) Internet Marketing (8) Jiwa Wirausaha (10) Kebutuhan Manusia (4) Kegagalan Usaha (4) Kepemimpinan (9) Kesalahan Pemasaran (4) Kiat Bisnis (2) Kiat Pemasaran (4) Kiat sukses (8) Kiat sukses Wirausaha (5) Kisah Sukses Wirausaha (8) Komunikasi Pemasaran (5) Konsep Pemasaran (5) Kreativitas Bisnis (4) Kunci Sukses Bisnis (6) Manajemen Bisnis (7) Manajemen Kepemimpinan (1) Manajemen Keuangan (6) Manajemen Konflik (7) Manajemen Mutu (6) Manajemen Mutu DikTi (1) Manajemen Organisasi (6) Manajemen pemasaran (6) Manajemen Pengawasan (7) Manajemen Risiko (6) Manajemen SDM (7) Manajemen Strategi (4) Media Pemasaran (5) Model Bisnis (6) Monetizing Site (8) Motivasi Bisnis (6) Motivasi Diri (1) Panduan blog (6) Panduan Wirausaha (1) Peluang Bisnis (3) Peluang Usaha (7) Peluang Usaha Agro (4) Peluang Usaha Hobi (5) Peluang Usaha Jasa (5) Peluang Usaha Kerajinan (4) Peluang Usaha Kuliner (8) Peluang Usaha Salon (3) Percaya diri (9) Perencanaan Bisnis (9) Perencanaan Pemasaran (8) Perilaku Konsumen (5) Persaingan Bisnis (4) Produktivitas Kerja (5) Rahasia Sukses (4) Ranking Blog (6) Risiko Bisnis (5) Sistem Pemasaran (4) Strategi Bisnis (9) Strategi Pemasaran (12) Studi Kelayakan Bisnis (4) Tingkatkan produktivitas (5) Tips Bisnis (11) Tips Memulai Wirausaha (5) Tips Pemasaran (5)