Latest News

Showing posts with label Bisnis Souvenir. Show all posts
Showing posts with label Bisnis Souvenir. Show all posts

Thursday, January 19, 2012

Belajar Berbisnis Souvenir Teknik Digital Sablon Mug atau Gelas Keramik

Sebenarnya proses kerja digital sablon pada mug tidak lah berbeda dengan proses kerja lainnya seperti pada baju kaos, hanya saja karena permukaan yang disablon tidak rata bidangnya jadi harus menggunakan alat press yang bisa mengikuti kurva permukaan bidang mug tersebut.

Pertama-tama persiapkan mug yang akan disablon, tentunya mug keramik yang sudah melalui proses jadi dan siap sablon karena sudah diberi cloting pada permukaan mug, cloting adalah media lapisan yang akan menjadi tempat sablon tinta melekat. Mug yang sudah jadi dan siap di sablon bisa dengan mudah anda beli atau pesan dari pada harus ngecloting sendiri karena selain ribet juga ada proses open atau bakar.

Langkah kedua mulailah design gambar template mug untuk promosi anda, semakin banyak template koleksi semakin baik. Perkaya template anda dengan berburu template menarik di Internet melalui google search. Jika template desain anda sudah ada maka editlah sebaik mungkin dengan software desain grafis agar menjadi berbeda dan lebih menarik, dan dengan selesainya desain anda maka siaplah kita untuk proses printing desain tersebut.

Siapkan printer anda yang tintanya sudah diganti dengan tinta sublime, karena jenis tinta ini bisa dipindahkan ke berbagai obyek tetentu melalui sistem dipanaskan, untuk printer cukup dengan printer ukuran A4, karena alasan bidang gambar yang lebih kecil, tetapi jika anda juga mengerjakan sablon digital kaos maka disarankan agar memiliki printer ukuran A3+ untuk alasan bisang yang lebih lebar. Jika sudah siap maka printlah gambar desain tersebut dengan cara miror atau terbalik, karena pada saat dipindahkan nanti posisinya akan menjadi kebalikannya atau sebenarnya. proses printing selesai dan diamkanlah dalam 2-3 menit agar tinta meresap dan kering dulu pada kertas transfer.

Hidupkan mesin press head anda dan atur suhu sesuai petunjuk mesin, lalu atur timer, sesuai pengetahuan kami untuk mesin press mug semua sudah dilengkapi timer dan automatis untuk yang ada dipasaran, dan jika mesin sudah sampai pada titik panas tempelkan transfer paper diposisi yang diinginkan pada mug dan cek sekali lagi jangan sampai miring atau terbalik.

Kencangkan tongkat penarik press head hingga mug dan desainan terjepit erat oleh elemen head. Jangan longgar karena pemindahaan tinta tidak akan maksimal, proses pemanasan biasanya membutuhkan waktu 45 sampai dengan 60 Detik.

Jika proses di press head telah selesai dengan matinya mesin secara automatis dengan timer maka bisa anda lepaskan dan bisa anda lihat di Mug bahwa gambar di kertas transfer sudah berpindah ke permukaan mug, yang perlu dingat bahwa 1 kertas transfer paper hanya bisa digunakan untuk 1 mug atau sekali pakai proses transfer.

Jika anda ingin memulai bisnis atau mencoba berlatih digital sablon untuk Mug, maka yang perlu disiapkan adalah :
- 1 unit perangkat komputer dengan software desain; coreldraw, atau photoshop, atau adobe illustrator.
- 1 unit perangkat printer yang udah menggunakan tinta sublime dan
- 1 unit mesin press head khusus mug
- Kemauan anda untuk terus berlatih agar menghasilkan desain yang lebih bagus dan bisa disukai mayarakat.
- Belajar pengetahuan tentang pemasaran yang akan mendukung jika kelak anda ingin mengembangkan menjadi bisnis anda.

Cara kerja sablon di Mug ini sudah tentu sama untuk proses cara digital sablon untuk produk-produk souvenir yang sejenis dengan Mug, dan anda bisa mencobanya.

Sumber : http://www.reklame76.com/2011/09/05/belajar-dan-berbisnis-souvenir-teknik-digtal-sablon-mug-atau-gelas-keramik/

Wednesday, January 18, 2012

Memulai bisnis souvenir dan mempelajari teknik Digital Sablon Baju Kaos dan sejenisnya

Sablon digital sendiri adalah sablon dari suatu desain grafis yang diolah dengan komputerisasi dan dicetak dengan tinta sublime ke transfer paper kepada obyek yang diinginkan melalui sistem press panas. Jadi pada prinsipnya seperti penjelasan diatas yaitu pemindahan obyek desain dengan sistem press.

Pertama-tama kita coba bahas bagaimana cara sablon digital pada baju kaos, hal yang menjadi perhatian utama adalah pisahkan baju kaos berdasarkan bahan, bahan baju kaos yang bisa langsung di transfer sablon digital printing pada umumnya berbahan : Polyster, TC, atau sejenisnya. Katun tidak bisa langsung transfer, tetapi harus melalui transfer paper. Untuk belajar mulailah hanya di bahan kaos berwarna putih polos dulu, karena ada teknik lainnya untuk bahan kaos berwarna.

Langkah kedua mulailah design gambar template baju untuk promosi anda, semakin banyak template koleksi semakin baik. Perkaya template anda dengan berburu template menarik di Internet melalui google search. Jika template desain anda sudah ada maka editlah sebaik mungkin dengan software desain grafis menjadi berbeda dan lebih menarik, dan dengan selesainya desain anda maka siaplah kita untuk proses printing desain tersebut.

Siapkan printer anda yang tintanya sudah diganti dengan tinta sublime, karena jenis tinta ini bisa dipindahkan ke berbagai obyek tetentu melalui sistem dipanaskan, untuk printer bisa menggunkan ukuran A4 akan tetapi bisa lebih baik lagi jika kita memiliki printer ukuran A3+ karena alasan bidang gambar yang lebih lebar. Jika sudah siap maka printlah gambar desain tersebut dengan cara miror atau terbalik, karena pada saat dipindahkan nanti posisinya akan menjadi kebalikannya atau sebenarnya. proses printing selesai dan diamkanlah dalam 2-3 menit agar tinta meresap dan kering dulu pada kertas transfer.

Hidupkan mesin press head anda dan atur suhu sesuai petunjuk mesin, atur timer, jika mesin anda tidak automatis bisa dimodifikasi dengan menambahkan thermostat pengatur suhu. jika sudah mencapai suhu yang ditentukan atau biasanya 125 � 175 derajat, maka aturlah / letakan bahan kaos di bantalan press dengan posisi yang benar dan kencang, tempelkan transfer paper diposisi yang diinginkan dan cek sekali lagi jangan sampai miring atau terbalik. untuk menghindari perubahan warna pada kaos karena kepanasan lapisi lagi kaos sebesar bidang dengan kertas putih polos menutupi permukaan koas dan transfer paper. proses transfer sudah siap dilakukan yang pada mesin automatic biasanya menunggu timer akan mati sendiri dan siap diangkat, tetapi dalam proses mesin manual biasanya membutuhkan waktu 45 detik sampai dengan 60 detik.

Jika proses di press head telah selesai maka bisa anda lepaskan dan bisa anda lihat di baju kaos bahwa gambar di kertas transfer sudah berpindah ke Baju kaos, yang perlu dingat bahwa 1 kertas transfer paper hanya bisa digunakan untuk 1 kaos atau sekali pakai.

Jika anda ingin memulai bisnis atau mencoba berlatih digital sablon untuk kaos, maka yang perlu disiapkan adalah :
- 1 unit perangkat komputer dengan software desain; coreldraw, atau photoshop, atau adobe illustrator.
- 1 unit perangkat printer yang udah menggunakan tinta sublime dan
- 1 unit mesin press head
- Kemauan anda untuk terus berlatih agar menghasilkan desain yang lebih bagus dan bisa disukai mayarakat.
- Belajar pengetahuan tentang pemasaran yang akan mendukung jika kelak anda ingin mengembangkan menjadi bisnis anda.

Jika anda telah menguasai teknis membuar souvenir dengan digital sablon pada kaos, sudah barang tentu bisa pula dicoba pada media yang sejenis seperti payung, topi, dan lain-lain.

Sumber : http://www.reklame76.com/2011/09/05/memulai-bisnis-souvenir-dan-mempelajari-teknik-digital-sablon-baju-kaos-dan-sejenisnya/

Monday, January 16, 2012

Analisis Bisnis Souvenir Pernikahan

Suatu pernikahan adalah saat - saat yang paling dinanti dalam kehidupan seseorang. Banyak juga orang yang tidak segan - segan mengeluarkan dana besar untuk menyelenggarakan pernikahan karena semua berharap momen ini hanya dilakukan sekali seumur hidup. Oleh karena itu, kurang lengkap rasanya apabila peserta pernikahan tanpa adanya souvenir pernikahan. Souvenir pernikahan dapat dijadikan simbol ucapan ucapan terima kasih dari kedua mempelai karena telah datang untuk menghadiri dan mendoakan pernikahannya. Selain itu, souvenir pernikahan juga ditujukan agar para undangan mengenang momen pernikahannya. Dengan demikian anda dapat menjadikannya sebagai peluang usaha yang menjajikan.

Jika anda ingin berbisnis souvenir pernikahan, berikut beberapa hal yang harus disiapkan.
- Mempersiapkan modal untuk memulai usaha.
- Menyediakan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan.
- Mengumpulkan barang-barang bekas seperti karton, kardus dan kertas jika diperlukan untuk bahan dasar membuat souvenir pernikahan.
- Memiliki pengetahuan dan skill dalam membuat souvenir, baik dengan membaca buku atau belajar sendiri secara otodidak.
- Memiliki jiwa kreatif dan inovatif dalam membuat souvenir yang berbeda dan unik.

Dalam pelaksanaan bisnis atau usaha souvenir pernikahan ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Memulai usaha ini dengan membuat souvenir sedikit demi sedikit dan melakukan proses produksi secara bertahap.
- Membuat souvenir dengan model yang unik dan menarik.
- Membuat pemasaran produk semenarik mungkin.

Untuk sarana pemasaran dan promosi usaha atau bisnis souvenir pernikahan ini dapat dilakukan dengan cara :
- Pemasaran dengan membentuk jaringan anda sendiri dimulai dari orang - orang terdekat seperti sanak keluarga teman atau relasi dan lain - lain.
- Melengkapi alat - alat pemasaran seperti brosur atau katalog dan leaflet.
- Promosi dengan iklan baik di media cetak maupun elektronik seperti internet.

Biasanya dalam menjalankan usaha bisnis souvenir pernikahan ini terdapat beberapa hambatan atau rintangan yang harus dilalui :
- Pembatalan pemesanan oleh pembeli ketika barang sudah diproduksi.
- Peniruan bentuk atau model souvenir yang bisa dibuat oleh orang lain.
- Pembuatan souvenir anda dianggap kurang menarik oleh pembeli. Dalam hal ini kreatifitas anda dalam membuat produk souvenir diuji.

Contoh Analisis Usaha

A. Modal Awal

1. Peralatan
- Alat kerajinan tangan (gunting,penggaris dll) Rp. 120.000,00

Peralatan tersebut mengalami penyusutan selama empat tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp. 1000,-. Bila menggunakan metode penyusutan dengan garis lurus. Biaya Penyusutan = (Rp. 120.000,00 - Rp.1.000,00) : 4 = Rp.120.000,00 per tahun atau sama dengan Rp. 29.750,00 per bulan.

2. Perlengkapan
- Bahan baku (kertas cantik, pita, lem tinta dll) Rp. 1.500.000,00
- Plastik kemasan Rp. 250.000,00
Jumlah Rp. 1.750.000,00

B. Perhitungan laba/rugi

1. Pesanan 2 kali perbulan @20 kodi
20 kodi @ Rp.100.000,00 x 2 Rp.4.000.000,00

2. Biaya - biaya
- Transportasi Rp. 150.000,00
- Listrik dan telepon Rp. 150.000,00
- Biaya penyusutan peralatan Rp. 2479,00
- Biaya Perlengkapan Rp. 1.750.000,00
- Lain - lain Rp. 100.000,00
Jumlah Biaya Rp. 2.152.479,00

3. Laba/rugi bersih = pendapatan - biaya
Rp.4.000.000,00 - Rp.2.152.479,00 = Rp. 1.847.521,00

Perhitungan yang saya lakukan semoga bisa membuat sahabat wanita terinspirasi.

http://artikelcantikku.blogspot.com/2011/08/bisnis-souvenir-pernikahan.html

Thursday, January 12, 2012

Bisnis SOUVENIR PERNIKAHAN Tidak Pernah Surut

Bagi yang tertarik untuk berbisnis souvenir, peluang nya masih sangat menjanjikan tapi anda harus tahu dulu tips membuat souvenir pernikahan agar diminati Konsumen.

Keuntungan bisnis souvenir sangat menjanjikan dan bisnis ini semakin diminati Kenapa ?????? Karena Keuntungannya bisa mencapai diatas 50%, tapi harus diingat sebaiknya konsumen produk anda sebaiknya menyasar Para Kalangan Menengah atas.

Souvenir Pernikahan sudah menjadi sebuah Kebutuhan bagi pengantin yang merayakan pesta pernikahan, sebagai cindera mata bagi tamu undangan. Bukankah setiap momen pernikahan keberadaan seuvenir pernikahan selalu dibutuhkan?

Meskipun persaingan semakin ketat, namun prospek bisnis ini tetap bagus karena hajatan pernikahan tidak pernah berhenti sampai kapanpun.

Berbagai jenis souvenir pernikahan yang ada dipasaran dari mulai gantungan kunci baik bahan fiberglas, clay, gipsum, dompet, tempat lilin, lilin hias, frame foto, tas, tempat perhiasan, dll, menjadi pilihan bagi konsumen dengan harga bervariasi dari yang murah kisaran dibawah Rp. 3.000,- untuk sasaran konsumen menengah kebawah sampai harga diatas Rp. 3.000,- untuk menengah atas.

Bisnis ini merupakan bisnis yang melibatkan unsur seni didalamnya, sehingga pelaku usaha ini dituntut selalu kreatif menciptakan model-model baru agar konsumen tidak bosan, saat ini konsumen lebih menyukai souvenir dengan model berbaru, unik, dan beda. Terutaman bagi konsumen menengah atas yang ingin membuat souvenir menjadi sesuatu yang spesial dan menjadi kenang-kenangan bagi tamu undangannya.

Untuk anda yang ingin buka usaha souvenir sangat lah tepat saat ini kenapa? Karena modal yang dibutuhkan kecil dan dibarengi dengan strategi pemasaran yang tepat. Dan apabila masih bingung kursus matahari memiliki berbagai ketrampilan untuk anda pelajari info bisa buka di www.mataharicourse.com klik materi vcd.

Berikut ini ada beberapa TIPS Membuat Souvenir Pernikahan Agar Diminati Konsumen :

Buatlah souvenir yang fungsional dan awet dipakai, lebih bagus kalau bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Kemasan dibuat semenarik mungkin, gunakan dari mika atau plastik yg transparan atau diikat dengan pita, dihias dengan pernak pernik, bunga kecil agar menarik dan semakin cantik, atau gunakan paper bag.
Sebaiknya antara bentuk souvenir dan kemasannya disesuaikan agar penampilan lebih menarik, misal jika bahan souvenir dari fiberglass, atau keramik yang berat atau kaca yang mudah pecah alangkah baiknya dikemas dalam box atau tas kertas. Tapi bila bahan souvenir ringan bisa menggunakan kemasan plastik transparan atau kotak mika.
Inisial dan nama pengantin dicantumkan.
Selalu keluarkan model dan desain baru, bisa juga sesuai momen misal momen mendekati hari raya, natal, Velentine Day yang akan dirayakan dalam beberapa hari lagi.

Semoga tulisan ini bisa menjadikan inspirasi untuk anda yang akan atau sudah berbisnis souvenir.

Sumber : http://www.mataharicourse.com/bisnis-souvenir-pernikahan.html

Friday, January 6, 2012

Bisnis Souvenir Pernikahan

Pernikahan merupakan hal yang dinanti oleh setiap pasangan, mereka tidak akan ketinggalan dengan memikirkan yang namanya souvenir sebagai ucapan terima kasih atas kehadiran dan doa restu dari para undangan. Semakin unik souvenir tersebut maka akan semakin menarik minat para undangan untuk menyimpannya sebagai kenang � kenangan.

Jenis bisnis ini mempunyai progress penjualan yang cukup baik dan menjanjikan. Hal yang harus ditanamkan dalam diri adalah berfikir bahwa bisnis ini merupakan bisnis yang tiada henti, dalam artian selama masih ada pernikahan maka orang masih akan mencari souvenir. Mempunyai kemampuan dalam membuat souvenir dengan cara membaca buku atau dengan belajar secara otodidak, mempunyai jiwa yang kreatif dan inovatif dalam memunculkan bentuk souvenir yang unik dan menarik, merupakan nilai lebih dalam menjalankan bisnis. Jangan pernah patah semangat dalam menjalaninya dan tetap memunculkan ide - ide kreatif.

Pemasaran untuk souvenir dapat dilakukan dengan cara menawarkan lewat orang-orang terdekat seperti teman atau relasi, sanak saudara, keluarga. Bisa juga dengan membuat brosur atau katalog yang di design semenarik mungkin, atau dengan membuat iklan di situs jejaring sosial. Harga yang terjangkau dan design yang cantik akan menjadi suatu daya tarik tersendiri bagi customer.

Semakin banyaknya pesanan kadang - kadang membuat kita kewalahan dalam proses produksinya. Hal yang seperti ini harus bisa kita antisipasi sebelum dateline yang diberikan oleh customer. Jangan sampai barang yang kita produksi dikembalikan oleh customer karena cacat atau tidak sesuai dengan permintaan. Persaingan yang begitu ketat akan membuat kita menjadi berhati-hati lagi dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan baik dari segi mock up, hasil produksi, ketepatan dalam mengirimkan barang sesuai dengan kesepakatan.

Selalu update tentang perkembangan dunia souvenir sehingga kita tidak ketinggalan dalam menawarkan produk kita, dengan demikian customer akan lebih familiar dengan produk kita, selain itu menjadi banyak referensi dalam memilih untuk dipakai di hari yang dinanti.

Sumber : http://www.pantonanews.com/704-bisnis-souvenir-pernikahan

Thursday, January 5, 2012

Bisnis Souvenir Khas Melayu Beromzet Puluhan Juta

Rasanya kurang lengkap bila bertandang ke Kota Pekanbaru, Riau, tanpa membawa buah tangan. Jika ingin mencari oleh-oleh yang lengkap tapi murah, Anda bisa mengunjungi sentra suvenir di Pasar Wisata, Pasar Bawah, Pekanbaru. Beragam suvenir lokal dan impor tumpah ruah di sentra Jalan Saleh Abbas ini.

Pasar Wisata di Pasar Bawah, Pekanbaru, telah lama menjadi pusat jual-beli beraneka ragam suvenir khas Riau. Tak hanya oleh-oleh dari daerah setempat, di pasar ini juga tersedia produk impor, yang sebagian besar didatangkan dari Malaysia.

Beberapa suvenir dan oleh-oleh tersebut, seperti kain songket malaysia, kain satin melayu, dompet, gelang, dan kaos. Beragam makanan khas Riau, seperti lempo durian dan kue bangkit serta makanan khas Melayu seperti karupuak sanjai dan kacang campur juga ada di sini.

Pasar Wisata ini terletak di Jalan Saleh Abbas, Pekanbaru, Riau. Sentra ini memang menjadi referensi utama bagi para wisatawan untuk mencari buah tangan. Selain produk yang dijual di tempat ini lumayan lengkap, harganya pun lebih miring.

Sentra ini berada dalam satu gedung yang terdiri dari empat lantai. Tapi, hanya dua lantai yang relatif terpakai sebagai tempat berjualan suvenir. Sedangkan dua lantai di atasnya masih belum banyak ditempati pedagang.

Lantai satu diisi oleh mayoritas penjual makanan ringan khas Riau dan makanan impor. Ada juga pedagang berbagai suvenir aksesori wanita yang berbahan baku batu-batuan. Sementara, pedagang di lantai dua umumnya banyak menjual pakaian jadi, tas, mug, kaos hasil sablonan khas Riau, dan suvenir lainnya.

Jika pengunjung sedang sepi, mudah saja Anda melenggang di gang-gang sempit antara satu kios dengan kios lainnya. Tapi, jangan cepat naik darah jika pengunjung sedang membludak. Anda harus bersedia memberi jalan bagi pengunjung lainnya agar lewat lebih dahulu, sehingga arus pergerakan tak tersendat.

Melakukan aktivitas tawar-menawar adalah hal yang lumrah di sini. Justru inilah salah satu kelebihan dan keunikan sentra ini dibandingkan membeli suvenir di toko oleh-oleh di lokasi lain.

M. Yunus, penjual oleh-oleh makanan di Toko Sabar, mengatakan, dia lebih banyak menjual makanan impor daripada makanan khas Riau. Komposisinya 90% produk impor dan 10% produk lokal. "Biasanya makanan impor yang saya jual berasal dari Malaysia, Singapura, Thailand, dan Italia," katanya.

Begitu pula dengan Arman, penjual kain di Toko Jinewa Tekstil. Dia mengatakan, sebagian besar kain yang dijajakannya di Toko Jinewa berasal dari Malaysia. Beberapa di antaranya adalah baju kurung dan songket asal negeri jiran itu. "Beberapa suvenir seperti dompet juga berasal dari sana," imbuh Arman.

Yunus menceritakan, sentra suvenir Pasar Wisata ini sudah berdiri sejak enam tahun lalu. Semula, para pedagang suvenir di tempat ini berjualan di pasar tradisional, yang letaknya di bawah sentra ini. Karena dirasa kurang nyaman, akhirnya Pemerintah Kota Pekanbaru merelokasi para pedagang suvenir ini ke sentra suvenir yang sekarang ini ditempati.

Total kios di sentra ini ada sekitar 200 unit kios. Ukuran kios relatif sama, yakni sekitar 3x4 meter. Tidak ada pembatas khusus yang membatasi kios yang satu dengan kios sebelahnya. Hanya perbedaan produk yang dijual antara satu sama lain yang menjadi pembatas kios. "Harga sewanya sekitar Rp 30 juta per tahun," kata M. Yunus.

Mengambil margin tipis

Sentra suvenir di Pasar Wisata, Pasar Bawah, Pekanbaru, memang tak semewah sentra perdagangan yang menjamur di berbagai sudut kota besar seperti Jakarta. Sentra suvenir di sini cukup sederhana, namun tetap nyaman untuk disambangi pelancong.

Meskipun terlihat penuh sesak, letak deretan satu toko dengan toko sebelahnya sangat teratur. Salah seorang pedagang suvenir di sentra ini adalah Aznul Mulyadi, pemilik usaha suvenir berbendera Sera U&Me. Sejak tahun 2007, selain membuka kios, dia membuka sebuah konter dengan menempati ruang kosong di depan eskalator lantai dua. Beberapa produk hasil sablonan khas Riau tersusun rapi di etalase kaca setinggi dada orang dewasa. "Kami menjual mug, gantungan kunci, pin dan kaos yang semua disablon gambar bertema Riau," ujarnya.

Aznul menjual kaos sekitar Rp 35.000-Rp 45.000 per potong. Sedangkan mug dijual Rp 25.000. Lalu, gantungan kunci dan pin dibandrol mulai dari Rp 5.000-Rp 10.000 per satuan. Harga tersebut masih bisa dikurangi jika konsumen membeli dalam jumlah banyak. Biasanya, Aznul memberikan potongan harga sekitar 5% jika membeli grosiran untuk dijual kembali.

Kini, dia sudah memiliki sekitar empat kios dan dua konter suvenir sablonan Riau di Pasar Bawah. Dari satu kios, dia bisa meraup omzet sekitar Rp 60 juta per bulan. Sementara pendapatan dari konter sekitar Rp 40 juta. Semua desain sablonan suvenir yang dijual Aznul adalah hasil karyanya sendiri. Proses produksinya di Bandung, Jawa Barat. Sekali dua pekan dia memesan sekitar 1.000 unit produk suvenir. Semua produk asli buatan lokal. "Khususnya kami menjual kaos. Suvenir hanya pelengkap," imbuhnya.

Lain halnya dengan M. Yunus. Ia malah lebih banyak menjual makanan ringan impor daripada makanan lokal Riau. Pasalnya, pengunjung hanya mencari camilan lokal yang benar-benar khas Riau, seperti lempo durian. "Biskuit dan kacang-kacangan kebanyakan dari Malaysia dan Thailand," ujarnya.

Harga jual lempo durian yang dijual Yunus bervariasi, mulai Rp 10.000 hingga Rp 50.000 per bungkus. Harga camilan kacang-kacangan sekitar Rp 10.000-Rp 100.000 per bungkus. "Kami cuma ambil untung Rp 1.500 untuk setiap camilan," katanya.

Omzetnya sekitar Rp 20 juta per bulan. Saat ini, dia memiliki tujuh kios di sentra suvenir ini. Yunus memiliki lima langganan distributor di Pekanbaru, yang siap memasok beragam camilan dari berbagai negara ke kiosnya. Pedagang lain di sentra ini adalah Arman, penjual kain di Toko Jinewa Tekstil. Dia bilang, konsumen lebih banyak mencari baju kurung atau kain songket Malaysia.

Dalam sehari, dia mampu menjual 100 helai kain. Dengan penjualan sebanyak itu, Arman meraup omzet sekitar Rp 120 juta per bulan. "Marginnya sekitar Rp 10.000 per lembar," ungkapnya.

Musim Liburan Tiba, Omzet Bertambah

Sebagai sentra penjualan suvenir yang sudah kondang di seantero Riau, Pasar Wisata di Jalan Saleh Abbas, tidak pernah sepi pengunjung. Bahkan, pengunjung di sentra ini tak hanya datang dari daerah sekitar Riau. Tapi juga dari Bengkulu, Sumatera Barat, Jakarta dan beberapa daerah lain di Pulau Jawa.

Setiap hari, sentra suvenir Pasar Wisata buka sejak pukul delapan pagi hingga pukul enam sore. Status kepemilikan kios di sentra ini ada yang dipunyai sendiri dan sewa. Contohnya, satu kios dan empat konter milik Aznul Mulyadi, pemilik usaha suvenir Sera U&Me, semuanya dalam status sewa.

Dia menyewa satu konter dengan harga sewa Rp 1,3 juta per bulan. Sedangkan, harga sewa kios mencapai Rp 2 juta per bulan. Berbeda dengan M. Yunus, pedagang camilan di Toko Sabar, yang sudah memiliki kios sendiri. "Enam tahun lalu saya membeli kios seharga Rp 70 juta," katanya.

Kendati status kepemilikan kios berbeda, para perdagang suvenir di sentra ini tetap bersemangat menjalankan usahanya. Akhir pekan dan masa liburan sekolah adalah momen yang paling mereka tunggu-tunggu. Sebab, di masa inilah jumlah pengunjung membludak. Dus, pendapatan mereka pun otomatis turut meningkat.

M. Yunus menuturkan, jika di bulan biasa rata-rata omzet tokonya sekitar Rp 20 juta per bulan, maka di akhir pekan dan liburan sekolah bisa melonjak 50% menjadi Rp 30 juta per bulan. "Bahkan, ketika jelang Lebaran, omzet saya bisa naik lebih dari 100%," katanya.

Aznul juga meraup berkah di musim ramai pengunjung itu. Penjualan kaos sablonan bertema Riau naik berkali-kali lipat di musim libur. Jika biasanya dia hanya mampu menjual sekitar 1.000 lembar kaos per bulan, maka di saat liburan sekolah dia bisa menjual 3.000 kaos.

Omzet Asnul akan semakin besar jika di sekitar Pasar Wisata tengah berlangsung acara khusus yang digelar pemerintah daerah atau organisasi politik. Contohnya, acara Musyawarah Nasional yang digelar salah satu partai politik di Pekanbaru awal Juli lalu. Acara itu membawa berkah bagi para pedagang suvenir di sentra ini. Omzet Aznul misalnya, bisa sampai Rp 200 juta untuk satu kios.

Pendapatan para pedagang di sentra ini tidak hanya berasal dari penjualan ritel. Suvenir kaos sablonan bertema Riau milik Azrul, misalnya, juga dapat diperoleh di salah satu kios di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II. "Penjualan suvenir di bandara harganya tentu lebih mahal dibandingkan di sentra," katanya.

Sementara M.Yunus memiliki beberapa pelanggan di luar kota. Setiap dua atau tiga bulan sekali, dia mengirimkan sekitar 15 bungkus teh tarik ke Bandung. Belum lama ini ia mendapat pelanggan baru untuk mengirimkan jelly ke Sumatera Barat.

Yunus bilang, mendapatkan pelanggan setia tidak mudah. Sebelum menjadi pelanggan setia, si konsumen tadi adalah pembeli oleh-oleh di kiosnya. "Jadi, pelayanan yang maksimal adalah kunci untuk mendapatkan pelanggan setia," imbuhnya.

Sekadar saran, agar bisa maksimal memilih produk berkualitas baik, jangan datang terlalu sore ke sentra ini. Sebab, jika sinar matahari sudah redup, akan mempengaruhi penilaian dalam memilih produk yang bagus.

Sementara itu, pengerajin kecil dan menegah kota Pekanbaru memiliki ragam hasil kerajinan dan souvenir. Hasil kerajinan industri kecil dan rumahan itu berupa kain songket khas melayu, makanan melayu, souvenir, rotan dan berbagai kerajinan lainnya.Guna menampung hasil kerajinan yang unik tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru sekitar tiga tahun silam sudah mendirikan sebuah galeri pengrajin kecil yang diberi nama Pekanbaru Malay.

Pekanbaru Malay yang berlokasi di Jl Sudirman Pekanbaru itu kini sudah menyediakan beraneka hasil kerajinan dan souvenir. Mulai dari kerajinan khas melayu seperti kain songket, kain tenunan, rotan, batik Riau, kue lempuk, madu, dan berbagai oleh-oleh khas Riau lainnya. Ditempat ini para pengrajin bebas menjajakan hasil kerajinannya tanpa di pungut biaya oleh Disperindag Kota. Kurangnya promosi dan sosialisasi menjadikan tempat ini sepi dari pengunjung. Padahal tempat ini mulai dikenal oleh para tamu yang berasal dari luar kota Pekanbaru. (fn/knt/zdt) www.suaramedia.com

Sumber : http://www.suaramedia.com/ekonomi-bisnis/usaha-kecil-dan-menengah/25835-bisnis-souvenir-khas-melayu-beromzet-puluhan-juta.html

Tags

Aksesori Blog (3) Analisa Bisnis (4) Bisnis Hobi (10) Bisnis Jasa (7) Bisnis Kerajinan (12) Bisnis Kosmetik (1) Bisnis Makanan (13) Bisnis Money Game (1) Bisnis online (10) Bisnis Retail (6) Bisnis Rumahan (5) Bisnis Sampingan (7) Bisnis Sektor Agro (6) Bisnis sektor Ternak (1) Bisnis Souvenir (6) Bisnis Waralaba (6) Cara Sukses Bisnis (6) Character building (9) Definisi Pemasaran (3) Domain and Hosting (6) Efektivitas Pemasaran (4) Entrepreneurship (9) Etika Bisnis (6) Etos Kerja (9) Ide Bisnis (4) Inspirasi Bisnis (5) Internet Marketing (8) Jiwa Wirausaha (10) Kebutuhan Manusia (4) Kegagalan Usaha (4) Kepemimpinan (9) Kesalahan Pemasaran (4) Kiat Bisnis (2) Kiat Pemasaran (4) Kiat sukses (8) Kiat sukses Wirausaha (5) Kisah Sukses Wirausaha (8) Komunikasi Pemasaran (5) Konsep Pemasaran (5) Kreativitas Bisnis (4) Kunci Sukses Bisnis (6) Manajemen Bisnis (7) Manajemen Kepemimpinan (1) Manajemen Keuangan (6) Manajemen Konflik (7) Manajemen Mutu (6) Manajemen Mutu DikTi (1) Manajemen Organisasi (6) Manajemen pemasaran (6) Manajemen Pengawasan (7) Manajemen Risiko (6) Manajemen SDM (7) Manajemen Strategi (4) Media Pemasaran (5) Model Bisnis (6) Monetizing Site (8) Motivasi Bisnis (6) Motivasi Diri (1) Panduan blog (6) Panduan Wirausaha (1) Peluang Bisnis (3) Peluang Usaha (7) Peluang Usaha Agro (4) Peluang Usaha Hobi (5) Peluang Usaha Jasa (5) Peluang Usaha Kerajinan (4) Peluang Usaha Kuliner (8) Peluang Usaha Salon (3) Percaya diri (9) Perencanaan Bisnis (9) Perencanaan Pemasaran (8) Perilaku Konsumen (5) Persaingan Bisnis (4) Produktivitas Kerja (5) Rahasia Sukses (4) Ranking Blog (6) Risiko Bisnis (5) Sistem Pemasaran (4) Strategi Bisnis (9) Strategi Pemasaran (12) Studi Kelayakan Bisnis (4) Tingkatkan produktivitas (5) Tips Bisnis (11) Tips Memulai Wirausaha (5) Tips Pemasaran (5)