Latest News

Showing posts with label Motivasi Bisnis. Show all posts
Showing posts with label Motivasi Bisnis. Show all posts

Thursday, March 8, 2012

Menjadikan Persaingan sebagai Motivasi Bisnis

Hampir dalam segala hal, selalu ada persaingan. Bahkan banyak pula yang beranggapan, jika tidak ada persaingan maka hal tersebut dianggap kurang menarik. Begitu juga dengan persaingan di bidang bisnis, akan ada persaingan bisnis baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Adanya persaingan bisnis memang sangatlah wajar, namun sebaiknya jangan terlena dan melemah jika menghadapi persaingan bisnis yang bermunculan. Coba amati berbagai produk yang beredar di pasaran, semakin hari produk yang ditawarkan semakin kreatif dan inovatif seiring dengan persaingan pasar yang semakin ketat. Hal ini menunjukan bahwa tidak selamanya persaingan bisnis menjatuhkan lawannya, tetapi malah mampu memotivasi sebuah bisnis untuk berkembang dengan cepat.

Agar bisnis yang Anda jalankan tidak melemah ketika menghadapi persaingan, berikut kami berikan tips sukses menjadikan persaingan sebagai motivasi bisnis bagi Anda :

* Nikmatilah adanya persaingan bisnis
Nikmatilah persaingan bisnis yang menghampiri Anda. Karena dengan menikmatinya Anda dapat berpikir mengenai ide � ide baru yang kreatif dan inovatif untuk menghadapi persaingan tersebut.

* Jangan anggap persaingan sebagai beban
Jangan anggap persaingan sebagai beban, karena hanya akan melemahkan mental diri Anda. Sehingga tak jarang sebuah bisnis bisa hancur karena pemiliknya hanya meratapi persaingan yang semakin ketat, tanpa memikirkan inovasi baru untuk menghadapinya.

* Jadikan persaingan sebagai motivasi bisnis
Jadikan persaingan sebagai motivasi bisnis Anda, dengan begitu Anda lebih semangat untuk mengembangkan bisnis. Jadi perkembangan bisnis bisa lebih cepat, dan tidak hanya bertahan dalam satu kondisi tertentu tanpa adanya kemajuan apapun.

* Jadikan persaingan sebagai alat untuk evaluasi
Dengan adanya persaingan bisnis, Anda juga bisa mengevaluasi sejauh mana kualitas produk yang Anda ciptakan mampu bersaing dengan produk perusahaan lain. Selain itu Anda juga bisa menilai kelebihan produk pesaing, sehingga Anda dapat merencanakan inovasi produk yang lebih baik dari produk pesaing.

* Teruslah berusaha berinovasi
Teruslah belajar dan mencoba sesuatu yang baru, jangan pernah merasa takut gagal. Karena semakin sering mencoba inovasi baru, maka para pesaing semakin kesulitan untuk meniru produk Anda. Selain itu dengan perkembangan produk, bisnis Anda tidak tertinggal oleh bisnis para pesaing.

* Jadikan para pesaing sebagai mitra bisnis
Dan yang terpenting adalah jangan pernah menganggap para pesaing sebagai musuh kita. Bila perlu adakan sebuah pertemuan para pengusaha di bidang yang sama, untuk berdiskusi, bertukar informasi dan mengatasi masalah bisnis bersama � sama. Ini perlu diperhatikan untuk menghindari adanya kecurangan atau penggunaan cara kotor dalam memenangkan persaingan pasar.

Ini membuktikan bahwa hadirnya persaingan bisnis bukan hanya memberikan kerugian, namun juga bisa memberikan keuntungan bila Anda dapat menyikapinya dengan positif. Semoga informasi ini dapat meningkatkan motivasi bisnis Anda dalam menghadapi persaingan yang semakin meningkat. Salam sukses.

http://bisnisukm.com/menjadikan-persaingan-sebagai-motivasi-bisnis.html

Sunday, January 22, 2012

Sukes Menjadi Pengusaha Berawal Dari Mimpi

Banyak orang mengatakan bahwa mimpi merupakan awal dari kesuksesan seseorang. Termasuk juga menjadi pengusaha yang sukses. Menjadi pengusaha yang sukses selalu diawali dari mimpi dan obsesi yang kuat. Namun tentunya tidak berhenti pada mimpi belaka, harus diikuti dengan segera memulai mewujudkannya. Karena itu untuk menjadi pengusaha yang sukses mulailah dari mimpi dan jangan takut bermimpi.

Adalah Pipie Soeyoto yang memberikan nasehat tersebut, pemilik PT Huda Rachma Grupindo (HRG) yang bergerak pada bidang pembuatan tas dan delivery di daerah Serpong. Saat ini usahanya telah berkembang dengan pesat dengan karyawan yang berjumlah ribuan orang. Bisnisnya sudah merambah ke Surabaya dan Malang di Jawa Timur, Solo di Jawa Tengah, hingga Daerah Istimewa Yogyakarta. Omzet per bulan dari usahanya pun tidak main-main, bisa mencapai miliaran rupiah.

Pada mulanya, Pipie sama sekali tak pernah memikirkan untuk menjadi pengusaha seperti itu. Selepas kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Jawa Tengah, Pipie memilih mencari pekerjaan dengan melamar berbagai perusahaan. Enam bulan lamanya Pipie menanti pekerjaan, tapi semuanya nihil.

Karena bosan menunggu panggilan kerja yang tak kunjung tiba, ia nekat membuka usaha. Untunglah niatnya itu didukung penuh oleh orang-orang terdekat termasuk keluarganya. Dari garasi rumahnya, Pipie kemudian mulai melayani pembuatan tas. Modalnya hanya dua unit mesin jahit, karyawannya pun baru tiga orang.

Karena usahanya mulai besar, Pipie mencoba mulai menjajal jenis usaha lain. Ia juga melayani pemasokan tas untuk delivery service. Pipie juga menyanggupi penyediaan tenaga dan motor untuk pengantaran. Tenaga outsource dari perusahaan Pipie itu telah dimanfaatkan oleh sejumlah restoran siap saji di beberapa kota, seperti McDonalds, Solaria, dan Burger King.

Merasa peruntungannya ada pada pembuatan tas dan delivery service, Pipie enggan melirik bisnis lain. Kini sehari-hari ia sibuk di kantornya yang juga berfungsi sebagai pabrik. Kantor ini baru didirikannya pada 2002 atau sepuluh tahun sejak ia merintis usaha

Sukses menjadi pengusaha diawali dari mimpi dan segera merealisasikan mimpi itu. Selain itu fokus pada usaha yang ditekuni turut mendukung kesuksesan menjadi pengusaha. Jadi jangan berhenti bermimpi.(Galeriukm).

Sumber:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/03/21/1431103/Jadi.Pengusaha.Bukan.Mimpi

Tuesday, January 3, 2012

Sukses Usaha Di Sektor Agrobisnis Walau Dalam Keterbatasan

Keterbatasan fisik terkadang membuat orang berhenti berkreasi dan beraktifitas produktif. Namun tidak demikian halnya dengan Triyono, lelaki 29 tahun dari Sukoharjo ini justru sukses usaha di sektor Agrobisnis karena keterbatasan fisiknya. Keterbatasan fisiknya sudah pasti menjadi salah satu alasan orang untuk menolaknya ketika melamar pekerjaan di suatu perusahaan. Hal inilah yang mendorong Triyono untuk membuka usaha sendiri di bidang agrobisnis. Selain itu prinsip yang dianutnya: sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain turut memperkuat semangat untuk membuka usaha sendiri.

Pilihan bisnisnya jatuh pada usaha Agrobisnis, selain karena latar belakang pendidikannya adalah jurusan Pertanian dan Peternakan Universitas Negeri Sebelas Maret, ia menganggap usaha di sektor Agrobisnis memiliki peluang yang cukup besar. Dengan bermodalkan Rp 5 juta, ia memulai usaha bebek potong. Ia membeli 500 bebek untuk dia kembang biakkan dan dibesarkan di lahan pekarangan rumah keluarganya.

Ia benar-benar menerapkan ilmu peternakan yang diperoleh di bangku kuliah. Hasilnya tokcer. Banyak pesanan mampir karena kualitas bebek peternakan Tri terbilang unggul. Bebek hasil ternaknya bukan hanya sehat, tetapi juga memiliki berat proposional. Ini yang membuat harga �si kwek-kwek� selalu bagus.

Pelan tapi pasti, selama setahun Tri mampu mengumpulkan modal dari usaha bebek potongnya. Tri memakai tambahan dana itu sebagai usaha jual beli sapi menjelang Idul Adha.

Usaha Agrobisnisnya semakin berkembang, awal 2007 ia memberanikan diri memulai usaha jual beli hewan kurban. Ia mengenang, saat itu menjadi tahun terberat baginya. Selain harus mempersiapkan ujian skripsi, ia juga baru merintis usaha agrobisnis.

Walhasil, saat pagi hingga siang hari ia harus berkutat dengan kuliah. Setelah itu Tri mencurahkan waktunya membeli dan menjual sapi untuk pasokan hari raya kurban.

Seorang diri, ia memasok hewan-hewan tersebut ke beberapa daerah di sekitar Sukoharjo. Masuk keluar pasar setiap hari sudah menjadi kegiatan rutin. �Saya harus berjalan jauh dengan menggunakan kruk, mencari dan membeli sapi yang berkualitas kemudian mengantar sapi-sapi tersebut ke tempat pesanan,� kenang Tri. Tapi, dia pantang menyerah meski beberapa orang kerap menolak bekerja sama dengannya.

Segala usahanya tak sia-sia. Tri lulus dengan indeks prestasi kumulatif 3,2, dan juga meraih untung dari hasil penjualan sapi kurban. Ia memutar kembali keuntungan itu sebagai modal mengembangkan usaha agrobisnis dengan membeli sapi dan ayam.

Menyadari peluang usaha dari agrobisnis cukup besar karena menyangkut kebutuhan primer banyak orang, dengan bermodalkan Rp 20 juta, Tri pun mantap membangun usaha secara serius pada tahun 2008.

Dengan mengibarkan bendera CV Tri Agri Aurum Multifarm, Tri berbisnis peternakan terpadu sapi potong, ayam potong, dan pupuk organik. Meski tak memiliki latar belakang berbisnis, Tri mampu meraih pasar dengan cepat.

Bekal kuliah menjadi nilai plus mengembangbiakkan ternak. Alhasil, pada 2008 dia mampu meraih omzet Rp 50 juta per bulan. Dia juga berhasil membuka lapangan kerja baru di desanya.

Meski tak keluar sebagai pemenang Wirausahawan Mandiri 2010, Triyono tak kecewa. Maklum, sejatinya, melalui ajang bertaraf nasional ini, ia ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa peternakan sangat layak menjadi pilihan anak muda dalam berusaha. Asalkan, dikelola dengan manajemen yang baik.

Bagi Triyono, persoalan menang atau kalah bukanlah tujuannya mengikuti ajang Wirausahawan Mandiri 2010. Ada gol lain yang hendak dituju. Yakni, mengenalkan CV Tri Agri Aurum Multifarm ke seluruh Indonesia.

Tak hanya itu, Triyono juga ingin menunjukkan ke semua orang bahwa agrobisnis bukan hanya usaha yang cocok untuk orang tua, tetapi juga dapat dikelola oleh anak muda seperti dirinya. �Saya ingin usaha agrobisnis yang dikelola anak muda menjadi tren,� ungkap Triyono.

Sejak mengembangkan usaha agrobisnis dengan bendera Tri Agri tiga tahun lalu, omzet Triyono terus menanjak setiap tahun. Jika pada 2008, penghasilannya baru sebesar Rp 500 juta. Pada 2010 lalu pendapatannya melonjak enam kali lipat menjadi Rp 3 miliar.

Kualitas ternak-ternak milik Triyono yang dibudidayakan di peternakan seluas 1 hektar tersebut terbilang unggul ketimbang ternak milik pelaku usaha lain. Meski begitu, bukan berarti Triyono boros dalam membudidayakan semua hewan ternaknya, justru sebaliknya. Tapi, �Bukan berarti saya irit memberi makanan ternak, tapi saya memberi makanan ternak secukupnya,� ujar pria 29 tahun ini.

Hewan ternak yang diberi makan sesuai dengan asupannya dan tepat waktu lebih sehat dibandingkan dengan hewan ternak yang terus-terusan diberi makan. �Kami selalu memberi pakan tanpa campuran bahan kimia, hanya yang ada di lahan kamilah yang dimakan ternak, misalnya, rumput hijau,� kata Triyono.

Cara ini tentu saja dapat menekan biaya operasional. Triyono juga memanfaatkan aneka bumbu dapur, seperti kunyit, jahe, dan lengkuas untuk mengobati ternak-ternaknya yang sakit akibat faktor perubahan cuaca. �Kalau ternak tak nafsu makan, tinggal diberi daun pepaya yang telah ditumbuk halus,� imbuh dia.

Memanfaatkan pakan yang bersumber langsung dari alam tanpa campuran bahan kimia, Triyono mengatakan, juga akan menghasilkan sapi, ayam, dan bebek yang sehat dan bebas dari penyakit. Jadi, manajemen pakan, menurut Triyono, adalah 70 persen kunci dari keberhasilannya.

Namun, pola peternakan yang layak ditiru dari Triyono tak cuma sekadar soal memelihara, membesarkan, dan menjual hewan ternak, tetapi juga mengenai pengolahan limbah ternak.

Triyono�yang kerap memberikan penyuluhan kepada mahasiswa dari pelbagai perguruan tinggi, seperti Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan Universitas Sebelas Maret Surakarta�memanfaatkan kotoran hewan ternaknya menjadi pupuk kompos, kemudian dijual ke pasar seharga Rp 350 per kilogram.

Dalam sebulan, Triyono dapat mengolah 15 ton kotoran ternak yang disulap menjadi pupuk. Pria yang sempat mengenyam pendidikan di sekolah luar biasa (SLB) selama setahun saat usia delapan tahun ini mengatakan, ide mengolah limbah peternakan muncul ketika ia melihat kotoran ternak yang makin menggunung di sekitar lahan peternakannya.

Untuk menjadi pupuk, Triyono mencampur kotoran ternak dengan tanah dan serbuk jerami. Pengerjaannya secara manual. Setelah semua bahan tercampur secara merata, kemudian dibungkus dengan plastik dan siap dijual ke pasar.

Meski usaha agrobisnis seperti peternakan telah mengantarkan sebagian orang bergelimang harta, toh sektor ini belum menjadi pilihan kalangan anak muda. Selain masih dinilai terlalu kolot dan hanya cocok untuk orang tua dan masyarakat pedesaan, agribisnis khususnya peternakan dianggap tidak bergengsi.

Apalagi, Triyono mengatakan, memulai usaha di bidang agrobisnis harus memiliki modal yang besar. Inilah yang membuat para peternak lebih terlihat sebagai pemasok yang hanya mengejar keuntungan semata.

Padahal, menurut Triyono, kalau usaha ini dikelola dengan baik, niscaya beternak bisa setara dengan usaha-usaha bergengsi lainnya, seperti kuliner, industri kreatif, atau jasa.(Galeriukm).

Sumber:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/01/25/11355699/Triyono.Juragan.Agribisnis.Beromzet.Miliaran

Monday, December 12, 2011

�Tukang Jahit� ala Tensia

Pernah suatu kali saya diajak seorang peserta �Entrepreneur University� ke Jakarta. Tujuannya kita ingin melihat bagaimana perusahaan Tensia Manufacturing yang terletak di kawasan Cibubur, Jakarta, dalam menjalankan bisnisnya.

Apa yang saya lihat sungguh di luar dugaan. Bukan karena yang saya lihat perusahaan yang cukup besar, tapi yang membuat saya kagum adalah kegiatan bisnisnya, yaitu membuatkan produk consumer good atau home care bermacam-macam merek. Perusahaan itu menjalankan bisnisnya dengan membuatkan produk atau barang-barang kebutuhan rumah tangga, seperti: shampoo, pembersih lantai, pembasmi serangga, parfum, sabun mandi, dan lain-lain. Mereknya pun berbagai macam, ada merek impor, ada pula yang lokal, yang iklannya sering kita jumpai di media massa.

Saya jadi tahu, ternyata perusahaan ini bekerja seperti layaknya �tukang jahit�. Di mana perusahaan lain bisa meminta Tensia untuk membuatkan produk yang mereka inginkan. Member keuntungan, bahwa apabila kita ingin memasarkan suatu preduk tertentu, kita tidak mesti harus membuat sendiri, tapi dapat memesan melalui perusahaan semacam Tensia tersebut. Hanya saja, kita tidak semudah itu pesan padanya. Tentu saja, itu karena ada persyaratan, yaitu antara lain tidak boleh memalsu produk orang lain dan ada batas minimal order.

Menurut saya, sebagai seorang entrepreneur sebetulnya bisa membuka bisnis dengan cara �menjahitkan� seperti ala Tensia itu. Asal saja kita punya ide bisnis, saya kira ide bisnis apapun, misalnya kita ingin membuat produk tertentu maka kita tidak harus punya pabrik terlebih dahulu. Kita bisa �menjahitkan� pada perusahaan yang juga bergerak di bidang yang sama. Perusahaan tersebut memang hanya membuatkan produk yang kita pesan dan tidak ikut memasarkan supaya netral. Karena bisa saja dia membuat produk yang sama, tetapi merek berbeda, sehingga parsaingan itu terjadi di pasar. Kalu kita tak punya gudang pun perusahaan itu bisa menyiapkan gudngnya. Sedangkan distribusinya, dia juga bisa mencarikannya.

Saya pikir mereka cukup kreatif. Tensia menciptakan peluang bisnis yang kita garap. Artinya, tanpa kita punya pabrik sendiri, kita bisa pesan untuk dibuatkan produk tertentu, seperti yang kita inginkan. Setelah pasar berkembang, kita bisa buat sendiri. Sebab, tanpa punya pasar, tentu apapun jenis produk yang kita �jahitkan� kalau tidak laku, kita akan rugi.

Pendeknya, pasar dulu yang kita ciptakan, setelah pasar berkembang baru pabrik kita bangun. Dengan demikian, kita bisa saja memulai usaha sekalipun tak punya pabrik sendiri. Ide bisnislah yang menjadi sangat penting untuk kita miliki. Artinya, begitu ide bisnis muncul, kita �menjahitkan� pada pihak lain, dan setelah itu kita pasarkan. Anda berani mencoba?

Sumber : http://www.purdiechandra.net/apa-yang-kita-pelajari/2011/03/tukang-jahit%E2%80%9D-ala-tensia/#more-363

Friday, December 9, 2011

Optimis Dalam Meraih Sukses Bisnis

Memiliki optimisme yang tinggi tentunya menjadi salah satu modal utama bagi seorang pelaku usaha. Tanpa adanya optimisme dari setiap pengusaha, bisa dipastikan bila usaha tersebut tidak akan mampu bertahan lama menghadapi gempuran persaingan pasar dari para kompetitornya.

Dalam kondisi sesulit apapun, seorang pelaku usaha dituntut untuk bisa selalu optimis menjalankan usahanya. Hal ini penting, sebab dengan bersikap optimis secara tidak langsung akan mengantarkan mereka menjadi pribadi yang lebih tangguh, pantang menyerah, dan tentunya tetap semangat menghadapi segala rintangan. Tidak seperti orang-orang yang pesimis, dimana mereka cenderung mudah menyerah dengan hambatan yang ada dan lebih menggantungkan perkembangan bisnisnya kepada nasib.

Lalu, Apakah Anda sudah termasuk orang yang optimis?

Untuk meyakinkan Anda tentang pentingnya optimisme. Berikut adalah beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan dengan menumbuhkan sikap optimis dalam meraih sukses bisnis.

Pertama, memberikan semangat dan motivasi yang positif. Orang-orang yang optimis biasanya memiliki harapan serta impian yang cukup besar. Sehingga tidak heran bila mereka selalu bersemangat dalam melangkah dan memiliki sebuah motivasi yang positif untuk bisa meraih harapan serta tujuan yang lebih baik.

Kedua, berani menghadapi segala tantangan. Dalam menjalankan sebuah usaha, tak jarang kita menemukan tantangan serta hambatan yang sering muncul di tengah perjalanan menuju sukses. Namun dengan berbekal keyakinan serta sikap optimis yang dimiliki pelaku usaha, segala tantangan yang ada akan dihadapinya dengan tenang dan diselesaikan dengan cara yang terbaik.

Ketiga, memiliki fokus usaha yang jelas. Setelah menentukan visi dan misi perusahaan yang dijalankan, seorang pengusaha yang optimis akan selalu berusaha fokus dalam menyelesaikan pekerjaannya dan mewujudkan semua harapan yang telah mereka impikan.

Keempat, memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Pelaku usaha yang optimis biasanya lebih percaya diri dalam menjalankan tugas-tugasnya. Mereka yakin dengan kemampuan yang dimiliki dan berusaha mengoptimalkannnya untuk mencapai cita-cita yang mereka harapkan.

Kelima, lebih kreatif dan inovatif. Seorang pengusaha yang optimis selalu memiliki berbagai cara untuk mewujudkan segala impiannya. Mereka tak segan-segan menggunakan kreativitasnya untuk menciptakan ide baru dan berusaha mendapatkan hasil yang terbaik.

Dengan menjadi pribadi yang optimis, diharapkan bisa memotivasi kita semua untuk selalu berpikiran positif dan menyelesaikan segala hambatan dengan cara yang terbaik. Semoga informasi tips bisnis pada pekan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca dan memberikan motivasi baru bagi para pelaku usaha. Maju terus UKM Indonesia, dan salam sukses.

Sumber :
http://bisnisukm.com/optimis-dalam-meraih-sukses-bisnis.html

Wednesday, December 7, 2011

Percaya Diri Dalam Memulai Bisnis

Kepercayaan diri seseorang ternyata mempengaruhi kesuksesan yang mereka dapatkan. Bahkan banyak orang yang berendapat bahwa percaya diri menjadi salah satu modal utama untuk meraih sebuah kesuksesan. Tanpa adanya rasa percaya diri, seseorang cenderung takut untuk melangkah dan mudah menyerah dengan segala masalah yang mereka hadapi.

Begitu juga dalam menjalankan sebuah usaha, sikap percaya diri tentunya dibutuhkan para pelaku usaha untuk mewujudkan target kerja yang telah mereka tentukan. Dengan modal rasa percaya diri yang tinggi, seorang pelaku usaha berani menentukan target kerja yang rasional dan berani mengambil resiko besar untuk medapatkan keuntungan yang lebih menjanjikan. Tentunya Anda juga ingin menjadi pengusaha sukses yang percaya diri bukan?

Meskipun membangun kepercayaan diri memang tidak mudah, namun pada dasarnya ada beberapa langkah sederhana yang bisa Anda praktekan untuk meningkatkan rasa percaya diri Anda. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda coba.

Pertama, mulailah dengan bergaul di lingkungan yang cukup positif. Lingkungan dimana Anda berada memang memberikan pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan diri Anda. Tidaklah heran bila ada pepatah yang mengatakan bahwa sikap dan perilaku seseorang bisa terbentuk dari lingkungan yang mereka pilih. Ketika Anda banyak bergaul dengan orang-orang yang pesimis, mudah menyerah, dan cenderung minder, maka secara tidak langsung perilaku dan sikap Anda akan mengikuti lingkungan tersebut. Dan begitu juga sebaliknya, bila Anda berada di lingkungan positif yang mayoritas anggotanya memiliki kepercayaan diri cukup besar, selalu bersemangat, pantang menyerah dan selalu optimis dalam menghadapi segala tantangan, tentunya diri Anda juga akan terbangun menjadi pribadi tangguh dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

Kedua, persiapkan segala hal secara matang. Terkadang seorang pelaku usaha merasa minder dan pesimis dengan hasil kerja yang akan mereka raih, karena mereka tidak menyiapkan segalanya secara matang. Apabila mereka terbiasa melakukan persiapan dengan baik, maka kualitas produk maupun jasa yang dihasilkan tidak akan mengecewakan para pelanggan, sehingga sedikit demi sedikit kepercayaan diri pengusaha akan mulai tumbuh dan bisa berkembang baik apabila konsumen semakin senang dengan pelayanan yang mereka berikan.

Ketiga, tingkatkan motivasi diri dengan mengingat kesuksesan yang telah Anda raih. Ketika kepercayaan diri Anda mulai pudar, maka pompalah semangat Anda dengan mengingat kembali kesuksesan-kesuksesan yang telah dicapai oleh perusahaan Anda. Dengan begitu, semangat pelaku usaha bisa kembali membara dan semakin berusaha mewujudkan impian mereka yang tentunya lebih besar dari kesuksesan sebelumnya. Ingat, keberhasilan yang telah Anda raih adalah hasil kerja keras dari skill serta pengetahuan yang Anda miliki. Jadi, jangan minder dan memandang diri Anda rendah dengan kemampuan yang ada dalam diri Anda. Karena sebenarnya Andalah salah satu orang hebat yang berjasa bagi perkembangan bisnis Anda.

Dengan menumbuhkan kepercayaan diri dalam menjalankan sebuah usaha, tidak menutup kemungkinan bila bisnis Anda bisa berkembang semakin besar dan memberikan keuntungan yang menjanjikan setiap bulannya. Semoga tips percaya diri dalam menjalankan bisnis ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan menghilangkan keraguan dan ketakutan para pemula untuk segera memulai usaha. Selamat berkarya, jangan pernah lelah untuk berusaha, dan salam sukses.

Sumber : http://bisnisukm.com/percaya-diri-dalam-memulai-bisnis.html

Tags

Aksesori Blog (3) Analisa Bisnis (4) Bisnis Hobi (10) Bisnis Jasa (7) Bisnis Kerajinan (12) Bisnis Kosmetik (1) Bisnis Makanan (13) Bisnis Money Game (1) Bisnis online (10) Bisnis Retail (6) Bisnis Rumahan (5) Bisnis Sampingan (7) Bisnis Sektor Agro (6) Bisnis sektor Ternak (1) Bisnis Souvenir (6) Bisnis Waralaba (6) Cara Sukses Bisnis (6) Character building (9) Definisi Pemasaran (3) Domain and Hosting (6) Efektivitas Pemasaran (4) Entrepreneurship (9) Etika Bisnis (6) Etos Kerja (9) Ide Bisnis (4) Inspirasi Bisnis (5) Internet Marketing (8) Jiwa Wirausaha (10) Kebutuhan Manusia (4) Kegagalan Usaha (4) Kepemimpinan (9) Kesalahan Pemasaran (4) Kiat Bisnis (2) Kiat Pemasaran (4) Kiat sukses (8) Kiat sukses Wirausaha (5) Kisah Sukses Wirausaha (8) Komunikasi Pemasaran (5) Konsep Pemasaran (5) Kreativitas Bisnis (4) Kunci Sukses Bisnis (6) Manajemen Bisnis (7) Manajemen Kepemimpinan (1) Manajemen Keuangan (6) Manajemen Konflik (7) Manajemen Mutu (6) Manajemen Mutu DikTi (1) Manajemen Organisasi (6) Manajemen pemasaran (6) Manajemen Pengawasan (7) Manajemen Risiko (6) Manajemen SDM (7) Manajemen Strategi (4) Media Pemasaran (5) Model Bisnis (6) Monetizing Site (8) Motivasi Bisnis (6) Motivasi Diri (1) Panduan blog (6) Panduan Wirausaha (1) Peluang Bisnis (3) Peluang Usaha (7) Peluang Usaha Agro (4) Peluang Usaha Hobi (5) Peluang Usaha Jasa (5) Peluang Usaha Kerajinan (4) Peluang Usaha Kuliner (8) Peluang Usaha Salon (3) Percaya diri (9) Perencanaan Bisnis (9) Perencanaan Pemasaran (8) Perilaku Konsumen (5) Persaingan Bisnis (4) Produktivitas Kerja (5) Rahasia Sukses (4) Ranking Blog (6) Risiko Bisnis (5) Sistem Pemasaran (4) Strategi Bisnis (9) Strategi Pemasaran (12) Studi Kelayakan Bisnis (4) Tingkatkan produktivitas (5) Tips Bisnis (11) Tips Memulai Wirausaha (5) Tips Pemasaran (5)