Latest News

Showing posts with label Kesalahan Pemasaran. Show all posts
Showing posts with label Kesalahan Pemasaran. Show all posts

Monday, December 3, 2012

Kesalahan Marketing Yang Wajib Dihindari

Sebuah jalan untuk mencapai keberhasilan usaha adalah dengan tidak melakukan kesalahan marketing berikut ini :

1. Mencoba menjual semuanya ke setiap orang
Mencoba melakukan apa saja adalah bencana marketing. Untuk menjadi yang terbaik diperlukan komitmen dan fokus. Lakukan hal tersebut dan hal yang lainnya akan menyusul.

2. Harga berbasis biaya
Kebanyakan usaha kecil tidak memiliki penanganan akuntansi biaya yang memadai dan meraka meremehkan biaya mereka. Jika harga berbasis biaya, hasil akhirnya selalu produk dibawah harga. Daripada harga yang didapatkan dari nilai. Harga ini merefleksikan penghematan potensial, level kepuasan tertinggi, atau penggunaan maksimal dimana klien akan menerimanya dari pembelian dan menggunakan produk atau jasa tersebut.

3. Branding yang tidak konsisten
Kartu bisnis Anda berarti satu hal, website menyatakan hal lain, dan brosur memberikan keterangan lain. Branding adalah janji nilai yang memerlukan konsistensi. Berikan satu cerita saja.

4. Hanya percaya pada satu konsumen besar
Banyak perusahaan kecil yang menjadi tawanan konsumen besar. Saat konsumen menjauh, perusahaan runtuh. Seberapa besar yang terlalu besar? Saya sarankan tidak lebih besar dari 25% penjualan tahunan. Perhatikan konsumen penting ini, tapi fokus pada anggaran marketing untuk menemukan pelanggan baru. Lakukan sekarang.

5. Menjual produk dan fitur
Orang tidak membeli produk dan fitur. Mereka membeli solusi untuk masalah mereka. Ini bukan tentang Anda. Ini tentang mereka.

6. Tidak ada riset pasar
Banyak pengusaha sukses mengandalkan "nyali" mereka dan pengalaman untuk membuat keputusan strategis.Mungkin ini penunjuk arah yang baik, tapi luangkan waktu untuk memverifikasi asumsi Anda dengan riset pasar; terkadang insting Anda bisa salah.

7. Tidak memberi waktu untuk berhasil
Membangun brand dan menjual pada konsumen memerlukan waktu dan biaya. Tentukan tujuan konservatif dan pastikan Anda memiliki dana untuk mengenalkan produk baru; mungkin Anda beruntung, tapi biasanya sukses berat untuk dicapai.

8. Website yang buruk
Link yang mati, isi tidak aktual, dan desain web yang lama akan membuat pelanggan lari. Website harus di-refresh secara konstan, kaya akan konten dan Anda harus memelihara optimalisasi situs sebagai mesin pencari utama. Ini adalah syarat dalam melakukan bisnis secara virtual dalam bisnis saat ini .

9. Daftar konsumen yang sudah usang
Konsumen baru Anda ada di sistem akuntansi,daftar kartu ucapan, prospek Anda ada di data email dan mantan pelanggan ada di kabinet file. Daftar klien seharusnya diperlakukan seperti barang yang berharga. Simpan file ini dalam satu file yang selalu diupdate dan di back up.

10. Tidak mengupdate marketing plan
Marketing plan yang baik sekalipun harus tetap diupdate. Banyak hal yang berubah dengan cepat. Janji iklan internet akhirnya menjadi kenyataan.Yellow-page telah berakhir. Kita telah memasuki era personalisasi. Satu ukuran tidak bisa cocok untuk semuanya. Tinjau rencana anda tiap kwartal dan update tiap tahunnya. Seorang manajer pabrik pernah mengeluh ke saya, betapa tidak seimbangnya kebijakan perusahaan yang menyangkut investasi. Dia hanya mengajukan beberapa alat baru yang harganya di bawah Rp5 milar, namun dokumen yang harus dia lengkapi untuk justifikasi bisa digunakan sebagai bantal saking tebalnya.

Di sisi lain, investasi yang diajukan rekannya di bagian marketing, yang mencapai puluhan miliar rupiah, dokumen pendukungnya terkesan minimalis. Menurutnya, orang marketing sendiri kesulitan untuk mengukur tingkat keberhasilan investasi komunikasi. Apa betul demikian?

Mengukur keberhasilan komunikasi itu tidak bisa dilepaskan dari unsur riset pasar. Dan masalahnya, banyak perusahaan yang melihat riset sebagai biaya, bukan bagian dari investasi. Dalam perencanaan komunikasi yang baik, riset seharusnya sudah dianggarkan dan 'dikunci' sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah marketing communication plan.

Pada saat saya diminta bantuan untuk mengaudit atau mengkaji efektifitas dari kegiatan komunikasi perusahaan, yang saya tanyakan terlebih dahulu adalah ada tidaknya riset pasar ini. Karena proses communication audit yang holistik adalah sebuah integrasi antara review ke dalam perusahaan dan review ke luar, ke target pasarnya.

Ada beberapa temuan yang ingin saya bagi dalam tulisan ini dari hasil audit komunikasi brand, yang bisa menjadi bahan refleksi bagi perusahaan.

(bersambung)

Sumber : http://www.suaramedia.com

Saturday, May 12, 2012

5 Kesalahan Pemasaran yang Sering Dilakukan Usaha Kecil

Pengusaha kecil dalam melakukan pemasaran sering mengalami masalah. Hal ini karena mereka melakukan sebuah kesalahan yang seharusnya mereka benahi. Berikut 5 Kesalahan pemasaran yang sering dilakukan usaha kecil:

1. Kesalahan pertama adalah usaha kecil jarang menggunakan manajemen pemasaran. Manajemen pemasaran yang kacau, pengusaha kecil jarang sekali menggunakan manajemen yang tepat dalam memasarkan produk yang telah diproduksinya. Pengusaha kecil ini lebih banyak memperhatikan kualitas produk namun jarang yang menggunakan manajemen pemasaran yang tepat.

2. Kesalahan pemasaran yang kedua adalah mereka memasarkan produknya tidak menggunakan strategi pemasaran. Pengusaha kecil memasarkan produknya hanya dengan mengenalkannya dan menjualnya tanpa menggunakan strategi pemasaran yang tepat. Mereka langsung menjualnya pada konsumen ataupun menitipkannya pada toko-toko yang mereka kenal saja.

3. Kesalahan yang ketiga adalah Pengusaha kecil jarang memperhatikan tampilan produk. Pemasaran produk tidak menggunakan kemasan yang dapat menarik konsumen. Pemasaran dilakukan pada daerah�daerah tertentu saja. Pengusaha kecil dapat melakukan sedikit perubahan pada kemasan produknya sehingga memiliki kemasan yang menarik. Dengan kemasan yang menarik dapat meningkatkan daya tarik sehingga konsumen memilih produknya.

4. Kesalahan yang keempat adalah Pengusaha kecil tidak memiliki catatan pemasaran. Pengusaha kecil membutuhkan catatan administrasi agar mereka lebih dapat memperkenalkan produk mereka ke masyarakat luas. Dengan menggunakan jurnal tentang pemasaran maka mereka dapat menentukan strategi pemasaran selanjutnya.

5. Kesalahan yang terakhir adalah mereka takut untuk melakukan promosi atau pengenalan produk mereka. Mereka terlalu banyak mempertimbangkan promosi yang mereka sampaikan kepada masyarakat berhasil atau tidak. Ketakutan ini yang harus ditekan sedalam-dalamnya sehingga mereka memiliki keberanian untuk membuat sebuah inovasi baru dalam pemasaran produk mereka.

Sumber : http://iuang.com/

Sunday, April 15, 2012

Tujuh Kesalahan Pemasaran Yang Harus Dihindari

Anda merasa sudah melakukan aktivitas pemasaran dengan optimal, namun hasilnya belum ada juga? Mungkin saja Anda mengalami salah satu dari tujuh dosa terbesar dalam pemasaran berikut. Ini adalah daftar kesalahan-kesalahan utama yang seringkali dialami dan yang perlu dihindari:

1. Mengharapkan Pelanggan Datang Sendiri
Pemikiran salah yang seringkali dimiliki oleh pemasar adalah dengan menyediakan produk dan jasa yang berkualitas, maka pelanggan akan datang dengan sendirinya. Hal ini tidak akan terjadi, kecuali jika brand Anda memang sudah terkenal dan punya pelanggan yang memang sudah lama loyal. Meskipun toko Anda terletak di lokasi yang strategis, tampilan toko menarik, punya produk berkualitas dan layanan yang spektakuler, namun pelanggan tidak akan datang selama Anda tidak melakukan pemasaran.

Produk-produk baru selalu membanjiri pasar, menghadirkan banyak pilihan kepada konsumen. Jika Anda tidak melakukan pemasaran, maka awareness konsumen terhadap produk Anda akan semakin pudar dimakan waktu, kalah dengan awareness terhadap produk pesaing. Ciptakan value proposition unik bagi target pasar Anda.

2. Tidak Punya Target Pasar Spesifik
Kesalahan kedua yakni Anda meyakini bahwa produk dan jasa Anda cocok untuk semua orang. Sehingga, dalam aktivitas pemasaran Anda tidak menyasar ke target pasar tertentu. Sesungguhnya, perusahaan tidak menyasar target pasar tertentu karena takut kehilangan segmen pasar yang potensial. Namun, akibatnya justru pasar malah tidak menangkap value dari produk/layanan tertentu baginya.

Meskipun Anda berusaha untuk menjaring banyak segmen pasar, namun fokuslah pada target pasar utama Anda. Siapkan value proposition unik bagi tiap segmen pasar yang potensial, sehingga mereka juga melihat bahwa produk Anda juga memberikan value.

3. Meniru Pemasaran Pesaing
Kesalahan ketiga yakni pemasar seringkali terjebak untuk mengikuti strategi pemasaran pesaing. Pesaing melancarkan strategi pemasaran, yang kemudian sukses besar, sehingga pemasar tergoda untuk melakukan hal yang sama. Padahal, mungkin pesaing Anda lebih besar, sehingga jika Anda bersaing langsung dengannya, maka peluang Anda menang kecil.

Jangan mengikuti strategi pemasaran sukses dari pesaing begitu saja. Misalnya pesaing mengajak untuk perang harga, biarkan saja. Sebaiknya Anda lebih berfokus pada value, bukan hanya harga. Berikan value terbaik untuk konsumen, dengan menyediakan kebutuhan dan keinginan mereka yang belum terpenuhi. Lakukan diferensiasi, dan berikan alas an-alasan bagi pelanggan untuk memilih produk Anda dibandingkan pesaing.

4. Riset dan Pengujian yang Kurang
Kesalahan keempat adalah riset dan pengujian yang tidak memadai sebelum dilakukannya aktivitas pemasaran. Pemasaran sudah dilaksanakan, namun ternyata hasil tidak sesuai dengan ekspektasi. Sebelum menjalankan aktivitas pemasaran, sebelumnya harus dilakukan riset serta pengujian. Caritahu apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan pelanggan. Lakukan due diligence terlebih dahulu sebelum Anda mengambil keputusan terkait dengan pemasaran, baik itu harga, penawaran, kemasan, promo, dan lainnya. Dapatkan feedback dari para pelanggan Anda sebelumnya.

5. Menganggap Pemasaran Sebagai Beban
Kesalahan yang juga fatal adalah perusahaan seringkali memandang pemasaran sebagai beban, bukannya investasi. Akibatnya, perusahaan tidak mengalokasikan sumber daya yang cukup ke bidang pemasaran. Pemasaran tidak menjadi bagian penting dari strategi bisnis. Sehingga, akibatnya uang yang masuk ke perusahaan juga kurang.

Sementara itu, pemasaran berbeda, karena justru menarik uang masuk ke perusahaan, tidak hanya sekedar menghabiskan anggaran. Oleh karena itu, sudah seharusnya perusahaan mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk pemasaran, sehingga aktivitas pemasaran dapat dilakukan dengan optimal dan memberi kontribusi pendapatan kepada perusahaan.

6. Tidak Tahu Acquisition Cost Pelanggan
Kesalahan yang juga sering terjadi adalah manajemen tidak mengetahui betul berapa biaya untuk mengakuisisi seorang pelanggan. Sehingga, tidak ada pula statistic yang mengukur customer lifetime value. Padahal, informasi ini penting untuk mengambil keputusan pemasaran. Dengan mengetahui biaya akuisisi pelanggan dan customer lifetime value, maka Anda akan tahu seberapa banyak Anda harus berinvestasi di pemasaran.

Seringkali perusahaan berinvestasi lebih besar dibandingkan dengan customer lifetime value, sehingga mengakibatkan kondisi finansial memburuk. Jadi, sebelum melakukan aktivitas pemasaran, ketahui terlebih dulu customer lifetime value dari pelanggan.

7. Hanya Fokus Pada Akuisisi Pelanggan, Bukan Mempertahankan
Anda harus memahami bahwa bisnis Anda bisa berjalan baik saat ini sebagian berasal dari pelanggan lama, dan sebagian kecil dari pelanggan baru. Kesalahan yang sering terjadi adalah pemasar hanya berfokus untuk mengakuisisi pelanggan baru, dan melupakan pelanggan lama. Hubungan yang sudah terjalin dengan pelanggan lama tidak dibina dengan baik, sebaliknya malah mengejar pelanggan baru. Pelanggan lama hilang, sementara biaya akuisisi pelanggan baru lebih tinggi, akibatnya tentu kurang baik secara finansial.
Rinella Putri/RP/mgf.

Sumber: http://managementfile.com

Kesalahan Marketing Yang Perlu Dihindari

Memasarkan sebuah produk merupakan aktivitas yang bisa jadi cukup kompleks. Tidak hanya masalah mendeskripsikan produk secara baik tetapi juga melibatkan banyak hal, seperti situasi calon pembeli, pembawaan seorang petugas marketing dan banyak hal lain. Menawarkan produk kepada orang lain memerlukan identifikasi akan kebutuhan dan keinginan dari pembeli, baru ditawarkan produk yang sesuai. Marketer harus memiliki keterampilan tersebut jika ingin menguasai pasar.

Strategi marketing yang baik perlu mengantisipasi kesalahan-kesalahan marketing yang sering terjadi. Ibarat dokter memberikan resep obat, hendaknya sesuai dengan penyakit yang diderita, berdasarkan analisa-analisa medis. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh marketer agar terhindar dari kesalahan-kesalahan marketing.

1. TIMING.
Kapan waktu yang ideal/tepat bagi konsumen untuk dihubungi dan dikunjungi, harus akurat dikuasai oleh seorang marketer jika tidak maka semua kesempatan akan sirna dengan sia-sia.

2. HEADLINE.
Setiap promosi, headline-nya harus tepat, singkat, jelas, to the point dan juga eye catching agar konsumen tidak ragu � ragu untuk mengambil keputusan membeli produk yang dipasarkan. Jika kondisi ini tidak dimiliki maka kegagalan yang akan diraih walaupun produknya menarik, ekonomis dan dibutuhkan.

3. DISCOUNT/BONUS.
Momentum pemberian discount/bonus harus tepat waktu dan sasaran. Umumnya, pemberian discount/bonus dilakukan karena omset menurun atau kompetitor (pesaing) sedang melakukan strategi pemberian discount/bonus. Tanpa adanya perencanaan dan alasan yang tepat, pemberian discount/bonus selain tidak akan meningkatkan omset, bisa saja merusak image produk (timbul kesan konsumen bahwa kualitas produk adalah under value).

4. GOOD LIST.
Buat klasifikasi dan spesifikasi data konsumen. Jangan perlakukan atau melayani semua konsumen dengan cara yang sama. Contoh kasus, sebagai berikut. Untuk konsumen sangat potensial, maka sudah sepantasnya diperlakukan dengan status VVIP: Very Very Important Person dan begitu juga selanjutnya. Jika kondisi ini tidak dimiliki maka semua peluang/kesempatan akan segera lenyap alias gagal.

5. COMMUNICATION.
Komunikasi kepada konsumen harus senantiasa On Line dan apapun yang berhubungan dengan perkembangan produk, harus benar-benar diketahui oleh konsumen. Misalnya, mengenai kenaikan harga, adanya special discount/bonus, launching produk baru, perubahan kemasan produk, dll.

6. TARGET.
Sasaran konsumen yang akan dicapai, harus jelas, akurat realiable. Setiap konsumen, tidak bisa diperlakukan dengan cara yang sama. Oleh karena itu, segmentasi konsumen berdasarkan tingkat edukasi, status sosial, dan lain sebagai juga harus dimiliki serta diketahui dengan pasti.

7. LONG TERM.
Seorang marketer harus menyadari bahwa bisnis yang sukses adalah bisnis yang sifatnya long term. Oleh karena itu, unsur trust harus benar-benar dipertahankan. Jangan sekali-kali membuat konsumen merasa �diakalin�, baik mengenai harga, bonus, discount ataupun yang lainnya. Kejujuran memegang peranan yang sangat penting untuk meraih simpati dan kepercayaan konsumen.

Karena kesalahan kecil pada marketing akan berimbas banyak terhadap produk yang dijual, maka menghindari beberapa kesalahan lebih baik. Memperbaiki citra produk hanya karena kesalahan kecil pada marketing akan lebih sulit dibandingkan menawarkan produk yang baru.(/Andriwongso)

Sumber:
http://www.andriewongso.com/

Tags

Aksesori Blog (3) Analisa Bisnis (4) Bisnis Hobi (10) Bisnis Jasa (7) Bisnis Kerajinan (12) Bisnis Kosmetik (1) Bisnis Makanan (13) Bisnis Money Game (1) Bisnis online (10) Bisnis Retail (6) Bisnis Rumahan (5) Bisnis Sampingan (7) Bisnis Sektor Agro (6) Bisnis sektor Ternak (1) Bisnis Souvenir (6) Bisnis Waralaba (6) Cara Sukses Bisnis (6) Character building (9) Definisi Pemasaran (3) Domain and Hosting (6) Efektivitas Pemasaran (4) Entrepreneurship (9) Etika Bisnis (6) Etos Kerja (9) Ide Bisnis (4) Inspirasi Bisnis (5) Internet Marketing (8) Jiwa Wirausaha (10) Kebutuhan Manusia (4) Kegagalan Usaha (4) Kepemimpinan (9) Kesalahan Pemasaran (4) Kiat Bisnis (2) Kiat Pemasaran (4) Kiat sukses (8) Kiat sukses Wirausaha (5) Kisah Sukses Wirausaha (8) Komunikasi Pemasaran (5) Konsep Pemasaran (5) Kreativitas Bisnis (4) Kunci Sukses Bisnis (6) Manajemen Bisnis (7) Manajemen Kepemimpinan (1) Manajemen Keuangan (6) Manajemen Konflik (7) Manajemen Mutu (6) Manajemen Mutu DikTi (1) Manajemen Organisasi (6) Manajemen pemasaran (6) Manajemen Pengawasan (7) Manajemen Risiko (6) Manajemen SDM (7) Manajemen Strategi (4) Media Pemasaran (5) Model Bisnis (6) Monetizing Site (8) Motivasi Bisnis (6) Motivasi Diri (1) Panduan blog (6) Panduan Wirausaha (1) Peluang Bisnis (3) Peluang Usaha (7) Peluang Usaha Agro (4) Peluang Usaha Hobi (5) Peluang Usaha Jasa (5) Peluang Usaha Kerajinan (4) Peluang Usaha Kuliner (8) Peluang Usaha Salon (3) Percaya diri (9) Perencanaan Bisnis (9) Perencanaan Pemasaran (8) Perilaku Konsumen (5) Persaingan Bisnis (4) Produktivitas Kerja (5) Rahasia Sukses (4) Ranking Blog (6) Risiko Bisnis (5) Sistem Pemasaran (4) Strategi Bisnis (9) Strategi Pemasaran (12) Studi Kelayakan Bisnis (4) Tingkatkan produktivitas (5) Tips Bisnis (11) Tips Memulai Wirausaha (5) Tips Pemasaran (5)