Latest News

Monday, July 29, 2013

Bagaimana Membangun Komunikasi Pemasaran yang Efektif

Saat anda membangun bisnis pada awalnya, bagaimana menurut anda cara membangun persepsi pelanggan tentang manfaat produk yang anda tawarkan pada mereka? Apakah anda akan membuat sebuah kampanye pemasaran yang secara intensif memberikan berbagai informasi tentang produk yang anda tawarkan? Atau anda hanya akan menempuh cara yang sederhana seperti misalnya menyebar brosur atau flyer? Atau jika mempunyai dana lebih mungkin anda akan memasang iklan di berbagai media yang ada seperti televisi, media cetak ataupun radio?

Apapun caranya, yang paling penting adalah bagaimana cara anda mengkomunikasikan bisnis atau produk anda kepada para calon pelanggan tersebut.

Anda bisa saja menggunakan media cetak atau radio untuk membangun persepsi di benak pelanggan. Tidak masalah juga jika seandainya anda hanya menggunakan cara-cara sederhana seperti menyebar brosur, flyer, ataupun memasang poster di pusat keramaian misalnya. Intinya adalah, pesan yang ingin anda sampaikan harus bisa diterima dengan baik oleh calon pelanggan anda.

Nah sekarang, bagaimana caranya mengkomunikasikan pesan dengan efektif agar persepsi yang ingin anda bangun dapat dengan cepat terbentuk di benak calon pelanggan anda? Bahasa seperti apa kira-kira yang membuat pesan anda mudah dipahami?

Paling tidak, ada enam hal yang harus anda perhatikan dalam mengkomunikasikan pesan kepada calon pelanggan agar persepsi mereka dapat cepat terbentuk.

1. Buat pesan anda sesederhana mungkin
Tujuan anda mengkomunikasikan pesan kepada pelanggan adalah agar mereka dapat dengan cepat memahami informasi yang ingin anda sampaikan kepada mereka. Jika pesan yang anda sampaikan terkesan rumit, banyak bahasa teknis, berat dan lain sebagainya, bagaimana mungkin mereka akan memahami produk yang anda tawarkan kepada mereka? Jika mereka sudah tidak paham, tidak akan mungkin terbentuk persepsi yang anda harapkan pada benak mereka.

Karenanya, gunakan bahasa yang sederhana namun jelas dan dapat dimengerti oleh semua kalangan. Buat slogan yang singkat dan berhubungan dengan produk atau jasa yang anda tawarkan. Apakah bahasa yang anda gunakan dapat dimengerti oleh orang dewasa? Bagaimana dengan para lansia? Apakah kaum remaja atau anak-anak juga bisa dengan mudah memahami pesan yang hendak anda sampaikan? Komunikasikan pesan anda sesederhana mungkin dan menjangkau semua kalangan!

2. Fokuskan pada gaya hidup mereka
Dengan menawarkan produk anda kepada para pelanggan, tentu yang pertama kali dipikirkan oleh para pelanggan adalah apa manfaat produk itu bagi mereka?

Produk anda harus mempunyai manfaat yang nyata terhadap kehidupan mereka. Apakah produk tersebut mampu memecahkan masalah sehari-hari yang mereka hadapi misalnya? Atau apakah produk anda bisa meningkatkan karir mereka? Atau mungkin produk yang anda tawarkan bisa memberikan mereka penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan yang mereka terima sekarang?
Berikan manfaat yang nyata dan masuk akal!

3. Tekankan pada nilai yang ditawarkan
Apa maksudnya? Maksudnya adalah jangan terlalu membombardir pelanggan anda dengan informasi-informasi yang lebih bersifat teknis. Secukupnya saja. Mungkin porsinya sekitar 15%. Selebihnya tekankan nilai yang anda tawarkan kepada mereka.

Microsoft awalnya menawarkan solusi PC yang murah dibanding Apple dengan kualitas yang sama. Subway menawarkan sandwich yang besar hanya seharga $5. Hypermart, Giant ataupun Carrefour menawarkan suasana berbelanja yang nyaman dengan harga yang bersaing. Honda dan Yamaha menawarkan sepeda motor yang kuat dan irit. Semua merk diatas menawarkan sebuah nilai kepada pelanggannya.

Sebuah nilai yang baik mampu memberikan kualitas emosional kepada para pelanggannya. Sebuah nilai yang baik mampu memberikan rasa aman, rasa pintar, atau bahkan rasa nyaman yang dirasakan oleh para pelanggan yang menggunakan produk-produk tersebut.

Karenanya, tekankan nilai yang anda berikan kepada pelanggan anda. Dengan begitu, persepsi produk anda akan kuat tertanam di benak mereka. Sekarang, nilai seperti apa yang anda berikan?

4. Ceritakan pengalaman orang lain
Biasanya, orang akan lebih mempercayai pengalaman orang lain yang telah memakai produk anda sebelumnya. Nah, ceritakan pengalaman para pelanggan anda yang telah menggunakan serta merasakan manfaat dari produk yang anda tawarkan. Tunjukkan kepada mereka orang-orang yang telah ataupun sedang menggunakan produk anda. Dalam banyak hal, cerita jauh lebih efektif untuk membentuk persepsi pelanggan.

5. Gunakan kalimat yang menyentuh emosi
Anda pernah mengenal yang namanya Copywriting? Secara singkat, copywriting bisa diartikan sebagai kegiatan menulis yang bertujuan untuk memasarkan dan mengiklankan produk, orang, pendapat, ide dan lain sebagainya dengan menggunakan kata-kata serta ide yang persuasif. Disini kemampuan copywriting yang baik dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah komunikasi yang memikat dan persuasif.

Pelanggan akan lebih cepat mengingat pesan yang anda sampaikan jika menggunakan bahasa yang bersifat membujuk, menyemangati, memotivasi, menggembirakan dan lain sebagainya.

Copywiting yang baik akan menghasilkan pesan yang memukau dan mampu memberikan kesan yang mendalam pada benak pelanggan. Karenanya, rancanglah strategi komunikasi anda sedemikian rupa agar bisa menghasilkan pesan yang memikat para pelanggan.

6. Terus lakukan komunikasi
Jika produk anda ingin selalu berada di depan peta persaingan dan menancap kuat di benak pelanggan, sudah sepatutnya komunikasi yang intensif terus anda lakukan terhadap pelanggan anda.

Galilah terus ide-ide baru dari mereka. Tanyakan pendapat mereka tentang produk saingan anda misalnya. Ajak mereka untuk berpartisipasi dalam pengembangan produk lainnya. Intinya anda harus terus melakukan komunikasi secara berkesinambungan dengan pelanggan anda agar dapat tetap mengetahui keinginan mereka.

Dengan berpatokan pada hal tersebut diatas, anda akan mampu mengkomunikasikan pesan yang anda kehendaki kepada pelanggan dengan efektif dan jelas. Dan jika pesan sudah bisa diterima dengan baik oleh pelanggan anda, secara otomatis persepsi juga akan terbentuk dengan cepat di benak mereka.

Sumber :
http://pengusahakreatif.com/2012/04/11/bagaimana-membangun-komunikasi-pemasaran-yang-efektif

Thursday, July 18, 2013

13 Penyebab Kegagalan Usaha

Kegagalan adalah hal yang lumrah dalam berwirausaha. Statistik membuktikan hampir 50% wirausaha pemula mengalami kegagalan, terutama di lima tahun pertama memutar roda usaha.Namun demikian kegagalan bisa menjadi tonggak awal menuju sukses. Dengan kegagalan, kita dapat belajar dari kesalahan dan lebih mapan pengalaman.

Banyak perusahaan semakin maju setelah didera masalah. Garuda Indonesia contohnya. Di era 2007-an, maskapai penerbangan yang menjadi kebanggaan rakyat Indonesia ini sempat dilarang terbang di wilayah Uni Eropa selama dua tahun karena tingginya angka kecelakaan. Namun larangan tersebut justru memecut Garuda Indonesia untuk terus berbenah hingga akhirnya sukses menyabet penghargaan tertinggi sebagai The Best International Airline.

Garuda Indonesia hanyalah satu dari sekian banyak perusahaan yang berhasil terbang tinggi setelah terjatuh. Meskipun demikian, apakah kita harus selalu mengandalkan kegagalan untuk belajar? Mungkinkah menghindari kegagalan? Jalan termudah untuk menghindari kegagalan adalah dengan cara mengenali kegagalan itu sendiri. Berikut 13 faktor yang kerap menjadi penyebab kegagalan dalam merintis usaha.

1. Tidak Memiliki Visi
Usaha yang dijalankan tanpa tujuan merupakan penyebab terbesar kegagalan. Oleh karenanya, menentukan suatu tujuan, baik untuk jangka panjang, menengah, atau pendek, adalah hal yang sangat penting dilakukan. Terlebih jika dalam menjalankan usaha, kita bekerjasama dengan satu atau beberapa rekan usaha. Menyamakan visi diawal usaha adalah suatu keharusan.

2. Lemahnya Perencanaan
Yang penting jalan dulu deh! Tapi, mau lewat mana? Pake apa? Perlu uang berapa? Disinilah pentingnya peran perencanaan. Perencanaan tidak harus rumit, tidak perlu seperti rencana perusahaan besar. Yang terpenting, bisa dijadikan pedoman untuk mencapai target. Ingat, jika gagal membuat rencana, sebenarnya kita sedang merencanakan sebuah kegagalan.

3. Terlalu Percaya Diri
Tidak semua ide besar akan booming di pasar. Sebelum ditawarkan ke konsumen, akan lebih �aman� jika ide itu diuji dulu kelayakannya melalui sebuah riset atau cukup melakukan jajak pendapat sederhana kepada teman, keluarga, atau tetangga. Biarkan mereka menjawab dengan jujur dan menilai ide yang kita miliki.

4. Miskin Komitmen
Ide yang bernilai milyaran akan menjadi sia-sia jika tidak diimbangi dengan komitmen yang kuat. Banyak wirausaha yang sudah memulai usaha namun tidak memiliki waktu untuk mengelola perusahaan. Imbasnya, usaha mengalami stagnan, sulit berkembang dan akhirnya gagal. Hati-hati juga dengan keberhasilan. Seringkali keberhasilan membuat kita hanyut dalam euforia hingga melupakan komitmen.

5. Keterbatasan Dana
Salah satu penyebab kegagalan ditahun-tahun awal usaha adalah minimnya dana operasional. Seorang pemilik perusahaan, walaupun kecil, harusnya bisa menghitung berapa banyak dana yang dibutuhkan untuk memutar roda usaha selama belum menghasilkan. Siasati kondisi ini dengan struktur manajemen yang ramping, mengurangi pemborosan, meningkatkan efisiensi finansial yang berorientasi mendorong keuntungan.

6. Minimnya Kemampuan Manajerial
Banyak cerita kegagalan yang berakar dari minimnya pengalaman dan keterampilan manajerial seperti tidak mampu membuat perencanaan, salah mengelola keuangan, kurang jeli melihat pergerakan pasar, atau gagal memotivasi karyawan. Untuk mengejar ketinggalan ini, tak ada salahnya mengais ilmu dari berbagai seminar dan pelatihan manajemen. Bertukar pikiran dengan teman yang lebih dulu terjun ke dunia usaha juga dapat dilakukan untuk mendongkrak kemampuan majerial.

7. Strategi Harga Kurang Tepat
Harga merupakan kebijakan penting yang mempengaruhi tingkat penjualan. Salah menetapkan harga bisa berakibat fatal pada kelangsungan usaha. Alih-alih meraup untung banyak, justru sulit mendapatkan pembeli karena harga terlalu tinggi. Begitu pun sebaliknya, jika dipatok terlalu murah, target keuntungan semakin sulit dipenuhi.

8. Meremehkan Pesaing
Kelengahan adalah akses menuju kehancuran. Tengok saja apa yang dialami RIM dengan BlackBerry-nya. Pada 2007, RIM yang saat itu menguasai pasar telepon pintar dengan 9 juta pelanggan di seluruh dunia mengumbar keyakinan bahwa pasar BlackBerry tak akan terkikis oleh kehadiran telepon pintar keluaran Apple. RIM sangat yakin pada salah satu fitur andalan BlackBerry, BBM. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Pangsa pasar telepon pintar yang awalnya dikuasai BlackBerry justru diambil alih oleh iPhone (23%) dan Android (59%). Sedangkan pengguna BlackBerry menyusut drastis hingga tersisa hanya 6% saja.

9. Kurang Promosi
Tak kenal maka tak sayang. Sebaik apapun produk yang kita miliki, akan mubadzir jika tak dikenali konsumen. Promosi adalah keharusan, apalagi jika usaha yang kita lakukan beroperasi di lokasi yang kurang strategis seperti di rumah. Promosi sangat diperlukan bukan hanya untuk membangun awareness dan meningkatkan penjualan saja, namun juga penting untuk melindungi produk dari gempuran pesaing.

10. Rendahnya Mutu Pelayanan
Salah satu kesalahan umum yang sering tejadi adalah terlalu bersemangat mendapatkan pembeli namun kurang memperhatikan mutu pelayanan. Pada gilirannya, pelanggan akan pergi karena kecewa. Kondisi ini sangat berkaitan dengan manajemen pemasaran. Menjaring dan merawat pelanggan harus berjalan seiringan.

11. SDM Bersifat Kekeluargaan
Tidak seharusnya mempekerjakan karyawan atas dasar hubungan keluarga. Cepat lambatnya perputaran roda usaha sangat tergantung dari kualitas SDM yang dimiliki. Sebelum merekrut karyawan, tentukan kriteria SDM yang dibutuhkan. Pastikan mereka yang dipilih hanyalah orang-orang yang kompeten di bidangnya.

12. Arogansi Pemilik Terhadap Keuangan Perusahaan
Nah ini dia! Banyak usaha yang sulit berkembang dan berakhir tragis karena pemiliknya mempunyai hak �suka-suka� atas keuangan perusahaan. Sifat arogansi seperti ini adalah ancaman serius bagi masa depan perusahaan. Saat kepentingan pribadi �menuntut� lebih, jangan pernah sekalipun melirik �kantong� perusahaan. Lindungi perusahaan dari ambisi pribadi dengan menentukan penghasilan untuk diri sendiri, bisa berupa gaji tetap, atau dihitung atas dasar komisi dari omset usaha.

13. Menyerah Terlalu DiniGagal itu biasa. Cepat bangkit setelah jatuh adalah luar biasa. Jangan menyerah! Apakah kita bisa mewujudkan mimpi jika menyerah hari ini? Ayo bangun dan teruslah melangkah. Optimis. Saya harus bisa, harus bisa, bisa!

�Merayakan kesuksesan itu baik, namun belajar dari kegagalan adalah jauh lebih penting� (Bill Gates)

Sumber :
http://b-entrepreneur.sitekno.com/article/109928/13-penyebab-kegagalan-usaha.html

Tuesday, July 16, 2013

10 Penyebab Kegagalan Usaha

Berikut beberapa penyebab umum kegagalan usaha yang perlu diketahui :

1. Kegagalan melakukan riset pasar.
Banyak perusahaan, baik yang berbasis rumahan atau perusahaan besar gagal karena tidak ada yang melakukan riset pasar untuk memasarkan produk atau jasanya.

2. Pasif
Jika anda pasif, anda hanya cocok bekerja untuk orang lain. Kecuali kalau anda dapat langsung mampu mempekerjakan karyawan, sebagai tim tangguh. Anda tidak bisa hanya berharap hanya melakukan semuanya sendiri dari menulis rencana bisnis, manufaktur produk, pemasaran dan penjualan produk.

3. Miskin memanagemen waktu
Kita harus mampu mengatur dan memprioritaskan kepentingan yang harus didahulukan. Kita juga perlu belajar untuk mengatur waktu anda seefektif mungkin.

4. Kurang Serius Mengelola Waktu

5. Tidak mengikuti filosofi 80/20
80% untuk bisnis, dan 20% untuk pelanggan.

6. Tidak Sering Mempromosikan Bisnis
Bisnis kita sebagai beban yang tidak perlu, dari pada investasi. Jadi, Mempromosikan Bisnis kita itu sangat penting.

7. Menghabiskan Terlalu Banyak Modal
Hindari kesalahan biaya mahal yang tidak perlu. Kita tidak boleh menganggap bahwa kita akan memiliki uang tunai dan modal kerja selamanya. Perencanaan keuangan yang buruk, kesalahan memanagemen dana salah satu penyebab umum kegagalan bisnis/usaha.

8. Tidak Membelanjakan Uang Dengan Bijaksana
Kita perlu memahami aturan utamanya usaha. Ada kalanya kita menghabiskan uang untuk menghasilkan uang.

9. Tidak Meminta Bantuan apabila kita membutuhkannya.
Kita harus tetap berada di jalan yang benar dan kembali ke jalan yang benar ketika bisnis kita dirasa sudah tidak bisa di pertahankan lagi.

10. Tidak memiliki rencana darurat untuk menghadapi masalah ekonomi yang sulit

Sumber :
http://3rik97.wordpress.com/2013/04/20/10-penyebab-kegagalan-usaha/

Monday, July 15, 2013

12 Tips Meningkatkan Produktivitas Kerja Anda

Banyak pengusaha yang selalu berpikir mengenai pekerjaan dan karirnya. Seperti bagaimana pekerjaannya hari ini? Apakah itu mengasyikan? Atau membosankan? Tak sedikit pula orang yang berpikir sudah mengerahkan tenaga 100% pada pekerjaan mereka. Tetapi, perasaan mengerahkan tenaga 100% kepada pekerjaan belum tentu real. Itu semua tidak lain hanyalah sebuah ilusi.

Anda harus mengingat bahwa produktivitas kerja dilihat dari outputnya. Produktivitas kerja itu adalah kunci untuk membedakan mana orang yang berhasil dan mana yang tidak. Produktivitas kerja tidak hanya dipandang sebagai perbandingan antara input dan output, melainkan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan dalam waktu tertentu dengan kualitas dan kemampuan yang baik. Salah satu pengaruh produktivitas kerja tidak hanya dilihat dari segi efektifitas dan efiesiensi produksi, tetapi juga berkaitan dengan sikap mental karyawan yang selalu berkeinginan untuk meningkatkan kinerjanya terus menerus.

Inilah 12 tips untuk meningkatkan produktivitas kerja Anda.

1. Memiliki satu tujuan fokus
Terkadang orang memiliki banyak ambisi dan keinginan, sehingga fokusnya terbagi-bagi. Salah satu tips untuk meningkatkan produktivitas kerja Anda adalah dengan pilih satu saja hal yang membuat Anda fokus. Tentunya dibagian yang Anda kuasai, sehingga Anda dapat terus mengembangkan hal tersebut. Ini adalah salah satu hal yang membedakan pengusaha yang sukses dengan pengusahaan yang lebih sukses.

2. Blokirlah gangguan tanpa ada rasa kasihan
Maksudnya adalah Anda harus berkonsentrasi dengan tujuan Anda. Apalagi dengan adanya teknologi yang semakin canggih, membuat Anda tergoda untuk meninggalkan apa yang sedang Anda lakukan. Tetapi Anda juga harus ingat, seiring berkembangnya teknologi, tidak sedikit pun teknologi yang disediakan guna untuk meningkatkan konsentrasi. Jika Anda adalah salah satu orang yang sulit berkonsentrasi, carilah program-program yang dapat membantu Anda dalam berkonsentrasi.

3. Tentukan batas waktu setiap rapat
Hal ini dibuat agar Anda dapat teroganisir. Anda dapat lakukan rapat dalam waktu 1 jam. Setengah jam untuk presentasi, dan setengah jam kemudian untuk diskusi. Dengan adanya pembatasan waktu, maka itu dapat membuat Anda dapat menggerakan orang lain lebih efisien. Biasanya orang tidak memerlukan waktu seperti yang mereka minta. Jangan sungkan untuk menjadi kejam dalam hal ini, sehingga Anda dapat fokus pada tugas yang lebih penting.

4. Buatlah ritual produktivitas Anda
Sribu akan member salah satu contoh untuk mengotomatiskan perilaku yang akan membuat Anda lebih produktif, yaitu dengan cara memprioritaskan satu tugas dalam satu hari dan mulailah hari dengan focus mengerjakan tugas itu. Karena dengan memaksakan diri untuk menyelesaikan tugas banyak dalam sehari, membuat Anda cepat lelah dan keteteran. Sehingga bukannya menyelesaikan banyak tugas, malah tidak ada satupun yang terselesaikan. Fokuslah dalam satu hal, jika sudah selesai baru lanjutkan dengan satu tugas lainnya. Dengan ini produktivitas kerja Anda akan lebih meningkat.

5. Bangunlah lebih pagi
Menurut penelitian, pagi hari adalah penentu Anda akan sukses atau terpuruk pada hari itu. Setlah otak Anda dengan �mind over mattress� untuk memotivasi diri Anda untuk bangun dari tempat tidur dan mengejar pekerjaan Anda. Tetapi tidak dapat dipungkiri hal ini tergolong sangat sulit. Jadi, Sribu menyarankan supaya Anda memulainya perlahan-lahan dengan cara bangun 15 menit lebih awal dari jam biasa Anda bangun.

6. Kelompokkan interupsi Anda
Buatlah suatu list pertanyaan yang mengganggu Anda selama Anda bekerja seharian. Kemudian di akhir pekerjaan, Anda dapat menyerahkannya ke pimpinan Anda. Hal ini selain bertujuan agar Anda tidak mengganggu aktivitas orang lain, tetapi bertujuan agar Anda tidak mengurangi waktu bekerja Anda dengan hal-hal yang belum tentu dapat dijawab secara langsung oleh pimpinan Anda.

7. Lakukan outsourcing pada tugas Anda
Orang yang produktif adalah orang yang selalu bagaimana menghabiskan energi mereka, dan tidak menyia-nyiakan tugas mereka. Lakukanlah analisis biaya atau manfaat tentang bagaimana Anda menghabiskan waktu Anda. Kemudian, lihatlah apakah hal itu layak untuk dilakukan.

8. Buatlah aturan pada email untuk menjaga �kewarasan�
Maksudnya adalah jangan jadikan email salahsatu alasan membuat Anda lelah. Banyaknya email yang masuk terkadang membuat Anda hilang kesadaran. Oleh karena itu, analisislah kebiasaan email Anda, kemudian set up email Anda agar Anda tidak membuang waktu hanya untuk membalas email.

9. Tangkap semua ide-ide kreatif
Cara terbaik untuk memiliki ide bagus adalah memiliki banyak ide. Kebanyakan pemimpin memiliki banyak ide bagus, namun menangkap semua ide-ide ini adalah tantangan orang-orang sibuk. Salah satu cara dengan menggunakan Evernote. Evernote adalah salah satu program yang berfungsi untuk mengumpulkan ide-ide.

10. Tingkatkan efektivitas Anda dengan teknologi
Ada banyak program yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas kerja. Salah satu contoh yang paling populer adalah Dropbox. Dropbox digunakan untuk menyimpan file secara online. Kemudian ada juga Basecamp yang digunakan untuk memanajemen project suatu perusahaan.

11. Jangan kehilangan informasi penting. Simpan lalu baca nanti
Jangan lewatkan informasi penting karena Anda terburu-buru dan tidak punya waktu untuk membaca. Ada banyak program yang dapat membantu Anda meraup informasi untuk dibaca nanti. Salah satunya adalah Instapaper, yang memungkinkan Anda untuk menyimpan halaman web lama untuk dibaca ketika Anda punya waktu.

12. Jangan sungkan belajar dari orang lain
Setiap orang memiliki keunggulannya masing masing. Jadi Anda tidak harus takut ataupun malu untuk belajar dari pengalaman orang lain. Anda bisa mencarinya di Google, ataupun baca majalah-majalah tentang bisnis.

Hal-hal diatas sebenernya tidak sulit untuk dilakukan. Hanya saja butuh waktu untuk menyesuaikannya. Selain 12 tips tersebut, jangan lupa ada 1 kunci yang paling kuat jika Anda ingin meningkatkan produktivitas kerja Anda, yaitu niat. Kalau kita sudah memiliki niat, semua pasti ada jalan.

- See more at:
http://blog.sribu.com/2013/05/15/12-tips-meningkatkan-produktivitas-kerja/#sthash.vuLIucKg.dpuf

Thursday, July 11, 2013

4 Rahasia Sukses Memulai Bisnis

Shierly Nangoy adalah sosok perempuan yang selalu tertantang untuk sukses dalam melakukan berbagai hal, termasuk bisnis. Ia berani mengambil risiko besar saat resign dari jabatannya sebagai general manager di perusahaan kecantikan dan memutuskan berwirausaha. Dalam waktu dua tahun saja, ia berhasil mendapatkan kesuksesan dan membangun PT Sinergia Group.

Di bawah naungan perusahaan ini, ia sudah memiliki sebuah akademi tata rambut dan meluncurkan beberapa produk perawatan rambut alami untuk salon-salon di Indonesia, seperti Il Vasto Colours, Terra Diverde (krim penutrisi rambut), dan Sleek et Lisse (untuk pengeritingan dan pelurusan rambut).

Selain passion-nya yang tinggi di bidang tata rambut dan kecantikan, ia juga memberikan beberapa tip untuk membangun bisnis dan mendapat kesuksesan dalam waktu yang singkat.

1. "Blueprint" yang tepat dan sesuai rencana
Banyak orang yang benar-benar memulai bisnisnya dengan modal nekat. Namun, modal nekat yang dimaksudkan bukanlah modal nekat dengan tangan kosong.

"Modal nekat yang dimaksud adalah nekat memberanikan diri untuk memulai. Karena yang paling sulit adalah niat untuk memulainya. Sekalipun nekat, harus ada arah dan tujuan yang jelas," ungkap Shierly Nangoy, Direktur PT Sinergia Group kepada Kompas Female beberapa waktu lalu di Jakarta.

Saat ingin membangun bisnis, ia menyarankan untuk membuat blueprint perencanaan bisnis yang tepat. Blueprint ini mencakup rencana hitungan mendetail yang meliputi modal, pengeluaran untuk kebutuhan usaha, analisis pekerja, target keuntungan yang diinginkan, termasuk dengan target balik modal. Ia menambahkan semua perencanaan ini harus diperhitungkan bersama dengan rencana waktu eksekusinya.

"Hal ini dilakukan agar Anda tahu, bisnis berjalan dengan tepat atau tidak, adakah salah kontrol atau salah prediksi dalam bisnis Anda. Jika ada kesalahan atau perhitungan yang meleset, bisa dibenahi dengan cepat," jelasnya.

2. Fokus
Fokus pada hal yang sedang dilakukan saat ini merupakan kunci sukses yang utama. Saat sedang memulai bisnis, sebaiknya jangan terlalu serakah untuk cepat-cepat membangun cabang atau melebarkan sayap ke bisnis yang lain.

"Sekalipun di awal bisnis sudah terlihat cukup maju, jangan cepat terlena. Anda harus tetap menjaga ritme-nya agar bisnis dan manajemennya stabil dan konstan. Dasar bisnis yang belum stabil bila langsung dilepas bisa membuatnya hancur," kata Shierly.

3. Kreatif
Lingkungan sekitar adalah target market yang paling tepat untuk melihat peluang bisnis. Shierly menyarankan untuk lebih jeli melihat kebutuhan masyarakat agar bisnis Anda semakin diminati. Ada baiknya jika Anda menggabungkan kebutuhan masyarakat dengan kreativitas dan teknologi modern untuk memudahkan aplikasi produk usaha.

Namun, tak hanya menjual produk dan jasa yang kreatif saja, dalam memilih bisnis yang dijalankan Anda juga harus yakin bahwa produk tersebut applicable, praktis dan harga yang terjangkau.

4. Jangan menghindari kompetisi
Dalam dunia bisnis, Anda akan selalu menemukan kompetisi. Sekalipun Anda adalah orang pertama yang menjual produk tersebut, tetap saja akan ada orang yang mengikutinya sehingga akan terjadi persaingan usaha.

"Kompetisi bisnis bukanlah hal yang bisa dihindari. Namun, Anda bisa mengatasinya dengan melakukan berbagai inovasi baru agar produk tetap diminati pasar," ujar ibu tiga puteri kembar ini.

Sumber :
http://female.kompas.com/read/2013/04/24/11343167/4.Rahasia.Sukses.Memulai.Bisnis

Wednesday, July 10, 2013

Tips Mencari Ide Bisnis yang Lebih Kreatif

Jika Anda mempunyai ide usaha, sebaiknya Anda tidak terobsesi hanya mengembangkan ide usaha kreatifnya saja. Anda harus mengetahui ide peluang tersebut bisa Anda jalankan atau mungkin sebaliknya.

Menemukan ide dan jenis usaha baru yang Anda jalankan tidaklah mudah. Tapi Anda bisa mengingat beberap hal yang bisa menilai, apakah ide bisnis kreatif Anda layak atau tidak untuk dijalankan kedepannya. Untuk itu lihatlah beberapa hal penting dibawah ini :

1. Mempunyai ide saja tidak cukup
Banyak Entrepreneur yang takut untuk mengemukakan ide bisnis kreatifnya kepada orang lain, karena khawatir akan ada yang mencuri ide tersebut, ada juga ide bisnis kreatifnya dicuri orang. Sebenarnya sah-sah saja tidak mengemukakan ide bisnis kreatif mereka kedepan publik. Tapi yang harus Anda ingat bahwa ide bisnis kreatif hanya sebatas ide bisnis saja, tidak ada yang lebih. Dan ide bisnis kreatif bukanlah sebuah bisnis.

Setiap entrepreneur tidak berarti dia bisa mengerjakan semuanya. Namun kuncinya adalah pelaksanaan bisnis. Membangun bisnis perlu cara kerja keras, mengatur keuangan yang baik dan mempunyai tingkat sabar yang tinggi. Baru kemudian Anda akan selalu menemukan ide bisnis kreatif.

2. Jangan selalu fokus pada ide bisnis yang baru
Banyak bisnis yang baik dan menguntungkan berasal dari ide bisnis yang kecil dan sederhana. Benar sekali Bill Gates lah yang membuat sistem operasi windows, namun Anda bisa memperoleh uang dengan hanya membuka kursus pelatihan sistem operasi windows tersebut.

Anda tidak perlu membawa ide bisnis yang mutakhir. Banyak orang yang tidak ingin memiliki bisnis kelas dunia yang skalanya perusahaan super raksasa, tapi mereka hanya ingin memiliki perusahaan yang menguntungkan. Nah, dari situ Anda bisa tiru kelebihannya.

3. Ide bisnis yang luar biasa bisa menjadi bumerang bagi Anda
Ada kiat sukses bisnis dari Rhonda Abrams. Dia mengemukakan bahwa lebih mudah memperoleh satu bagi kecail dari pasar yang sudah ada, daripada menciptakan pasar baru. Tapi jika Anda benar-benar siap secara mental dan menanggung konsekuensinya, ide bisnis baru Anda akan bisa menghasilkan yang luar biasa.

Namun yang harus Anda selalu ingat, menciptakan pasar yang baru adalah hal yang tersulit, membutuhkan banyak waktu dan biaya besar.

4. Perhatikan dan pelajari ide bisnis yang sudah lama
Dari sebagian besar ide bisnis terbaik muncul dari ide bisnis yang pernah dikembangkan sebelumnya. Ketika industri maju dan perusahan besar mendominasi, sering kali banyak yang mengabaikan sebagian kecil konsumen atau pangsa pasar dari mereka. Padahal pangsa pasar tersebut masih menguntungkan. Anda bisa mendapatkan peluang untuk meraih pangsa pasar tersebut.

Sumber :
http://artikelbisnisusaha.blogspot.com/2013/05/tips-mencari-ide-bisnis-yang-lebih.html

Tuesday, July 9, 2013

Agar Bisnis Anda Kreatif dan Inovatif

Inovasi dan kreatifitas dalam menjalankan bisnis menjadi salah satu kunci sukses sebuah bisnis dalam memenangkan pasar. Dengan menciptakan produk baru yang berbeda dengan produk lainnya, bisnis Anda memiliki nilai lebih dibandingkan dengan bisnis lainnya.

Tentunya sangat penting mendorong kreativitas dan menjadi benar-benar inovatif. Berikut beberapa hal yang harus dilakukaan agar bisnis Anda selalu kreatif dan inovatif:

Buatlah ide baru
Ide baru dalam menjalankan peluang bisnis dapat memberikan nilai lebih bagi bisnis yang Anda jalankan. Sehingga Anda bisa memenangkan persaingan bisnis yang ada. Dengan memiliki ide-ide yang kreatif, maka Anda bisa menciptakan program baru yang lebih inovatif.

Lawan ketakutan
Pelaku bisnis yang kreatif dan inovatif tidak pernah merasa takut dalam melakukan perubahan. Mereka tidak pernah takut akan kegagalan, karena bagi mereka kegagalan adalah jalan sukses yang masih tertunda.

Miliki motivasi yang kuat
Dengan motivasi yang kuat, segala perubahan dan ide yang diciptakan dapat diaplikasikan dengan mudah. Selain itu dengan motivasi yang kuat, Anda tidak akan mudah menyerah terhadap kegagalan dalam menjalankan ide baru Anda.

Terbuka terhadap masukan
Untuk menciptakan bisnis yang kreatif dan inovatif, sebaiknya konsultasikan dengan rekan bisnis yang memiliki pengetahuan lebih banyak. Bila perlu konsultasikan ide Anda dengan rekan bisnis yang ahli, keluarga, atau teman dekat Anda. Sehingga Anda mendapatkan dukungan dan ide bisnis yang lebih variatif.

Perluas pengetahuan Anda
Dengan memperluas pengetahuan Anda, baik dengan membaca buku bisnis, buku motivasi, maupun majalah bisnis lainnya. Sehingga pengetahuan seputar ide bisnis dapat Anda dapatkan. Karena sebuah bisnis tidak dapat bertahan lama di tengah persaingan, jika pelaku usahanya tidak memiliki kreativitas dan inovasi dalam menjalankan bisnisnya.

Sumber :
http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/23723-agar-bisnis-anda-kreatif-dan-inovatif.html

Monday, July 8, 2013

Tips Menemukan Ide Bisnis

Sebagai seorang blogger saya menghabiskan banyak waktu untuk menulis setelah blog yang saya kelola sudah berhasil mendapatkan trafik usai menempuh proses optimasi melalui serangkain cara dan tahapan. Saya menyisakan banyak waktu untuk membuat artikel guna memberikan bahan informasi dan bacaan untuk para visitor.

Kendati sudah disibukkan dengan agenda blogging, namun disela-sela waktu yang ada saya masih menyempatkan diri untuk mencoba menggali ide-ide baru dalam berbisnis. Kalaupun saya sangat interest dengan profesi sebagai seorang blogger, bukan berarti harus menutup langkah untuk melirik jenis bisnis lainnya, termasuk bisnis yang bersifat offline.

Untuk menemukan ide bisnis tertentu terkadang memang cukup sulit, akan tetapi jika kita mau berpikir dan bersikap pintar ide bisnis itu selalu bisa kita temukan, apapun bentuk bisnis tersebut. Jika Anda tidak memiliki keahlian dibidang online, maka Anda bisa sepenuhnya fokus pada bidang bisnis offline dan tentunya ada banyak sekali jenis-jenis bisnis yang bisa Anda coba.

Sebagian orang selalu terkendala masalah modal saat ingin menggeluti suatu bisnis. Apakah hanya orang-orang yang berduit saja yang bisa berbisnis? Saya yakin, jawbannya tidak. Sesulit apapun kondisi Anda pasti masih ada ruang untuk Anda manfaatkan, tinggal bagaimana pola pikir dan kesanggupan Anda untuk memaksimalkan setiap kesempatan yang ada.

"Kesuksesan bukanlah sebuah kebetulan", jadi kita tidak akan berkesempatan untuk menjadi orang sukses manakala kita hanya diam dan mengalah. Kenali siapa diri Anda, tutuplah celah yang ada, terus berpikir maju, berani, jangan bermalas-malasan dan maksimalkan potensi Anda untuk menuju jalan kesuksesan. Yakin dengan kemampuan Anda dan selalu berfikir optimis adalah pembuka jalan keberhasilan Anda.

Sudahkah Anda memiliki gagasan bisnis yang pas? Berikut beberapa tips untuk menemukan ide bisnis.

Deskripsikan siapa diri Anda dan apa yang bisa Anda lakukan.

Banyak membaca, karena dengan membaca Anda akan menjadi kaya wawasan sehingga Anda akan menemukan banyak hal baru yang bisa Anda konversi menjadi sebuah bisnis.

Apa hobi Anda? Banyak orang menuai kesuksesan berawal dari hobinya. Gali ide bisnis dari hobi Anda jika memang memungkinkan.

Bersikap dan berpikiran maju. Jika Anda memiliki dua hal ini, maka biasanya ide bisnis akan muncul dengan sendirinya.

Lihatlah disekitar Anda. Cermati, apakah ada ruang yang bisa untuk Anda manfaatkan.

Sebagai bahan motivasi dan juga untuk memunculkan inspirasi, bacalah kisah sukses seseorang. Dari sini Anda akan menemukan banyak hal berharga, termasuk munculnya gagasan bisnis tertentu usai Anda membaca track record yang bersangkutan.

Manfaatkan media internet jika Anda sering mengakses media ini? Internet merupakan media online yang sangat kaya akan konten informasi dan Anda bisa menjadikan internet sebagai ladang untuk menemukan ide bisnis dengan keanekaragaman konten yang ada pada media digital ini.

Ketika Anda merasa sudah menemukan ide bisnis, jangan ragu dan cendrung berpikir ke sisi minesnya saja. Mulailah membangun pondasi, semangat, yakin dan jangan menjalaninya dengan setengah hati. Ketika Anda berharap untuk bisa memiliki sesuatu yang besar, maka Anda juga harus siap untuk melakukan sesuatu yang sulit karena memang demikianlah cara untuk merealisasikan mimpi Anda.

Sesederhana apapun jenis usaha atau bisnis yang akan Anda jalani, ia tidak akan menghasilkan apa-apa jika Anda kurang maksimal dalam mengerjakannya. Gigih, konsisten, pantang nyerah adalah tiket untuk meraih keberhasilan Anda.

Sumber :
http://www.exnim.com/2013/05/tips-menemukan-ide-bisnis.html

Monday, July 1, 2013

Cara Memulai Usaha Sendiri Saat Masih Bekerja

Banyak karyawan atau pegawai, mungkin termasuk Anda, yang berambisi menjadi entrepreneur. Tetapi masalahnya Anda tak tahu bagaimana harus memulai untuk mewujudkan impian tersebut. Menjadi apapun, termasuk seorang entrepreneur yang Mandiri, tentu saja membutuhkan beberapa fase dan tahapan. Ada begitu banyak yang harus dipelajari dan dilakukan agar dapat menyiasati masa peralihan dari seorang bisa berjalan mulus. Bagi Anda yang masih muda dan belum begitu dituntut untuk menjadi Mandiri secara finansial, berhenti bekerja untuk memulai usaha tidak terdengar begitu berisiko. Namun jika Anda adalah seseorang yang menjadi tumpuan hidup bagi anggota keluarga lainnya atau sudah mendekati usia saat kemapanan seharusnya sudah digenggam, maka opsi mengundurkan diri dari jabatan yang Anda miliki sekarang akan menjadi sebuah pertaruhan yang begitu besar dampaknya.

Nah, jika Anda termasuk golongan yang kedua, ada baiknya Anda simak tips berikut. Tips ini bisa Anda terapkan jika Anda hendak memulai menjalankan usaha sendiri tanpa harus melepaskan jabatan Anda di kantor sekarang:

1. Berhematlah jika usaha Anda sekarang sudah mulai menghasilkan keuntungan. Dengan demikian Anda akan memiliki cadangan kas yang mencukupi saat meninggalkan pekerjaan di perusahaan di mana Anda bekerja.

2. Pelajari dan mengerti apa saja detil dalam surat kontrak kerja terutama jika di dalamnya disebutkan mengenai kekayaan intelektual dan penemuan yang Anda kembangkan sebagai bagian dari pekerjaan Anda. Hampir merupakan sebuah kepastian jika Anda mengerjakan sesuatu di kantor dalam jam kerja kantor, maka itu dianggap menjadi hak milik perusahaan. Jika Anda tidak memiliki kontrak kerja, maka hal ini menjadi kurang jelas. Periksa dengan seksama buku petunjuk tentang karyawan yang diterbitkan perusahaan Anda agar mengetahui dengan persis mengenai kepemilikan penemuan dan kekayaan intelektual. Tidak ada buku petunjuk yang bisa dibaca? Tanyakan hal tersebut kepada manajer SDM atau seseorang yang bertugas untuk bertanggung jawab mengenai hal tersebut. Dapatkan keterangan mengenai kebijakan perusahaan mengenai kedua hal yang sudah disebutkan tadi.

3. Pertimbangkan masak-masak untuk menjalankan bisnis Anda sebagai bisnis paruh waktu di samping pekerjaan Anda yang sekarang. Ini merupakan sebuah contoh yang bagus karena Anda akan terus mendapatkan penghasilan dan manfaat.

4. Sebaiknya pilih sebuah bisnis yang tidak terlalu mengandalkan keterlibatan Anda karena Anda masih memiliki keterbatasan waktu akibat bekerja sebagai karyawan. Misalnya, sebuah usaha warung makanan tentunya kurang sesuai dan menyita banyak waktu. Namun, usaha toko pakaian online mungkin akan lebih menghemat waktu dan tenaga Anda.

5. Jangan merasa tertekan saat meninggalkan pekerjaan yang sudah Anda geluti saat bisnis Anda sudah mencapai tahap aman (sudah lebih stabil dan menghasilkan keuntungan nyata).

6. Tidak dianjurkan untuk menceritakan bisnis kepada mitra kerja mengenai hal apa yang sedang berusaha Anda bangun di samping pekerjaan kantor yang Anda lakukan. Akan ditemui lebih banyak kerugian daripada manfaat jika Anda menceritakan bisnis yang sedang Anda rintis di dalam kantor. Hal ini juga berlaku terutama bagi klien dan pemasok yang Anda kenal.

7. Jangan gunakan komputer atau sistem dan alamat surel/ email yang berhubungan dengan perusahaan yang Anda tempati sekarang. Anda bisa berisiko untuk dituntut atas penggunaan fasilitas perusahaan demi kepentingan pribadi. Lagipula, segala aktivitas bisnis Anda akan lebih mudah terpantau jika Anda menggunakan komputer inventarisasi perusahaan.

8. Jangan segan untuk mengundurkan diri dari perusahaan tempat Anda bernaung jika Anda pikir sudah waktunya untuk keluar. Jangan menunda. Menjalankan sebuah bisnis secara paruh waktu bisa saja hanya setengah berhasil namun kecuali Anda akan menjadi seorang investor pasif, usaha tersebut akan tumbuh hanya hingga mencapai titik tertentu tanpa komitmen penuh terhadap sang pemilik.

9. Bersikaplah terbuka terhadap atasan Anda. Malah jika mungkin bisnis Anda tidak bersaing dengan perusahaan yang ia miliki, Anda bisa mengajak mereka berinvestasi atau bahkan menjadi klien, investor,mitra atau pelanggan usaha yang Anda dirikan.

10. Pastikan Anda memanfaatkan waktu dengan seefisien mungkin karena pada dasarnya Anda sedang melakukan dua pekerjaan sekaligus. Kurangi aktivitas-aktivitas yang kurang produktif dan kurang penting bagi perkembangan usaha Anda di masa datang sembari berjuang untuk menyelesaikan kewajiban yang dibebankan kepada Anda sebagai karyawan di perusahaan yang menjadi tempat bernaung Anda sekarang.

Sumber :
http://lakubgt.com/cara-memulai-usaha-sendiri-saat-masih-bekerja/

Tags

Aksesori Blog (3) Analisa Bisnis (4) Bisnis Hobi (10) Bisnis Jasa (7) Bisnis Kerajinan (12) Bisnis Kosmetik (1) Bisnis Makanan (13) Bisnis Money Game (1) Bisnis online (10) Bisnis Retail (6) Bisnis Rumahan (5) Bisnis Sampingan (7) Bisnis Sektor Agro (6) Bisnis sektor Ternak (1) Bisnis Souvenir (6) Bisnis Waralaba (6) Cara Sukses Bisnis (6) Character building (9) Definisi Pemasaran (3) Domain and Hosting (6) Efektivitas Pemasaran (4) Entrepreneurship (9) Etika Bisnis (6) Etos Kerja (9) Ide Bisnis (4) Inspirasi Bisnis (5) Internet Marketing (8) Jiwa Wirausaha (10) Kebutuhan Manusia (4) Kegagalan Usaha (4) Kepemimpinan (9) Kesalahan Pemasaran (4) Kiat Bisnis (2) Kiat Pemasaran (4) Kiat sukses (8) Kiat sukses Wirausaha (5) Kisah Sukses Wirausaha (8) Komunikasi Pemasaran (5) Konsep Pemasaran (5) Kreativitas Bisnis (4) Kunci Sukses Bisnis (6) Manajemen Bisnis (7) Manajemen Kepemimpinan (1) Manajemen Keuangan (6) Manajemen Konflik (7) Manajemen Mutu (6) Manajemen Mutu DikTi (1) Manajemen Organisasi (6) Manajemen pemasaran (6) Manajemen Pengawasan (7) Manajemen Risiko (6) Manajemen SDM (7) Manajemen Strategi (4) Media Pemasaran (5) Model Bisnis (6) Monetizing Site (8) Motivasi Bisnis (6) Motivasi Diri (1) Panduan blog (6) Panduan Wirausaha (1) Peluang Bisnis (3) Peluang Usaha (7) Peluang Usaha Agro (4) Peluang Usaha Hobi (5) Peluang Usaha Jasa (5) Peluang Usaha Kerajinan (4) Peluang Usaha Kuliner (8) Peluang Usaha Salon (3) Percaya diri (9) Perencanaan Bisnis (9) Perencanaan Pemasaran (8) Perilaku Konsumen (5) Persaingan Bisnis (4) Produktivitas Kerja (5) Rahasia Sukses (4) Ranking Blog (6) Risiko Bisnis (5) Sistem Pemasaran (4) Strategi Bisnis (9) Strategi Pemasaran (12) Studi Kelayakan Bisnis (4) Tingkatkan produktivitas (5) Tips Bisnis (11) Tips Memulai Wirausaha (5) Tips Pemasaran (5)